Part 3 : I'm officialy 17

23 1 0
                                    

Ada hari yang paling aku tunggu hari dimana usiaku bertambah, hari berkurangnya jatah hidupku. Yes! It's my birthday, sweet seventeen

Dihari yang cerah ini pukul tujuh pagi aku sudah selesai mandi, menggunakan kaos putih dan jeans dengan riasan wajah natural.

"Semuanya kumpul di ruang tengah!!" Teriakku

"Kak, ngapain si teriak-teriak masih pagi juga."

"Kakek, Nenek, Ayah, Bunda, Keyko kalian semua, hari ini hari apa?" Mereka semua saling menatap lalu Keyko kembali menjawab

"Ya hari minggu lah kak."

"Nggak ada yang spesial gitu?"

"Udah udah jangan ngawur bersih-bersih dulu gih keburu siang." Ucap Bunda, bukan main aku kesal.

Aku pergi ke danau, duduk di kursi panjang bawah pohon dekat danau ditemani matahari yang segera memejamkan matanya 'golden hour' ucapku dalam hati sembari menikmati detik-detik pergantian usiaku, udaranya memang sangat sejuk tempat paling menenangkan meski ramai pengunjungnya. Huhh.. aku menghela napas panjang, terimakasih Tuhan

Namun, semuanya tiba-tiba terasa berhenti hanya detak jantung berdegup yang semakin kencang, dia dihadapanku aku menatap keatas melihat wajah dengan bibir indah mata yang berbinar. Ini dia, disinilah semuanya  berawal

"Kamu? Ngapain kamu disini?"

"Emangnya kenapa kalau gue disini? Ini kan tempat umum"

Aku bertanya, hanya karena penasaran ini kebetulan atau memang takdir. Tapi dia menjawab dengan begitu ketus, aku kesal dia berhasil membuat moodku berantakan. Segera aku bangun dari kursi panjang itu

"Tunggu!" Dia memegang pundakku dengan kedua tangannya, membuatku kembali duduk di kursi tua itu

"Sakura kan ya?" Sambungnya

"Iya."

"Selamat ulangtahun."

"Kok tau?"

"Ada tuh di bio sosmed lo."

"Stalker ya!"

"Bukanlah. Gue Justin!"

"Udah tau!"

"Sini ikut gue!" Dia menarik tanganku

"Ngapain?"

"Nerbangin lampion."

Dia menarik tanganku, membawaku ke tepi danau.

"Make a wish Sakura." Dia berdiri tepat dibelakangku sambil menutup mataku dengan telapak tangannya yang super lembut itu. Sesaat setelah itu, lampion itu terbang diantara kicauan burung senja itu. Sumber api yang ada di lampion itu memantulkan cahaya matahari, 'terimakasih telah menemani pergantian usiaku'

"Sa, inget gak sama anak kecil yang nabrak lo 10 tahun yang lalu waktu lo mau berangkat ke Jepang?"

"Loli? Kenapa?"

"Nggak ada hehe."

"Makasih Justin, aku masuk ya bye!"

Dia pergi setelah mengantarku sampai depan gerbang rumahku.

"Aku pulang.." (membuka pintu)

"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday dear Sakura happy birthday to you."

"Makasih ya semuanya. Aku pikir kalian ga inget." Pantaskah aku menangis di hari yang paling indah ini? Bunda mengangkat daguku, menghapus air mata yang membasahi pipiku. Keyko menyuruhku duduk di sofa "Kak ada kejutan lagi diem ya."

SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang