iii

329 52 0
                                    

"Kau sedang apa tadi?" tanya Yoongi memecah keheningan.

Setelah keterkejutan luar biasanya tadi, Yoongi akhirnya mengajak Yewon untuk duduk di bangku taman terdekat. Tak ada percakapan sejak tadi. Karena rasa penasaran yang menggunung, Yoongi pun mulai bersuara.

Yewon tampak berpikir sejenak dan menjawab, "Hanya ingin merasakan udara di tempat yang lebih tinggi."

"Yang benar saja?"

"Di bawah sini terlalu menyesakkan."

Yoongi menatap Yewon dalam diam. Dari jawaban yang didengarnya, ia tahu bahwa keadaan gadis yang saat ini duduk di sebelahnya sedang tidak baik.

"Seburuk apapun keadaan, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menyakiti diri lebih dalam," lanjut Yewon dengan pandangan menerawang ke arah sungai luas di depannya.

"Itu alasannya kau tidak punya niat untuk bunuh diri?" tanya Yoongi lagi.

Kali ini Yewon menoleh pada lawan bicaranya. "Ya, begitulah. Kalau pun aku ingin mati dengan bunuh diri aku tidak akan memilih tepian sungai ini."

"Kenapa?"

"Di bagian tepi sungai tidak terlalu dalam, antara dataran dan permukaan sungai pun tidak jauh. Intinya.. aku tidak akan mati jika begitu, mungkin paling tidak hanya lebam atau patah tulang. Aku masih punya kemampuan untuk berenang di tepian."

Yoongi kembali terdiam. Ia saja tidak terpikir bahwa tepian sungai tidak dalam. Ia sangat kurang dengan hal seperti itu.

"Kenapa menatapku seperti itu? Aku terlihat buruk, ya? Maaf aku tidak sempat menggunakan make up tadi, pasti wajah jelekku ini sangat menggang--" ucapan Yewon terpotong.

"Kau sama sekali tidak jelek. Wajahmu sama cantiknya dengan yang kulihat di televisi. Biar jarang menonton, aku masih ingat wajah-wajah artis yang pernah aku tonton."

"Aku cantik? Kau berbohong, ya?"

"Untuk apa aku berbohong? Kau memang cantik."

Kini giliran Yewon yang terdiam. Ia memikirikan perkataan Yoongi, apakah itu sebuah kebohongan atau bukan?

"Kau lapar tidak?" tanya Yoongi tiba-tiba yang membuat Yewon tersadar dari lamunannya.

"Um.. iya," Yewon menjawab pelan. Gadis itu memang sedang merasa lapar, ia belum makan apa pun malam ini.

"Aku membeli odeng dan tteopokki tadi, tapi mungkin sudah tidak terlalu hangat. Kau bisa memakannya."

Yoongi menyodorkan kantung berisi makanan yang dibelinya tadi kepada Yewon, tetapi gadis itu menolaknya. "Ini milikmu, kau saja yang makan."

Tanpa sadar Yoongi tersenyum kagum. Satu poin plus lagi yang dapat ia lihat dari sosok penyanyi solo di sampingnya ini. Yewon gadis baik yang tidak memikirkan dirinya sendiri.

"Kalau begitu, makanlah bersamaku," putus Yoongi akhirnya.

.

.

Moonbin berjalan sedikit tergesa untuk menghampiri Eunbi yang kini sedang duduk di sofa lobi gedung apartemen Yewon. Lelaki itu mengatur napasnya sejenak sesampainya di hadapan Eunbi.

"Kau sudah lapor ke pihak apartemen?" tanya Moonbin.

Eunbi menggeleng. "Ini belum 24 jam, aku hanya akan menghebohkan seisi gedung jika melapor sekarang. Tapi aku sempat bertanya pada satpam tadi."

"Mereka bilang apa?"

"Yewon memang keluar dari gedung sebelum aku datang tadi, tidak tahu kemana."

Moonbin tampak berpikir sejenak lalu teringat akan sesuatu. "Kau sudah lihat unggahan terbaru instagram Yewon?"

"Yewon mengunggah sesuatu di instagram?"

"Iya. Baru beberapa menit fotonyo diunggah, aku sudah mendapati antis berulah lagi."

"Apa mungkin.. Yewon membaca komentar-komentar laknat itu?"

"Bisa jadi."

"Aku sepertinya tahu ke mana kita harus mencari Yewon!"



¤ Cantik ¤
TBC

Cantik [Umji x Suga FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang