Chapter 5

235 47 6
                                    

Selesai melepas sepatu ia berjalan menuju dapur kemudian menegak segelas air. Terasa segar begitu membasahi kerongkangan yang kering.

Maniknya menerawang kepenjuru ruang, sepi. "Baekhyun belum pulang bu?"

"Belum. Kamu khawatir sama dia?" jawab ibu sambil memotong sayur untuk makan malam nanti.

Dia bergumam lalu duduk didepan ibu. Menatap ibunya lamat lamat.

"Ibu?"

"Kenapa Yoona?" Masih fokus dengan sayur yang dipotong.

"Kenapa Yoona?" Masih fokus dengan sayur yang dipotong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejenak terdiam. Sedikit ragu. Mungkin ibu tidak akan setuju dengan apa yang akan diutarakan.

"Kalau aku tidak ada lagi nanti. Jangan sampai Baekhyun tahu alasannya. Aku tidak ingin Baekhyun merasa bersalah"

"Kamu ngomong apa sih Yoon!?" Sentak ibu. Mana ada ibu yang mau membiarkan anaknya mati lebih dulu darinya. seorang ibu pasti akan memberikan segalanya yang terbaik untuk sang anak meski nyawa sebagai taruhan.

"Jangan naif." lirihnya.

Bulir bulir air mata jatuh membasahi pipi ibu. Mana mungkin ia bisa tenang hanya melihat anak perempuannya perlahan merenggut nyawa tanpa tahu cara untuk mencegah.

"Sudah lima Ifrit yang kubunuh." menarik nafas dalam, bisa hidup sampai saat ini Yoona sudah merasa bersyukur.

Ibu paham. Yoona tidak ingin merasa bersalah jika sesuatu terjadi pada Baekhyun. Disatu sisi juga meskipun rela berkorban ia masih memikirkan perasaan Baekhyun setelah kepergiannya. Dia tahu Baekhyun benar benar menyayangi kakak perempuannya.

Tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya Baekhyun jika tahu kakanya pergi demi melindunginya.

Target mereka adalah Yoona. Ifrit memang tidak akan bisa membunuhnya. Kecuali membuat Yoona membunuh ifrit untuk melindungi Baekhyun. Tidak jarang dia sampai jatuh pingsan menahan rasa sakit, mereka sungguh berniat membunuhnya secara perlahan.

"Maafkan ibu.." isak ibu. Dia tidak ingin anaknya mengorbankan diri namun sisi lain juga tidak ingin kehilangan anak laki lakinya.

Air mata Yoona menggenang. Melihat ibunya menangis membuat hatinya ikut bersedih.

Peluk Yoona. "Aku tidak apa bu."

Kalau memang ini sudah garis benang takdir nya. Dia tidak akan bisa mengelak kembali. Sejak awal Baekhyun memang tidak terlibat, seharusnya nyawa Baekhyun tidak dipertaruhkan demi siapapun. Yoona harap Baekhyun bisa mengerti dengan pilihannya.

Tetaplah tersenyum seperti adik yang pernah aku kenal.

⚜⚜⚜

Kalau bukan karena Baekhyun yang menyeretnya. Joohyun tidak akan sudi berdesak desakan hanya untuk menonton konser acara ulang tahun universitas mereka.

My Light | BaekRene [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang