07

1.3K 167 8
                                    

Aku menelan salivaku gugup saat pandangan kami bertemu. Dengan segera aku memalingkan wajah, pura-pura tak melihat keberadaannya.

Aku ingin melangkahkan kakiku pergi dari tempatku sekarang, namun aku malah menabrak seseorang dan membuat ponsel di tanganku terjatuh.

Dengan cepat aku membungkukkan badan dan meminta maaf. "Sorry sir,"

Pria asing yang kutabrak tadi menganggukkan kepalanya dan berlalu.

Aku memungut ponselku, untungnya tidak ada kerusakan berarti. Hanya sedikit lecet di bagian tepinya.

"Dys?"

Dan seketika jantungku serasa berhenti berdetak saat mendengar suara itu memanggil namaku. Jung Jaehyun, ia sudah berdiri tepat di belakangku.

Aku berbalik, sedikit membungkukkan badan karena bagaimanapun ia adalah kolega bos Taeyong. Setelah itu aku kembali pada tujuan awalku, menghindarinya.

Namun belum sempat aku melangkahkan kakiku, ia mencekal tanganku membuatku berhenti dan bahkan sekujur tubuhku terasa kaku. Ia seperti magnet yang mampu menarikku dan aku tak mampu menghindarinya.

"Maaf pak saya harus kembali ke hotel," alibi ku, formal.

Aku mencoba melepaskan tanganku, namun Jaehyun justru mencengkeramnya semakin erat. Ia menatapku sembari menghela nafas.

"Kita perlu bicara Dys,"

"Maaf tapi-"

"Aku di sini bukan sebagai CEO Jung Dys, jadi jangan bicara formal kaya gitu." Jaehyun sedikit meninggikan suaranya.

Aku tersenyum kecut. "Jadi sebagai siapa?"

"Jaehyun, laki-laki yang selalu mencintai kamu."

.

Kami sama-sama menghadap ke laut, menumpukan lengan pada pagar pembatas di depan kami.

"Aku minta maaf, dan jujur sampai sekarangpun aku masih sayang sama kamu."

Aku bisa merasakan Jaehyun yang menatapku, namun aku memilih tetap memandang lurus ke depan.

"Dys...."

Aku menoleh, menatap Jaehyun dengan ekspresi sedatar mungkin.

"Maafin aku," ucapnya.

"Kamu ga salah. Ngapain minta maaf. Dan juga, aku udah lupain semua Jae."

Bohong! Aku memang sudah berusaha melupakan Jaehyun. Tapi nyatanya memang sesulit itu menghapus Jaehyun bersama kenangan-kenangan yang pernah kami buat. Ia terus ada di fikiranku, juga di hatiku untuk berapa persen yang tak kuketahui. Yang jelas sudah tak 100% seperti dulu.

"Masalah kenapa aku ninggalin kamu karena....."

*****

Aku termenung menatap langit-langit mewah kamar hotel yang kutempati. Kata-kata Jaehyun sore tadi terus terngiang di kepala ku.

Flashback

"Aku dijodohin Dys. Dia temen masa kecil aku, Tzuyu. Kami menikah karena mami papi aku dan orang tua dia temen deket."

"Setahun menikah kami punya anak. Sekarang dia udah 4 tahun, namanya Woojae. Dia yang kamu temuin di cfd waktu itu."

Jaehyun tersenyum saat menceritakan tentang Woojae. Terlihat kebahagiaan di balik senyum tipis itu.

"Walaupun aku gapernah cinta sama Tzuyu, tapi aku sayang banget sama Woojae. Dia anakku gimanapun itu."

Jaehyun masih tersenyum.

"Enam bulan setelah kelahiran Woojae, Tzuyu jatuh sakit. Ternyata dia punya kanker bahkan sebelum nikah sama aku. Ga lama, dia meninggal."

Senyum Jaehyun perlahan memudar, tergantikan dengan sorot mata sedih yang mengarah ke lautan di depannya. Ia menunduk, mencoba menahan rasa sakit di ulu hatinya.

"Aku makin sayang sama Woojae. Dia cuma punya aku. Tiap hari aku liat dia tumbuh dan berkembang, aku bahagia."

"Ada kalanya saat dia nanyain di mana mommy nya, aku cuma bisa senyum nyembunyiin rasa sakit karena aku gatau harus jawab apa. Atau lebih tepatnya.... aku gabisa ngomong jujur karena takut Woojae kecewa, sedih, dan kehilangan keceriaannya."

Gladys cukup tertegun mendengar cerita demi cerita yang Jaehyun utarakan. Ia tak percaya, pria di sampingnya memiliki kisah yang cukup rumit di balik putusnya hubungan mereka dulu.

Flashback end





















































Tbc ♥️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy >>> Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang