Langkah kaki memasuki perkarangan sekolah. Kau berjalan perlahan, menikmati udara segar di Yokohama. Fikiranmu sangat bersih dan hari ini kau sedang dalam kondisi yang prima, sampai—
"[Name]-chan!!"
—sebuah suara mengesalkan menginterupsi pagimu.
Kau berhenti berjalan, menoleh ke belakang. Kau sudah dapat menebak pelakunya.
"Ada apa, Kaichou?"
Tanyamu dingin dengan nada kesal. Dazai menunjukkan senyum jahilnya, dan tak kunjung bicara.
"Ada apa dengan wajahmu itu?"
Dazai terkekeh, lalu mengerucutkan bibirnya. "Padahal kau terlihat imut saat bilang kau cemburu melihatku dengan Yuki."
Perlahan rona merah menghiasi wajahmu. Kau segera menyikut pinggangnya membuat pemuda itu meringis. "Rasakan itu dasar maniak bunuh diri." umpatmu lalu berjalan menjauhinya.
Dazai terus mengikutimu sampai ke kelas. Istirahat pun dia menjemputmu dikelas dan mengajakmu ke kantin bersama. Sampai ke ruang osis pun ia menjemputmu.
"Apa ada yang salah dengan otakmu? Aku risih." serumu sedikit risih dengan tingkahnya.
Dazai tertawa keras. "Seharusnya kau menjagaku loh [name]-chan. Apa kau mau aku bersama gadis lain?" tanyanya dengan menaik-turunkan alisnya.
Kau meliriknya jijik. "Tidak perduli." ucapmu lagi dengan tsundere-nya.
"Osamu-kun! Osamu-kun!"
Dan wajahmu semakin mendatar mendengar suara feminim itu. Kau dan Dazai menoleh bersamaan kebelakang. Kalian menatap Yuki yang sedang berlari menuju kalian. Setelah sampai, gadis itu langsung memeluk lengan Dazai.
Pemuda itu bersusah payah untuk melepaskannya dengan lembut, tapi Yuki tetap gencar memeluknya. "Ada apa, Yuki?" tanya Dazai menatap gadis itu.
"Osamu-kun, mari kita ke ruang kepala sekolah untuk membicarakan sesuatu." ucap Yuki. Kau mengernyit tapi akhirnya mengendikkan bahu tak perduli.
"Memangnya ada apa?"
"Entahlah. Kocho-sensei menyuruh kita datang."
Kau memutar bola mata malas. "Sini berkasnya, Kaichou. Biar kubawakan ke ruang osis." ucapmu sambil mengambil tas berisi dokumen di tangan Dazai.
"Tolong ya."
Kau mengangguk lalu kembali berjalan. Di perjalanan kau sibuk menggerutu karena sifat senpai sialan-mu itu.
Mati saja kau batinmu.
Tanganmu membuka pintu osis. Menampilkan Atsushi yang sedang sibuk dengan pendataan uang pengeluaran osis. "Konnichiwa." sapamu, dan langsung dibalas Atsushi.
"[Surname]-chan, dimana Kaichou?"
Kau mendaratkan bokong di sofa setelah membuat teh melati. "Bersama Mori-senpai katanya ada urusan di kantor kepala sekolah." jawabmu.
"Begitu. Oh ya omong-omong, ada beberapa klub yang belum memberikan proposalnya."
Kau menyeruput tehmu. "Hm, dasar, mau kubantu untuk mengumpulkannya?" tawarmu. Atsushi menggelengkan kepala. "T-tidak perlu. Aku takut merepotkanmu!" katanya dan kau terkekeh pelan.
"Tidak apa-apa. Jaa ikimashou."
......
"I-iya tolong, secepatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] My Lovely Kaichou | Dazai x Readers
Teen FictionKelibat kisah cinta harem bareng Kaichou dan Fuku Kaichou? Why not? ⛔ Warn ⛔ ⚠ Harem, siapkan hati ⚠ School AU-! ⚠ Kadang suka typo.y ⚠ Kadang suka ooc lovely cover by my chuuya: @matchapio