lembaran 3

158 10 0
                                    

Untuk part ini semoga kalian suka ya gaess, jangan lupa juga Vote dan comennya.
.
.
.

"Sejauh ini ada yang ingin bertanya?." ucap pak Zidan sebelum mangakhiri mengajarnya di kelas gue.

"Enggak pak." ucap semua kecuali Zara, karena ia terwakili dari mereka.

"Baiklah kalau begitu hari senin kita presentasikan kedepan sesuai kelompok!."

"Baik pak." ucap semua.

"kalau bagitu kalian bisa pulang, hati-hati dijalan." ucapnya Sambil mengangkat laptopnya lalu keluar.

Langkah Zidan berhenti lalu menatap semua mahasiswa (i) yang sedang sibuk membereskan buku-buku di atas meja.

"Zara?" panggilnya.

Zara yang tengah sibuk dengan handphone miliknya meloneh ke dosennya itu.

"Iya pak?."

"Ke ruangan saya sebentar."

Zara mengerutkan keningnya."Sekarang pak?."

"Iya, ayo."

Zara menggarukkan tengkuknya yang tidak gatal. Ngapain Pak Zidan memanggilnya?. Zara mengangguk lalu melingkarkan tasnya keatas bahu dan mengikuti Pak Zidan dari belakang.

"Lo mau kemana woi?!" ucap Stela.

"Sebentar, gue dipanggil pak Zidan ke ruangannya."

"Ngapain? Kan sekarang udah pulang?" sambut Fafa dibelakang sana.

"Kagak tahu gue, dia manggil keruangannya ngapain. Kalau gitu gue kesana dulu kalian pulang aja duluan, gue pulang naik gojek aja nanti"

"Eh tapi-" belum sempat Fafa bicara Zara sudah keluar.

Stela menatap Fafa biasa.

"Tungguin dia apa kita pulang?" ucap Stela.

"Sesuai yang dia bilang, yaudah. Ayok kita pulang aja" ucap Fafa jalan terlebih dahulu.

"Inilah temen kagak punyak Ahklak tinggalin temennya sendiri!" Stela menatap Fafa dengan ujung mata.

"Gue laper." ucap Fafa lalu keluar kelas.

Stela mendengus lalu mengambil buku-bukunya dan kemudian keluar.

_____

"Permisi pak." ucap Zara membuka pintu ruangan dosennya.

"Masuk" ucapnya.

Zara masuk kedalam dan disana bukan hanya dia melainkan satu orang Kakak kelasnya berdiri didepan meja Zidan.

Mata Zara membelalak setelah dirinya berpapasan dengan kakak kelasnya itu.

"Kamu duduk dulu Zara, saya mau beri tugas ke Kakak kelas kamu dulu" ucap Zidan.

Zara hanya mengangguk lalu duduk di sofa. Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang bagaimana pun ia masih malu dengan Kakak kelasnya itu.

"Tristan?"

"Iya pak?"

"Materi saya minggu kemarin belum selesai semuanya kan?"

"Belum pak"

Zidan mengangguk. "Baiklah, buat lima atau enam kelompok, ajak teman-teman untuk menyelesaikan materi yang saya berikan lalu buat makalah dan hari senin kita jelaskan. Kamu mengerti Tristan?"

"Mengerti pak."angguk tristan lalu mengambil lembaran materi yg diberikan oleh pak zidan dan keluar dari sana. Ia sempat menghentikan langkahnya hanya untuk melirik kearah Zara sekali. Setelah itu ia langsung keluar dari ruangan Zidan.

Kakak kelasku suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang