Part 3

271 32 3
                                    


Gadis berambut putih itu telah sadar. Ia membuka mata perlahan. Menyesuaikan cahaya yang masuk. Dan seketika ia tersenyum sumringah.

Bagaimna tidak? Teman-teman nya telah menunggu nya untuk sadar. Dan objek yang pertama kali gadis berambut pirang tadi adalah. Para sahabat nya.

Eunha dengan badan terhuyung karena lemas. Langsung terbangun dengan semangat nya. Para sahabatnya hanya menyeringai lebar dari tadi.

Eunha telah berdiri tegap saat ini. Dan tanpa basa basi.Mereka semua berlari dengan riang. Dan mengajak nya berlari entah kemana.

Sowon yang memimpin. Mereka tertawa riang di sepanjang jalan. Eunha dengan kesadarannya pun melihat sekeliling. Masih dengan tawa nya yang khas itu.

Ia memejamkan mata dan menghembuskan nafas panjang. Lalu tersenyum seperti yang lainnya. Dia ada di Surga sekarang. Bersama para sahabatnya.

Di saat Eunha memasuki ruangan yang mirip dengan istana putih yang begitu megah dan mempesona. Di saat itulah Eunha sadar akan sesuatu.

Eunha Pov*

Bagaimna aku bisa percaya begitu saja bahwa mereka ini adalah sahabatku? Bodoh kau Eunha. Jalan mu berbeda. Kau buat takdir sendiri dengan mempercepat kematian mu.

Sedangkan mereka? Tentu mati karena takdir berkata seperti itu. Jalan ku pasti lah berbeda. Itu pasti bukan hayalan lagi. Lalu mereka siapa?

Eunha Pov End*

Belum sempat Eunha berfikir. Sowon lebih dulu berhenti. Yang lain masih berlarian dengan riang menyusul Sowon yang jauh di depan. Tanpa mempedulikan ekspresi Eunha yang kini berubah.

Sowon yang berada di depan, lebih sampai dulu ke pintu yang menuju ruangan. Entah ruangan apalagi itu. Lalu Sowon menoleh ke belakang melihat teman nya yang masih berlari.

Setelah itu Sowon membuka nya. Saat itu juga hati Eunha mencelos. Ia melihat banyak bayangan hitam di celah sempit pintu yang di dekat Sowon.

Eunha terhenti dengan walah yang kian pucat. Ini bukan impiannya. Namun dengan cepat Sowon menarik tangan Eunha untuk ikut masuk kedalam.

Saat itu juga mereka semua lenyap. Eunha terjebak sekarang. Terjebak dalam ruangan yang penuh dengan orang dosa besar.

Meski di ruangan itu sunyi. Namun hawa di sekitar tak dapat bersembunyi. Hawa panas. Penuh penyesalan dan kesakitan.

Di sanalah Eunha bertemu lagi dengan sesosok berlekuk tubuh tak asing. Sekejap mengerikan. Sekejap menjelma menjadi para sahabatnya. Sosok itu tak henti menyanyikan nada terkutuk itu.

Eunha dengan bodoh nya terhipnotis begitu saja oleh nada terkutuk itu. Ya dia Siren yng ingin menguasai tubuh Eunha. Bukan memakannya. Namun lebih ke mengajak tubuh Eunha agar menjadi seperti mereka.

Siren yg sudah memakan tubuh sahabatnya membuatnya lebih mudah menjelma sebagai sahabat Eunha dengan sedetail-detailnya.

Dengan pandangan Eunha yang tadi nya tajam. Kini terlihat sayu dengan tubuh yang lemas. Sekilas jika orang melihat Eunha hanya sendiri di sana.

Namun di pandangan Eunha saat ini. Ia bersama para sahabatnya yang sedang menari dan memakan makanan yang tak layak.

Eunha hanya bisa menatap linglung sekitar. Tanpa fokus akan apapun. Bagi Eunha keinginannya telah tercapai saat ini.

Di surga bersama sahabat nya. Oh itu sungguh impian yang menjadi kenyataan. Walaupun itu bukan kenyataan yang sebenarnya. Melainkan kebohongan belaka.

Siren itu dengan liciknya mengubah semua sisi buruk dari pikiran Eunha. Sehingga semuanya tampak berjalan seperti impian nya di mata Eunha.

_____________________________

Hawwo ddeul
Slow update yaw
Lagi menyelam ke teori yng kian susah ini hiks

 𝐀𝐏𝐏𝐋𝐄 【✔】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang