Prolog

5.1K 326 5
                                    

Tidak seperti biasanya, sore hari seperti ini pemuda itu dengan rajinnya berlari mengelilingi sekitaran kampusnya hanya sekedar untuk berolahraga. Tidak tahu kenapa, tapi dirinya hanya ingin saja menikmati angin sore sambil berlari lari kecil.

Teo tersenyum menikmati pemandangan jalanan sekitar yang tampak tidak terlalu ramai. Di belakang kampusnya ada taman juga dan di sana tampak beberapa orang juga sama sepertinya tengah berlari mengelilingi taman, ada pula yang sekedar duduk dan mengobrol.

Acara jogging sorenya ini sangat mengasyikkan.

Apalagi tugasnya sudah selesai, tidak ada jadwal praktikum atau jurnal-jurnal yang harus dikerjakannya lagi. Semua sudah selesai dengan rapih sejak kemarin malam jadi hari ini Teo sangat senggang. Bukankah Teo termasuk pemuda yang sangat rajin?

Pemuda itu berniat untuk beristirahat sejenak di sebuah bangku taman, namun entah kenapa matanya justru mengarah ke suatu tempat seperti ada magnet yang menarik perhatiannya.

Teo sedikit menyipitkan matanya ketika melihat sosok pemuda yang seperti tengah berdebat dengan seseorang.

Sosok itu lalu menghilang begitu saja masuk ke dalam mobil hitam dengan seorang pria berjas. Teo sejujurnya sangat penasaran, namun dia tidak bisa berbuat banyak. Pada akhirnya Teo hanya memandangi kepergian mobil hitam tersebut.

Tanpa tahu bahwa mobil itu akan membawa sosok itu untuk menghilang.

Mungkin selamanya?

***

Someone From The Past

***

A/N : Sebelumnya cuma pengen bilang, cerita ini lebih berat ketimbang bagian ceritanya Dika, karena mereka juga udah di umur kepala dua di cerita ini. Jadi kemungkinan ada adegan yang menjurus ke sana, aku udah kasih tanda di deskripsi ya.

Btw sorry, gak pinter buat prolog (ノД')

Someone From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang