Ketika aku ingin melupakan.
Melupakan kenangan yang teramat menyakitkan.
Luka itu terlalu menyakitkan.
Penghianatan yang kau lakukan.
Membuat hatiku hancur berantakan.
Namun raga meminta untuk bertahan
Meski jiwaku sudah lama tumbang.
Kau sudah jadi pemenang.
Lalu apa lagi yang kau inginkan?
Apalagi yang kau harapkan?
Mengapa kau malah datang?
Di saat aku ingin melupakan
Di saat aku ingin mengikhlaskan
Di saat aku ingin berjuang
Berjuang melupakan penghianatan
Penghianatan yang telah kau lakukan
Kenapa kau malah datang?
Tolong jangan ganggu ketenangan.
Jangan usik kedamaian.
Yang sudah susah payahku ciptakan.
Biarakan aku sendirian.
Aku sudah tak butuh teman.
Teman yang berlagak bagai pahlawan.
Namun aslinya jahat melebihi syaitan.
Terimakasih atas luka yg kau berikan.
Terimakasih sudah beri aku pelajaran
Terimakasih untuk penghianatan.
Terimakasih untuk kekecewaan.
Dan terimakasih untuk kenangan.
Kenangan yang begitu menyakitkan.
Yang akan selalu ku kenang.
Di kehidupanku mendatang.Trisa_hf
***
Nb: entah mengapa saya kurang setuju dengan pendapat 'Jangan pilih-pilih teman. Bertemanlah dengan siapa saja' saya kurang setuju dengan pendapat tersebut karena menurut saya teman juga yang akan mempengaruhi sikap dan sifat kita. Jadi kedepannya saya akan berteman dengan orang yang baik agar ketularan baiknya. Yuk sama-sama kita cari temen yang gak fake biar kita gak jadi fake human. Yang belum baik ayo sama-sama jadi baik. Tetap semangat!
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK & PUISI PATAH HATI
PoetrySajak dan puisi ini saya persembahkan kepada semua orang yang hatinya pernah dipatahkan, dikhianati orang terdekat dan dikecewakan oleh waktu. Berisi kumpulan sajak dan puisi tentang patah hati dan kekecewaan. Maaf jika tulisan author masih abstrud...