Part 2 : Indonesia

22 3 0
                                    

Aku berangkat ke Indonesia, sementara kami akan tinggal disana untuk merawat nenek. Ayah sudah menempatkan koper di bagasi belakang taxi, kami akan pergi ke bandara sekarang juga.

"Sayonara!" Ucapku sembari memeluk kedua temanku ini

"Annyeong!." Balas Reynara

"Salah woi!" Haruka berteriak sambil memukul punggung Reynara

"Aduh sakit."

Aku tangisanku berhenti ditengah jalan, aku tidak bisa menahan tawa. Suasana yang tadinya mellow mendadak jadi ceria. Selamat tinggal teman-teman!

"Dear passengers, welcome to Bali. We have landed at NGURAH RAI International Airport. We invite you to stay seated until the aircraft is completely stopped and the seat belt sign is turned off."

"On behalf of The Airlines and the entire crew, I’d like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!"

3 2 1  akhirnya aku tiba di Bali, pulau dewata tempat dimana matahari bersinar tiada henti.

"Sakura kamu sama adik duluan ke rumah Nenek, kunci katanya ada di bawah keset ya. Bunda sama Ayah mau jemput Nenek ke rumah sakit."

"Oke Bun."

Rumah Nenek tidak jauh dari tempat aku berdiri saat ini jadi tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Aku langsung mandi lantas aku dan Keyko bermalas-malasan diatas sofa di depan televisi sambil nyemil kacang yang ada di kulkas.

Malam semakin larut aku dan adikku tertidur diatas sofa yang tidak kalah empuknya dengan spring bed.

Besoknya sekitar pukul delapan pagi, dokter menyatakan Nenek sudah boleh pulang. Setelah menyelesaikan administrasi, Nenek meninggalkan kamar VIP lantai 2 itu.

Tinnn... terdengar bunyi klakson mobil yang sangat lantang. Ayah, Bunda, Kakek juga Nenek mereka akhirnya pulang.

Kebetulan atau tidak saat itu hujan deras, keluarga teman Ayah yang tidak lain adalah mantan pacar Bunda berteduh disini. Kata Kakek kedua keluarga ini berencana menjodohkanku dengan anak laki-lakinya yang bernama...

"Ahh Kakek lupa namanya." Ucap kakek sambil menggodaku. Nanti saat aku berumur 22 tahun setelah lulus kuliah dan dapat pekerjaan Kakek ingin aku menikah dengan lelaki pilihannya. Aku mengantuk mendengar cerita Kakek, seimbang antara benar atau tidaknya.

Tik.. Tik.. Tik...
Siang ini hujan turun sangat deras, aroma khasnya muncul saat yang tepat untuk tidur dengan nyenyak. Oh iya setelah tiba di Bali aku belum menghubungi sahabat blasteran indo-jepangku.

Tutt...tut...tut nomor yang anda tuju sedang sibuk

"Hai, Natsuko desu."

"Reynara-san irasshaimasu ka."

"Watakushi desu ga."

"Lama ga ngomong bahasa jepang jadi aneh😂"

"Udah sampai ya Sa?"

"Udah kemaren belum sempet ngabarin aja. Gimana kabarnya Rey?"

"Baik kok. Kamu gimana?"

"Aman hehe. Haruka kemana ya? Kok telpon aku ga diangkat."

"Lagi les tuh! Ga ada kamu makin rajin tu anak."

Rasanya sangat sejuk, angin berhembus keluar masuk kamarku melalui celah-celah kecil. Pikiranku terasa sangat ringan, liburan juga akan segera berakhir. Ku kira aku akan kembali ke tanah sakura itu.

"Ayah dan Bunda sudah memutuskan, kita akan tinggal disini. Nanti kamu bisa pulang ke Jepang lagi kapan saja. Tapi sementara sekolahmu dan Keyko akan Ayah pindahkan."

"Iya Ayah."

Pada akhirnya aku menetap di Indonesia, aku mulai belajar banyak hal. Dari hal-hal kecil beradaptasi dengan lingkungan baru, sekolah baru dan teman-teman baru.

25.920 jam 1.080 hari 36 bulan, iya tidak terasa aku sudah 3 tahun berada di Bali. Aku rindu tanah sakura the land of the rising sun.

Teng! Aku bergegas membuka pintu rumah, aku kira ada tamu ternyata kurir yang sedang membawa barang.

"Benar ini alamat keluarga Yamasaki?"

"Oh iya benar pak."

"Tandatangan disini dik."

"Terimakasih pak."

Loh untuk Sakura yamasaki, buat aku dong? Dengan sangat penasaran langsung aku membuka box yang dibungkus dengan banyak selaput ini.

Selamat hari lahir Sakura, kalo paketnya dateng ga pas sama hari ultah kamu salahin aja abang kurirnya ya.. jadi ini kita berdua buat sakurayu khusus buat Sakura yang lagi asik di Bali. Kita tau kok kamu pasti kangen sampek kayak ngidam sama bunga sakura. Semoga suka ya, selamat menikmati salam sayang HarukaReynara💗

Dari dulu sampai sekarang mereka memang tidak pernah berubah. Jadi kangen hanami, pengen ke Jepang liat sakura lagi.

Sesaat setelah kurir itu pergi terdengar lagi bunyi bel aku keluar untuk menyamperi si abang kurir.

"Ada apalagi mas?"

"Eh kirain abang kurir, silahkan masuk ."  Astaga anak muda itu udah kayak Justin bieber versi indo, gila ganteng banget. Ya tuhan jodoh orang cakep bener

"Ayah Bunda ada tamu." Kataku sambil menuju dapur untuk menyiapkan hidangan. Sesaat lagi aku kembali membawa  teh jahe ala Nenek ditemani dengan sekaleng biskuit roma kelapa kesukaanku.

"Eh istrinya mantan pacar dateng kirain siapa." Ucap Bunda sok akrab sama tante Ana, pake cipika cipiki pula astaga

"Sakura?"

"Kenapa Ayah?"

"Ajak adik Qiura main sana." Aku hanya mengangguk sambil melambaikan tanganku

"Mau strawberry? Kakak punya banyak loh."

"Mau kak, Qiura suka banget loh sama strawberry asem asem manis gitu rasanya."

"Qiura kelas berapa?"

"Baru kelas 1 SMP kak Rara."

"Saha eta Rara?"

"Ngomong bahasa planet apa kak? Qiura ga ngerti."

"Kak Rara itu siapa?"

"Ya kakaklah, aku panggil kak Rara aja biar pendek."

"Ohh ternyata gitu."

"Oh ya kak Qiu punya kakak juga, menurut kak Rara oke nggak?"

"Yang tadi disebelah Papa kamu ya? Lumayan oke"

"Kak Rara ga tau sih. Kak Justin itu orangnya ngeselin ga ketulungan ga mau diajak main ga seru. Qiu yakin kalo kak Rara kenal deket sama kak Justin bakal nyesel bilang LUMAYAN."

"Haha bisa aja. Jadi namanya Justin?"

"Cieeee kak Rara nanya-nanya, eh aku saranin ya kak jangan suka sama kak Justin. Jelek tu orang!"

"Banyak bacot ya kamu Qiu :v." Aku mengusap-usap kepala gadis mungil ini

"Qiu, sini pulang." Panggil tante Ana dan mereka segera pulang. Dari kejauhan aku melihat Justin, lelaki itu menoleh menjatuhkan tatapannya kepadaku

"Ohh." Dia menatapku, tapi apa hanya kebetulan saling melihat?  Kemudian dia memalingkan muka tapi kenapa aku seperti melihatnya tersenyum?

When i look into your eyes
It's like watching the night skies
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

Well, i won't give up for us

Jason mraz-I won't give up

Om swastyastu🙏
Salam ya dari Bali
Selamat membaca
Jangan lupa saran, vote & commentnya temen-temen^_^

SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang