Prolog

440 49 158
                                    


Terkadang dunia khayalan lebih baik.
Walau tak sungguh, namun tak semenyakitkan yang sesungguh nya.

-Ata L.B

Indigo.

Walau tak pro.

Lah? Emang bisa?

Bisa aja, buktinya aja si Alqis mengalami nya.

Cuma bisa lihat sekilas, tak terlalu jelas. Namun, dapat di rasakan kalau memang ada.

Dan, kalian percaya gak sih? Ada makhluk lain selain manusia dan binatang? Makhluk tak kasat mata misalnya.

Iya, makhluk tak kasat mata kayak si doi.

Alqis Ananda, cewek manis semanis author nya. Turunan jawa-lampung, tak terlalu pendek tak terlalu tinggi. Medium lah.

Penyuka novel, dan hobi menulis. Bahkan, tulisan nya rata-rata bergenre horor. Namun, sayang. Semua cerita yang di tulis nya tak pernah ia publish. Terlalu insecure dengan letak penulisan nya, yang menurut nya masih terlalu buruk.

Maka dari itu ia lebih memilih tak pernah di publish. Hanya di baca seorang diri.

Namun, bila tetap seperti itu terus. Kapan maju nya? Tetap berdiri di tempat? Ga guna dong.

Semua nya bakal bisa kalau mempunyai niat. Bukan masalah peletakan ataupun ceritanya kurang bagus. Namun, rasa percaya diri itulah yang lebih penting.

Dan Alqis, masih belum percaya diri---itu artinya dia cemburu.

Ga deng, di kira dilan kali ya.

Nah, Maka dari itu, dirinya lebih memilih mempublish cerita yang menurut nya terbaik. Bahkan dirinya lebih memilih memakai tema Secret Writter sehingga membuat orang banyak yang tak tau.

Namun, dua bulan kemudian.

Sekolah nya geger dengan sebuah tulisan yang sepertinya di tulis dengan darah. Terbukti dengan bau amis nya yang sangat menyengat. Dan lebih mengejutkan lagi adalah, tulisan tersebut sangat mirip dengan tulisan tangan Alqis.

Bertuliskan "Mati or dead?"

Ah, tunggu.

Mati sama dead apa bedanya atuh?

Oh beda guys, bedanya itu mati bahasa Indonesia kalau dead bahasa Inggris. Biasa lah, hantunya lagi belajar bahasa. Jadi maklumi.

Di bully? Tentu saja. Di tuduh? Jelas lah, buktinya sudah ada di depan mata. Di usir? Enggak sih, kan itu sekolahan bukan desa. : V

Bukan karena di usir yang membuat Alqis pindah sekolah. Namun, dirinya juga sudah tak betah. Di ledek setiap hari membuatnya cukup muak, namun hanya bisa di dalam batin saja. Ia bukan nya tak berani untuk membalas, namun terlalu malas untuk meladeni.

Terkadang juga, ketika kita ingin berdebat. Maka lihat dulu siapa orang nya yang ingin kita ajak debat. Dia otak nya kosong apa enggak, kalau iya. Maka, percuma. Habis-habisin suara untuk berdebat yang gak berguna.

Mending, baca karya Ata aja. Lebih berguna dari itu.

"Eh bentar Ta." Itu suara Alqis, membuat Ata menghentikan kegiatan mengetik nya. Menoleh menatap Alqis yang kini juga menatap nya.

"Ini cerita apaan sih? Kenapa malah jadinya lawak? Kan seharusnya horor."

"Ssstt, ga usah protes. Lo cuma pemeran nya aja, jadi turutin aja ketikan gue."

Dan akhirnya Alqis hanya bisa mengangguk patuh. Ya, salah terlihat tak semangat.

✓✓✓✓✓

Acheli High School, sekolah yang menjadi tempat Alqis untuk pindah.

Namun, baru saja sampai di depan gerbang nya. Dirinya merasakan hawa tak enak, membuat bulu kuduknya merinding.

Menoleh kesana-kemari, dan terlihat sepi.

Jelas lah, jam pelajaran sedang berlangsung. Jadi wajar jika sepi.

Melangkah masuk ke area sekolah, setelah Gerbang nya di buka kan oleh sang satpam.

Luas, cukup rimbun dengan berbagai pohon yang di tanam. Salah satunya pohon beringin, berada tepat di PP pinggir lapangan basket.

Dan Alqis berniat untuk berkeliling sejenak, mumpung para murid masih belajar di kelas.

Memanfaatkan waktu lebih baik, daripada memanfaatkan seseorang.

Sekolah barun nya ternyata sangat luas. Padahal, di luar tadi terlihat tak seluas di dalam nya. Huh, menipu memang.

Melihat sekeliling dan terdapat banyak sekali pernak-pernik di luar ruangan yang Alqis lewati. Tersenyum kecil kala membaca sebuah kalimat yang bertuliskan "Kalau laki-laki buaya, kalau perempuan apa ya?"

Sungguh menggelikan, ada-ada saja yang menulis kalimat itu di tembok. Apa tak di marahi guru?

Kembali melangkah, dan Alqis sudah dapat menebak beberapa tempat di sekolah barunya ini. Walau murid baru, dirinya seperti merasa pernah ke sini. Dan terasa tak akan pernah tersesat, seolah-olah sudah hapal betul jalan nya.

Hingga langkah kakinya terhenti.

Lantaran satu koridor, yang kini tertutupi oleh benang merah. Banyak sekali, bahkan ada juga benang putih nya. Membentuk acak, sehingga menutupi jalan masuk ke dalam koridor.

Melongok kan kepalanya, melihat lebih jauh ke dalam koridor. Dan hanya kegelapan yang menyapa indera penglihatan nya.

Tangan nya hendak memegang benang tersebut, namun suara teriakan seseorang membuat nya langsung tersontak kaget dan tak jadi menyentuh benang tersebut.

"Hei!"


















AHHHHHH SUMPAH INI PERTAMA KALI PUBLISH CERITA DENGAN GENRE HOROR. DAN MALAH KESAN NYA KOMEDI : V

SEBENARNYA, GUE DARI DULU SELALU NULIS CERITA GENRE HOROR. TAPI, GA PD BUAT PUBLISH. YAH, KAYAK CERITA DI ATAS.

ADA BEBERAPA PENGALAMAN ASLI GUE YANG BAKAL DI TAMBAHIN KE CERITA INI.

HAH, SUMPAH DAH.

BTW, PRINCESS CHARMING GUE UNPUB UNTUK SEMENTARA DAN BERALIH KE CERITA INI DULU YA.

MOGA SUKA YA GUYS.

MAAF KALAU FEEL HOROR NYA KURANG DAPET.

YA JELAS LAH, KAN BARU DI PROLOG : V

WATTPAD : Ataliabalqis
IG : Ata.l.b

By
Ata L.B🌈

Koridor 13-666Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang