"Apa yang kau inginkan?"
"Jaehyun, aku hamil"
.
.
.
.
.
Wanita itu mengulum bibirnya saat melihat Jaehyun tertawa kecil sambil menunduk. "Kau hamil? Bahkan aku telah memeriksa nya kalau kau mandul"
Rose tersentak. Menatap tepat pada bola mata Jaehyun yang kini berubah menjadi sangat tajam. "Kau keterlaluan Jaehyun"
"Aku?" Jaehyun menunjuk dirinya sendiri sambil menatap istri sah nya dengan tatapan aneh. "Kau yang keterlaluan. Mengatakan hamil setelah dipastikan mandul"
"Kalau begitu jelaskan ini" Rose meletakan sebuah map rumah sakit di meja Jaehyun secara kasar, membuat lelaki yang berstatus suami nya menatap kesal. "Kau membuang waktu ku, Rose"
Rose menggelengkan kepalanya dan menunjuk map yang sama sekali tidak disentuh oleh sang suami. "Aku hamil anak mu Jaehyun"
Brak!
Tubuh Rose menjauh ke belakang, terkejut atas reaksi Jaehyun yang mengebrak meja. "Kau benar-benar membuang waktu ku! Keluar sebelum aku mengusir mu dengan cara ku!"
Bukannya menurut, Rose justru kembali memajukan tubuhnya dan mendeka, menatap mata lelaki yang jauh lebih tajam darinya.
"Kau!" jari lentik wanita itu menunjuk tepat dihadapan wajah Jaehyun. "Kau manusia tidak bertanggung jawab!"
Sedangkan Jaehyun, ia menatap Rose dengan wajah datar dan mata yang memicing tajam. Rahangnya mengeras dengan tangan terkepal. "Kau jalang"
Rose tersentak, matanya membola dan mulutnya sedikit terbuka. "Kau sudah gila Jaehyun. Sangat gila. Bahkan kau mengatai diri ku jalang setelah kau membuat ku seperti ini"
Air mata terjatuh membasahi pipi mulus wanita tersebut. "Aku tidak kuat Jaehyun. Aku ingin cerai. Tapi bisakah kita menunggu sampai anak ini lahir? Aku membutuhkan mu"
Jaehyun tidak mengubah pandangan tajamnya pada sang istri. Seolah semua yang sedang dikatakan oleh wanita itu hanyalah omong kosong belaka. "Membutuhkan ku atau uang ku?"
Rose menatap Jaehyun dengan tatapan tidak percaya. Ucapan lelaki itu sangat keterlaluan. Bahkan ini lebih menyakitkan daripada mendengar Jaehyun meneriakkan nama lain saat mereka bercinta.
"Kau benar-benar Jaehyun. Mata mu tertutupi oleh obsesi pada sahabat mu. Kau sudah sangat keterlaluan. Ini anak mu! Sadarlah!"
"Tidak perlu membawa namanya dalam kasus ini. Pergi atau aku benar-benar akan menampar mu"
Jaehyun mengalihkan tatapan dari Rose, berusaha agar tidak menyakiti wanita di hadapannya secara fisik.
"Awal nya aku diam dan hanya menampar mu. Tapi ini sudah keterlaluan Jaehyun. Kau bahkan tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang kau lakukan"
Rose membuka knop pintu. Menaikan dagu nya agar terlihat tegar, bahkan berusaha sekuat mungkin agar tak menatap wajah Jaehyun.
"Kau lalai Jaehyun"
***
"Are you okay?" butuh waktu yang lama untuk Johnny bertanya setelah keheningan melanda.
Lucas yang sedari tadi duduk dengan pandangan ke komputer pun menyadari gelagat sahabatnya yang terlihat tidak baik-baik saja. "What's wrong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed
RomanceCinta dan obsesi. Kata tersebut dapat membuat setiap orang yang terjebak didalam nya menjadi buta dan gila. Begitu pula dengan Jaehyun. Warning : this story contains gay elements and adult content. For homophobic, please stay away. (JaeYong area)