Prolog

19 4 0
                                    

(*)
Namaku Rilein, aku berasal dari keluarga Ackerman yang katanya sangat hebat dalam mengembangkan bisnis tekstilnya. Begitulah pandangan orang-orang saat mendengar kata “Ackerman”. Aku anak tunggal, dan kedua orang tuaku tak begitu akrab layaknya pasangan-pasangan lainnya. “Rumahku istanaku” merupakan ungkapan bagi anak-anak yang sangat menyukai rumah mereka ketimbang apapun, secara tersirat memang merupakan suatu kecintaan yang berlebihan akan rumahnya, namun yang berlaku bagiku adalah makna tersurat. Aku tidak menyukai rumahku yang memang seperti istana ini besarnya.

(*)
Namaku Shirayuki Aaya, aku mendapatkan segalanya. Parasku rupawan, otakku briliant, fisikku mengagumkan, semua telah kudapatkan. Kecuali satu hal yang menurutku yang memang tak ada nilainya. Ya, aku selalu sendirian selama  hidupku ini. Dan aku tidak membutuhkan yang namanya TEMAN.

(*)
Dicintai oleh semua kalangan, siapa yang tidak suka? Ya.. aku Yuhire Miura, gadis remaja normal yang memiliki jiwa sosial sangat tinggi dan disukai banyak orang. Semua yang kumiliki rata-rata, tidak ada yang spesial. Akademik, fisik, harta, semua yang kumiliki semuanya normal dan tidak ada yang mencolok. Namun aku memiliki suatu ambisi yang besar, dimana kupikir tidak semua anak terlalu serius memikirkannya. Ya.. aku ingin meraih suatu titik tertinggi yang disebut PUNCAK.

(*)
Tes, tes, dan tes kupikir hidupku hanya ada untuk itu. Diruangan putih dengan 30 anak yang lain mengerjakan tes yang terletak dimeja mereka masing-masing. Semakin berganti hari, semakin berkurang jumlah anak-anak itu. Menyisakan setengah, seperempat, sampai hanya tersisa satu anak. Perkenalkan, namaku Vhezal Vhincy dan aku adalah anak yang tersisa itu. Tapi sebagai gantinya, disini jantungku yang dipertaruhkan.













🔥❄ Four Seasons 🍀🌪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang