Erina menghela napas saat melihat pantulan wajahnya di layar ponsel, "Ganas juga dia."
"Rin?"
Gadis yang sedang duduk di rerumputan yang ada di taman belakang kampus seketika mendongak menatap seseorang yang baru saja memanggil namanya.
'Mampus.'
Ponsel yang berada di genggaman seketika terjatuh saat netra nya menatap seseorang yang belakangan ini mencuri perhatiannya. Seseorang yang juga menjadi alasan cabut duluan dari acara makan siang.
"Doy, kok lo barengan sama dia?"
Erina seketika menahan napasnya saat seseorang yang datang bersama Ridho itu justru berjongkok di hadapannya dan menatap tanpa ekspresi.
"Pipi kamu gak papa?"
Oh shit.
Suaranya aja udah bikin jantung gadis itu berdisko manja uwu gimana gitu. Baru di tanya kayak gitu aja serasa mau meninggoy.
"Pipi lo kenapa?!" Panik Ridho lalu ikut berjongkok di depan Erina, lalu menelisik wajah sahabatnya yang tampak merah itu, kontras sekali dengan kulit putihnya.
"Yerina?"
Erina tersentak lalu menatap Ridho, sial, Laki-laki itu membuatnya kehilangan kesadaran.
"Aw sakit Doy."
"Siapa yang udah nampar lo?"
"Oh ini—" Erina memegang pipinya lalu menatap dua pemuda di depannya, "gue nabrak pintu tadi hehe."
"Itu bekas tamparan."
Ridho sontak menatap Wildan lalu menatap Erina dengan tatapan menuntut membuat gadis itu seketika salah tingkah.
"Ihh mas ganteng sok tau deh. Orang ini bekas nabrak pintu."
"Gue lebih percaya sama Wildan, siapa ..."
"Oh jadi namanya Wildan! Temannya Idoy ya mas ganteng."
"Erina, bisa serius gak?"
"Idoy, nanti dulu dong. Gue mau kenalan dulu sama teman lo, tau gak si, kita tuh udah beberapa kali ketemu. Oh iya, sorry ya Wildan ganteng, kita kalau ketemu 'kan tabrakan mulu."
"Ceweknya Kak Malvin 'kan?"
"Mantanan mereka mah Doy."
"Ohh jadi dia yang udah nampar lo."
"Eh..."
Erina seketika menggigit bibir bawahnya, ia lupa kalau yang berhadapan dengannya ini adalah Ridho.
"Di apain lagi sama dia? Anak-anak tau gak?"
Erina menghela napas, percuma juga menutupinya dari Ridho, "Jangan sampai mereka tau, ini gak ada hubungannya sama mereka."
"Gak bisa, anak-anak harus tau, Kak Malvin juga. Dia 'kan udah janji."
"Doy udahlah, sepele ini."
"Gitu terus, dulu sama fansnya kembar, sekarang sama mantannya Kak Malvin."
"Udah ah. Kayak gue di apain aja." Erina menatap kearah lain, ia bukan seseorang yang akan membesar-besarkan sebuah masalah seperti ini. Ntar dikira cari sensasi.
"Gue ambilin kompresan dulu, lo diem di sini."
Ridho langsung berlari meninggalkan mereka berdua.
"Se-peduli itu Ridho sama kamu, kalian pacaran ya?"
Erina seketika membulatkan matanya, "Ya enggaklah, Idoy tuh udah suka sama orang lain. Lagian-"
Wildan mendudukkan dirinya di samping Erina dan menatap gadis itu, menunggu gadis itu melanjutkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑𝐒 (#𝟗𝟔𝐥𝐢𝐧𝐞)
Fanfic🅁🄰🅂🄰 🄻🄾🄺🄰🄻 𝑴𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒆𝒃𝒂𝒌 𝒇𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅𝒛𝒐𝒏𝒆, 𝑴𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒎𝒂𝒕𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒓𝒆𝒎𝒂𝒋𝒂. 🅅🄸🅂🅄🄰🄻 🄲🄻🄰🄸🄼 𝐘𝐞𝐫𝐢𝐧 𝐆𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐉𝐨𝐲 𝐑...