"Terimakasih dukungannya, berkat kalian saya bisa berdiri disini sebagai Seito Kaichou."
Ucap seorang pemuda Hazelnut sembari membungkukkan tubuh. Kau menatapnya lekat-lekat. Kau senang karena ia berhasil, Dazai Osamu, sahabat kecilmu. "Sebelum itu, biarkan saya perkenalkan teman-teman yang akan membantu saya dalam organisasi ini." katanya lagi, manik hazelnut kesukaanmu melirik kalian.
Ya, kalian bertiga. Kalian bertiga berjalan menghampiri Dazai untuk memperkenalkan diri. Membungkuk sekilas saat Dazai memberikan tempatnya di depan Mic.
"Mori Yuki selaku Fuku-kaichou. Douzo yoroshiku ne~, minna."
"[Full name] selaku Shoki, Douzo yoroshiku, minna."
"N-Nakajima Atsushi selaku Kaikei, Douzo yoroshiku, minna."
Setelah sesi perkenalan diri selesai, riuh tepuk tangan pun mengisi ruang auditorium. Kau tersenyum manis, dengan batin yang terus meracau agar semua acara ini selesai. Kau dan ketiga anggota Seitokai mulai menuruni panggung. Sementara yang lain memilih untuk berkumpul dan berbicara, kau memilih ke taman belakang sekolah.
Kau menarik nafas, mencoba agar airmata-mu tidak tumpah. "[Y/n]-chan ini." kau mendongak. Mendapati sahabat kecil sekaligus crush-mu, memberikanmu sebotol air mineral. Kau menerimanya. "Arigatou," ucapmu lalu menegak isinya. "[Y/n]-chan, gomen ne, seharusnya kau yang menjadi Fuku-Kaichouku." ucap Dazai sembari menatapmu dengan tatapan menyesal. "Ah, tidak apa-apa Dazai-san! Lagipula.... Yuki-senpai kan anak kepala sekolah, jadi dia mungkin lebih pantas." ujarmu sedikit sedih.
Kau jadi teringat hari dimana Dazai memintamu menjadi Fuku-Kaichou nya. "[Y/n]-chan, kalau aku menang, kau pasti akan tergila-gila padaku!" ujar Dazai dengan nada jahil. Sontak rona merah bersarang dipipi gembilmu. "J-jangan menggodaku!" serumu tak terima, dengan kerepotan menyembunyikan rona merah dipipimu. Dazai terkekeh gemas melihatmu yang begitu kawaii. "[Y/n]-chan, kau harus jadi Fuku-Kaichou ku." ujarnya lagi. Kau menegakkan tubuhmu dan memandangnya. "Okay!" katamu sembari menyatukan jempol dan telunjuk."
Hari dimana pengumuman, Dazai menang. Dan kau tersenyum bangga melihat papan pengumuman. "Omedettou, Dazai-san!" serumu. Dazai tersenyum. "Hanya ucapan?" tanyanya membuatmu bingung. Ia berdecih pelan dengan senyuman yang masih bertengger lalu menarikmu ke dalam pelukannya. "D-Dazai-san! Ini lingkungan sekolah loh!" tegurmu yang masih terkejut dengan apa yang pemuda hazelnut itu lakukan. Kau segera melepaskan pelukan itu membuatnya mempoutkan bibir.
"Dazai Osamu."
Kau dan Dazai menoleh ke arah sumber suara bersamaan. Setelah melihat orang yang memanggi kalian, segera kalian membungkuk hormat. "Konnichiwa, kocho." sapa Dazai dengan senyuman manis yang menjadi candumu. "Omedettou, kau memang pantas menjadi Kaichou disekolah ini." Kepala sekolah menepuk puncuk kepalanya. "Arigatou atas pujiannya." balas Dazai lagi. Kepala sekolah tersenyum, "kau juga butuh Fuku-Kaichou yang pantas."
"Ya, aku sudah menemukannya. Fuku-Kaichounya adalah—." "putriku."
Kau dan Dazai membelalak kaget. Sejenak, sebelum akhirnya Dazai mengembalikan ekspresinya. "Maaf?" Kepala sekolah menarik seorang gadis cantik, bersurai hitam dengan gradiasi biru yang tingginya hampir menyandingi Dazai. Dapat kau perkirakan tingginya antara 172 cm-175 cm. "Owh hai, Yuki-san." sapanya saat gadis yang ditarik kepala sekolah sudah ada dihadapan Dazai. "Nah, Dazai-kun, putriku yang akan menjadi Fuku-Kaichou mu, kalian juga seangkatan bukan?" ucapnya lalu berpamitan dan pergi. "Dazai-kun! Ayo kita bicarakan tentang Osis—." "Yuki-san gomen. Aku sudah memilih Fuku-Kaichou ku, [Y/n] akan menjadi Fuku-Kaichou."
Gadis bernama Yuki itu melirikmu remeh. "Dazai-kun, dia ini kan siswi tahun pertama. Dia butuh pelajaran lebih untuk mengenal sekolah ini." Iris [e/c]-mu melebar. Tidak, ini bukan karena dia ingin mensejahterakan sekolah, ini keposesifan. Batinmu dalam hati melihatnya yang tak gencar merubah fikiran Dazai. "Lagipula aku pantas bersanding denganmu." Satu panah menusuk jantung. Dazai sedikit melirikmu lalu menghela nafas.
"Ya, baiklah, kau bisa jadi Fuku-Kaichou ku."
Sontak kau terkejut dan mendapati senyum mengejek dari Yuki. Gadis itu menggandeng tangan Dazai. "Pilihan tepat~! Mari kita sejahterakan sekolah ini, Kaichou." serunya semangat membuatmu meringis pelan karena sakitnya hati. "Kalau begitu, aku akan pulang." katamu berpamitan, merasa tak cocok berada diantara mereka. "[Y/n]-chan, kau akan tetap mendampingiku, jadilah Shoki." pinta Dazai sebelum kepergianmu. Kau membalikkan badan lalu mengangguk. "Ya, terimakasih Kaichou." katamu kemudian melanjutkan jalan.
Tbc
Ini ff pertama setelah daku menghapus akun. Cerita ini juga hasil pengalaman real life bersama Chuuya-ku.ora
Disini kalian bakal disuguhkan cerita harem yang dimana bakal banyak panah yang menusuk jantung BWAHAHA /evil Laugh/
Dont mind.
Sebenarnya pen buat cerita genre angst, tapi diriku sudah tobat karena pernah membuat cerita angst dengan sangat-sangat tidak berperasaan dan dikeroyok.ora. tapi kalian harus baik pada diriku karena di cerita ini takdir kalian ada pada tanganku BWAHAHA /slapped/
Khusus buat yang belum tau
Kocho: Kepala Sekolah
Seitokai: Osis
Kaichou : Ketua Osis
Fuku-Kaichou: Wakil Ketua
Shoki: Sekretaris
Kaikei: bendahara.Mungkin masih agak garing kali ya? Yaudah lanjutin ke episode selanjutnya aja mana tau engga garing.y
See u, and dont forget to press the vote one okay! Doumo Arigatou!
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] My Lovely Kaichou | Dazai x Readers
Novela JuvenilKelibat kisah cinta harem bareng Kaichou dan Fuku Kaichou? Why not? ⛔ Warn ⛔ ⚠ Harem, siapkan hati ⚠ School AU-! ⚠ Kadang suka typo.y ⚠ Kadang suka ooc lovely cover by my chuuya: @matchapio