<[ Kita Shinsuke | F!Reader ]>

4.7K 337 52
                                    

VER. REVISI
__________________________

Bola melambung ke atas kemudian di pukul keras hingga mendarat dengan cepat ke sisi lain lapangan serta menghasilkan suara yang cukup keras.

Yosha!” seru seseorang berambut pirang yang baru saja melakukan servis andalannya. Ia tersenyum bangga saat melihat servis nya semakin sini makin membaik. Namun di waktu yang bersamaan seseorang yang mempunyai paras sama dengannya berteriak kepadanya.

Urusai! Kau ini seperti bocah saja.”

Merasa tidak terima dengan ucapan kembarannya, sang setter kebanggaan Inarizaki yakni Miya Atsumu mendekat ke arah Miya Osamu-sang kembaran- dengan penuh emosi.

“Apa kau bilang barusan?’ seru Atsumu sembari menarik kerah baju Osamu.

Urusai yo teme! Kau ini tuli atau gimana,” ujar Osamu dengan di akhiri sebuah ejekan. Hal itu tentu saja membuat Atsumu semakin marah. Terlihat dari urat-urat kecil yang menonjol di pipinya. Sebelum pertengkaran keduanya semakin menjadi-jadi, sebuah suara pintu Gym yang terbuka secara kasar menarik atensi keduanya serta para member lain.

Pintu terbuka menampakkan seorang gadis bersurai abu-abu berpadu dengan warna pirang. Kehadirannya membuat para member, kecuali Miya kembar, menjadi tenang serta menghela nafas lega. Tentu saja karena setiap ada keberadaan gadis itu, pertengkaran antara Miya kembar menjadi menipis.

“TSUMU-NII SAMU-NII!!” teriaknya lalu berlari ke arah empu nama lalu menerjang mereka dengan sebuah pelukan maut dan berakhir ketiganya terjatuh ke lantai.

Orang-orang di sekitar mereka tersenyum dan menghela nafas kecil. Para Miya bersaudara memang tidak pernah terputus dengan yang namanya kehebohan. Terutama sang kembar tertua, Miya Atsumu serta adik perempuannya, Miya [name].

Suara tawa [name] mengisi keheningan di sana. Atsumu yang melihat itu tentu saja langsung mengerti, adiknya sedang dalam suasana hati senang. Ia pun ikut memasang senyuman lebar di wajahnya kemudian berdiri di susul oleh Osamu dan [name].

“Sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang baik,” ujar Osamu. Bisa ia lihat senyuman di wajah [name] tidak pudar semenjak gadis itu datang ke Gym sampai saat ini.

Atsumu mendekat lalu merangkul bahu [name] sambil sesekali memainkan surai sang adik. “Apa kau tidak mau memberitahukan nya pada kami~?” ujar Atsumu dengan nada khasnya.

Mendengar ucapan kedua kakaknya membuat [name] makin cengengesan. “Aku akan memberitahu kalian tapi sebelum itu-“ [name] mendorong Atsumu menjauh darinya sehingga rangkulannya pun ikut terlepas. “-jangan dekat-dekat denganku, dasar bau! Kau ini mandi pake sabun atau tidak sih” ujar [name] di iringi desisan kesal.

Melihat itu membuat Osamu terhibur. Ia puas mentertawakan Atsumu yang kini tengah berjongkok sambil membuat sebuah pola-pola abstrak di lantai.

“Hidoi~[nickname]-chan hidoi,” ujar Atsumu sambil sesekali mengendus agar ingusnya tidak keluar. [name] memalingkan wajahnya sambil bersedekap dada. “Padahal aku hanya mengatakan yang sejujurnya.”

Osamu menggelengkan kepalanya sambil sesekali terkekeh kecil. Adik manisnya itu memang memiliki penciuman yang tajam apalagi jika menyangkut soal bau badan.

“Jadi bagaimana ceritanya?” tanya Osamu sambil mengusap-ngusap lembut kepala [name], tanpa memerdulikan tatapan tajam dari Atsumu.

Berbeda dengan Atsumu yang langsung [name] dorong, Osamu malah di biarkan memainkan surainya. Ia memang memilih Osamu yang bersih ketimbang Atsumu yang terkadang jorok.

“Sumu-nii pasti tau kan posisiku di tim voli putri sebagai apa?” tanya [name] sambil sesekali memainkan ujung jaketnya. Mendengar pertanyaan itu membuat Osamu langgsung menggangguk dan menjawab, “Pemain cadangan.”

Hal berikutnya yang Osamu tau adalah kepalanya yang terasa berdenyut nyeri karena di pukul. Sebuah imajiner muncul di kening [name] setelah mendengar ucapan Osamu yang kelewat datarnya. ‘Memang tidak salah sih. Tapikan-itu dulu.’

‘Apa salahku ya tuhan.’ batin Osamu sembari menahan kesal karena Atsumu terus mentertawakannya.

“Itu dulu Sumu-nii!! Sekarang aku menjadi setter utama di tim voli putri, ” seru [name] dengan penuh emosi yang tertahan. Bukannya ikut senang Miya kembar malah menyipitkan mata mereka lalu berkata, “Aku meragukan itu,” secara bersamaan.

Hal itu tentu saja semakin menyulut emosi [name]. “Jika kalian tidak percaya tanyakan saja pada Shinsuke,” ketus nya lalu memalingkan wajah dari kedua kakaknya. Dan bertepatan dari itu Shinsuke yang baru saja beres mengambil air minum menghampiri mereka bertiga.

Shinsuke memberikan sebotol air putih ke [name] namun di tolak. Melihat itu Shinsuke hanya bisa mengela nafas kecil. Suasana hati [name] memang cepat sekali berubah.

Shinsuke membalikkan badannya menghadap Miya kembar. “Yang di katakan [name]-san benar. [name]-san sekarang menjadi setter tetap di tim voli putri setelah adu tanding kemarin lusa dengan Yukiro-san," jelasnya setelah ia tadi tidak sengaja menangkap percakapan para Miya bersaudara.

Mendengar hal itu membuat [name] mengangguk-ngangguk semangat. Ia menoleh ke kedua kakaknya--yang kini tengah memasang ekspresi terkejut--lalu memasang raut wajah mengejek dengan menarik kantung mata kanannya serta menjulurkan lidahnya.

"Wlee sudah aku bilang apa. Aku juga hebat loh~ bukan hanya kalian saja," sindir [name] membuat kekehan kecil keluar dari mulut Miya Kembar.

"Maa~ Adikku yang satu ini memang hebat," puji Atsumu sambil mendekat ke arah [name] lalu mengacak-acak surai abu berpadu pirang nya.

"Wahh, [name]-san hebat juga bisa merebut posisi Setter utama dari Yukiro-san. Padahal kau masih kelas satu." puji Akagi mewakili para member lain yang sedari tadi hanya terdiam menyaksikan semuanya. Hal itu tentu saja membuat [name] semakin senang. Sebuah senyuman lebar terpatri di wajahnya yang rupawan.

[name] kembali menoleh ke arah Shinsuke yang ternyata ikut tersenyum bersamanya, meskipun hanya senyuman tipis tapi itu tidak baik bagi kesehatan nya.

Ia mendekat ke arah sang senpai lalu menggenggam tangan kanannya. "Nanti pulang bareng ya? Sudah lama aku gak pulang bareng Suke-nii," pintanya yang di angguki langsung oleh Shinsuke.

Keduanya tersenyum bersama, menghiraukan semua member yang cengo melihat interaksi keduanya, terutama Atsumu.

"Aku lupa jika [nickname]-chan berpacaran dengan Kita-senpai," gumam setter pirang kebanggaan Inarizaki.

_______________________________________

Jum'at, 17 Juli 2020

951 Kata

Reques dari  tanjirou_readers
Maaf kalau gak sesuai ekspetasi. . .

.
.
.

Kalau mau req, kalian bisa komen di chapter Pendahuluan atau Khusus buat req yaa.

Jangan lupa vote nya ya Readers-chan 🌟🌟

Jaa na~

Anime x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang