Andai Dia Tahu

212 22 1
                                    

Inspired By: Kahitna - Andai Dia Tahu

Enjoy
.
.
.

Suasana kelas tingkat menengah ini sangatlah ramai. Dikarenakan ada sebuah rumor bahwa seorang murid baru yang akan masuk kedalam kelas mereka.

Sebagian murid berbisik sana-sini jika murid baru itu seorang perempuan.

"Hei, Jaehyung. Apa kau tahu kalau rumornya, ada anak baru dikelas kita?". Pertanyaan Mark membuat Jaehyung enggan menoleh dan tetap meneruskan kegiatan 'Aneh' nya.

Mark hanya memandangi Jaehyung dengan malas, dan ia pun kembali ke tempat duduknya tepat disaat sang guru datang.

Setelah mengucapkan salam, guru tersebut memberitahukan sekaligus membenarkan rumor kepada seluruh murid nya jika dikelas mereka kedatangan murid baru.

"Nak, silahkan masuk". Merasa dipanggil, seorang gadis masuk kedalam kelas dengan ragu-ragu. Seketika kelas menjadi ramai lantaran melihat anak baru yang menjadi bagian dari mereka tersebut ternyata..

Cantik

Dan sebagian murid laki-laki bersorak sekaligus terkesima melihat rupa nya. Terutama, Jaehyung pemuda yang duduk di kursi bagian belakang tersebut terdiam sedaritadi dikala menatap anak baru tanpa berkedip.

Lalu gadis itu berdiri sejajar dengan sang guru dengan kedua tangannya yang mengepal, seperti nya dia menahan gugup.

"Tolong perkenalkan dirimu" Wonpil pun melirik sang guru lalu menggangguk, kemudian ia menatap calon kawan nya dengan ragu sekaligus gugup.

"Halo, namaku Kim Wonpil salam kenal. Kuharap kita semua dapat menjadi teman yang baik" Wonpil pun membungkukkan badannya dan kembali menatap para teman-temannya. Ketika guru berbincang, Jaehyung terus menatapnya tanpa berkedip.

Ia tidak menyangka, jika ada gadis secantik ini. Apalagi Wonpil terlihat lugu dan menawan secara bersamaan, walaupun gadis itu mengikat surainya dengan gaya Space Bun yang justru jika dilihat lebih menggemaskan, menurut Jaehyung.

Tatapan pemuda itu terus mengikuti arah gadis itu ketika Wonpil berjalan melangkah menuju kursi kosong khusus untuknya. Dan ternyata kursi duduk Wonpil tepat berada disebelah kanan dirinya.

Dan Jaehyung pun memalingkan wajahnya dan tersenyum sendiri sembari menatap kearah jendela.

.
.
.

Semenjak Wonpil menjadi murid sekaligus teman sekelas Jaehyung, pemuda tersebut selalu mengamati apa yang gadis itu lakukan. Entah itu  sekedar menulis, makan dikantin, atau menunggu Wonpil yang dijemput kemungkinan oleh supirnya.

Jaehyung sendiri tidak tahu, mengapa ketika berada dekat dengan Wonpil rasanya jantung nya berdegup kencang berkali-kali lipat. Apalagi ketika melihat gadis itu tersenyum, kedua pipi Jaehyung akan merah merona.

"Loh Jaehyung kenapa menatap aku seperti itu? Apa ada yang salah?". Jaehyung pun tersadar dan langsung merubah posisinya yang tadinya menatap Wonpil yang sedang fokus mencatat materi diterangkan dengan menopang dagunya.

"Ah tidak" Wonpil pun mengerti lalu tersenyum tipis padanya dan kembali melanjutkan kegiatannya. Jaehyung yang melihat itu, senang nya bukan main. Karena ini interaksi pertamanya dengan Wonpil.

Ya, walaupun mereka sekelas namun nyatanya keduanya tidaklah akrab, cukup membingungkan.

"Mama, sepertinya aku menyukainya" 

Setelah peristiwa itu, Wonpil dan Jaehyung jadi suka berinteraksi, walaupun itu tidak banyak. Namun, nyatanya Jaehyung menikmatinya dan berusaha agar lebih dekat dengan Wonpil.

1 bulan setelah Wonpil masuk ke sekolah, gadis itu dikabarkan tidak hadir ke sekolah, dikarenakan Wonpil meminta izin lantaran memperingati 100 hari meninggalnya sang ayah. Yang lokasinya diyakini tanah kelahiran Wonpil disana.

Satu fakta yang Jaehyung ketahui bahwa Wonpil, seorang yatim. Pemuda itu sedih lantaran pemuda itu tidak bisa menghibur Wonpil. Dan ia kecewa, karena Jaehyung tidak tahu alamat tempat tinggal Wonpil ataupun nomor ponselnya.

Pemuda itu memasang Headphone nya dan mendengarkan sebuah lagu yang ditemani oleh hembusan angin di sebuah taman. Jaehyung selalu mendengarkan lagu ini apapun yang berkaitan dengan Wonpil.

Pemuda itu sudah mantap dengan perasaannya, hasratnya menggebu-gebu ingin mendapatkan Wonpil. Padahal, mereka tidak akrab, namun pemuda itu begitu menyukainya. Jaehyung hanya ingin jika Tuhan yakinkan Wonpil untuk jatuh kepadanya.

Itu jika Wonpil tahu.

Satu minggu berlalu, Wonpil pun kembali kesekolah dengan biasanya. Hal ini membuat Jaehyung kembali senang dan ibaratnya seperti mendapat energi nya kembali. Dan ia juga kembali melakukan aksinya, mengamati kegiatan Wonpil dengan rasa tak ada bosan-bosannya secara diam-diam.

Sepulang sekolah, Jaehyung menaiki Scooter nya dan melajukan kendaraannya menuju pulang. Ketika digerbang sekolah, ia melihat Wonpil berdiri dipinggir jalan sendirian. Dan terlihat raut wajahnya yang menahan amarah.

Jaehyung pun menghampiri tepat dihadapan Wonpil.

"Wonpil kau sedang apa?. Menunggu supirmu ya?". Gadis itu hanya menggangguk dengan lesu.

Seketika Jaehyung pun terdiam dan menatap iris kedua mata Wonpil dengan seksama.

"Wonpil, jika pulang bersamaku mau tidak?". Ternyata Jaehyung berinisiatif menawarkan tumpangan padanya. Wonpil mendengarnya tampak terdiam dan berfikir sejenaknya.

Jaehyung menampilkan cengiran canggungnya, padahal untuk menutupi kegugupannya dan berharap supaya Wonpil menerimanya.

"Apa ini tidak merepotkan?". Tanya Wonpil padanya.

"Tentu tidak!, aku tidak keberatan". Mendengar ujaran Jaehyung yang terkesan jujur membuat Wonpil mengganggukkan kepalanya.

"Aku mau"

Dalam hati, pemuda itu bersorak gembira dan langsung mengajak gadis itu duduk di bagian Jok belakang.

Merasa sudah siap, pemuda itu segera melajukan kendaraannya dan meninggalkan sekolah.

Walaupun Wonpil belum mengetahui perasaannya, namun Jaehyung akan melakukan sesuatu yang akan membuat Wonpil mengetahui perasaannya dan melihat Jaehyung yang sebenarnya dengan bantuan tuhan tentunya.

E N D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M E A N [JAEPIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang