chapter 4

259 50 7
                                    

"Setiap perbuatan....
harus dipertanggung jawabkan"


Baekhyun bingung apa hal yang membuat Joohyun begitu panik? Lagi lagi Dia kembali menyuruh Baekhyun untuk segera pergi.

"Hyun?"

Meskipun tubuh Joohyun masih terasa sedikit nyeri. Dia tetap berusaha menarik tangan Baekhyun memaksa untuk segera belari menjauh. Tidak mempedulikan pengemudi yang menabrak mereka sebelumnya. Sekarang keselamatan Baekhyun adalah prioritas utama.

Ketika ingin memastikan kondisi disekitar mereka, Joohyun menoleh kebelakang melihat sang ifrit sudah berada tepat dibelakang Baekhyun. Dia menghentikan langkahnya kemudian memukul Ifrit hingga terhempas beberapa meter lalu menghilang.

Diam sejenak. Baekhyun tampak kebingungan tidak mengerti mengapa Joohyun seolah olah memukul seseorang yang tidak kasat mata.

Apa yang Joohyun lawan?

Secara tidak terduga ifrit itu muncul didekat Baekhyun. Namun didetik yang sama Joohyun langsung mendorong tubuh Baekhyun sebelum ifrit sempat menyentuh. Dengan cepat sang Ifrit mencengkram kuat tangan Joohyun hingga warna kulitnya membiru. Dia meringis.

Bugh!

Joohyun terlempar hingga menghantam pembatas jalan. Baekhyun yang panik segera belari menolong Joohyun. Ifrit itu menyeringai.

Tidak ada pilihan lain.

Joohyun mengoleskan darah dipunggung tangannya dari luka ditangan kiri yang diterima akibat kecelakaan sebelumnya.

Dalam sekejap ifrit itu menghilang menjadi sekepul asap setelah darah ditangan Joohyun mengenainya.

Joohyun terengah engah. wajahnya memucat.

Dia melakukannya.

Joohyun tertawa getir. Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya? Selama ini dia berusaha untuk tidak ikut campur dan tidak mau terlibat dengan sesuatu yang mengerikan namun dalam sekejap semua usahanya sia-sia.

hanya untuk pemuda yang belum lama ia kenal.

"Joohyun kamu gapapa?" Baekhyun bertanya cemas. Kepalanya terasa berdenyut. Telinga mulai mendengung.

Belum sempat menjawab Baekhyun. Joohyun ambruk namun dengan sigap Baekhyun menangkup tubuhnya sebelum menghantam aspal.

Tenaganya benar benar terkuras.

Sebelum kesadarannya menghilang sepenuhnya samar samar Joohyun bisa mendegar.

Segera kita akhiri.

⚜⚜⚜


Daun pintu terbuka cepat, Gong Yoo berhamburan masuk. Raut wajahnya tampak cemas. "Maafkan saya nona. Karena say-"

"Tidak perlu minta maaf" potong Joohyun.

Meskipun Joohyun memaafkannya, Goong Yoo tidak bisa lepas dari rasa khawatir. Joohyun memang sering bersikap tidak bersahabat dengan Gong Yoo, namun ia tidak bisa menampik kalau dirinya mencemaskan anak satu satunya dari keluarga Bae.

walau sedikit ragu untuk mengungkapkan tapi nyawa atasannya lebih berharga bagi Gong Yoo, "Dari yang Baekhyun ceritakan. Apa nona berhadapan dengan Ifrit?"

"Bukan urusan paman."

Gong Yoo menghela napas tidak gentar sedikitpun untuk melunak-an sikap keras Joohyun "Kalau memang ifrit. Entah seberapa berharga Baekhyun untuk nona. Tapi tidak seharusnya nona bertindak sejauh ini sampai membahayakan diri sendiri."

My Light | BaekRene [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang