Siang ini konsentrasi baskara kembali buyar 3 gelas kopi hitam sudah tak bisa lagi menemaninya,bagaimana bisa ancaman demi ancaman juga teror yang baskara kirim pada nila tak beraksi apapun kini baskara sudah kehilangan akal bagaimana lagi.
Sekarang nila menjadi lebih pemberani seperti benar benar tak takut beda dengan dulu yang penakut luar biasa sekali.digertak saja diam tapi sekarang ancaman baskara yang tak main main serasa dibuat mainan oleh nila"Nila"teriaknya baskara ketika melihat nila keluar dari sebuah gedung hijau.mendengar ada yang memanggilnya nila tetap berjalan lurus lurus kedepan tanpa menoleh ke belakang
"Sekali melangkah,aku akan mempermalukan mu ku katakan kamu sudah aku rusak"desisnya baskara sambil mencekal pergelangan tangan nila
"Teriak!katakan saja aku tak takut"jawabnya nila dengan biasa kali ini dirinya tak boleh takut dengan baskara
"Serius!reputasi ayahmu yang sebentar lagi dipromosikan kenaikan pangkatnya bagaimana"ancamnya baskara sambil tersenyum licik
"Mau apalagi"
"Ikut denganku"paksanya Bhaskara sambil menggandeng tangan nila
"Lepas"pintanya nila yang digandeng baskara nila risih saja ini masih lingkungan baskara
"Aku bilang ikut"
"Apa apaan ini"
"Diam"gertaknya baskara sambil membuka pintu mobil pada nila
Dalam mobil pun nila hanya memandangi jalanan sambil diam sungguh tak perduli asli dengan baskara,nila terkejut lidahnya kelu tak bisa berbicara saat sampai didepan sebuah danau yang pernah menjadi tempat bertemunya mereka berdua untuk pertama kali,dulu.
Nila hanya diam menatap danau"Masih ingat?"ungkitnya Baskara pada nila sambil menikmati hembusan angin yang mengarah kedanau
"Maumu apa!"berhadapan dengan baskara tentulah menjadi emosi bagi nila
"Keadaan anak aku gimana,sehatkan,baikkan"tanya nya baskara yang penuh harap
"Ga waras"entah harus nila sebutkan berapa kali lagi semakin kesini baskara semakin melantur
"Mari kita menikah"ucapan serius baskara yang membuat nila ingin tertawa muak asli ini bukan drama
"Aku sudah punya calon suami"meski belum tau bagaimana nila tegas untuk menyudahi baskara hatinya terlalu perih mengingat segalanya tentang baskara
"Siapa?"perasaan takut kehilangan kini baskara rasakan apapun yg terjadi tekad baskara memiliki nila adalah yang utama bagaimana pun caranya hati baskara sudah membatu tak perduli
"Pertanyaan tak penting!"sinisnya nila sambil mengalihkan pandangan kedanau yang terasa sangat tenang
"Sungguh ini penting dirimu saja sudah tak gadis lelaki jaman sekarang disuruh milih tentulah milih yang masih gadis"liriknya Baskara pada nila sengajanya baskara kembali mengungkit
"Ya bagus,pilihlah perempuan yang masih gadis untuk dirimu sendiri"sindirnya nila pada baskara sedang baskara hanya tersenyum miring
"Nanti kukatakan pada calon suamimu,akulah orangnya yang sudah mengambil kegadisanmu"senyum licik baskara begitu membuat nila emosi
"Aku tak takut,silahkan"
"Putri yang mamamu banggakan ternyata sudah tak gadis pernah juga hamil dan digugurkan. katanya...,sungguh mengerikan dia seorang pembunuh"disetiap perkataanya baskara tekan semua membuat nila semakin emosi
"Katakan saja pada mamaku.dia juga sudah tau"tantangnya nila pada baskara.memang mamanya sudah tau sehingga dulu sementara waktu nila diasingkan makanya kuliahnya diluar kota
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirmu Kembali Menyapa
RomantikANGELINA KUMALASARI NILA KUSUMA Tak ada hal yg lebih indah selain memikirkan masa depan yang bahagia,bisa menikmati indahnya hidup dengan orang orang tersayang ada hal yg selalu diimpikan meneriakinya dengan sayang dan memeluknya sepanjang hari deng...