#satu

1.5K 136 72
                                    


Menatap luas nya langit membuat nila kembali menundukkan kepalanya tinggal menghitung hari saja akan acara yg akan digelar. tampaknya ini sungguh tak membuat nila bahagia harus bagaimana sungguh hati ingin menolak lebih sangat menolak yg akan dijodohkan dengannya dari yg terdengar bukan orang sembarangan tentunya keluarganya pasti punya kuasa. sedangkan nila siapa?hanya anak sambung seorang perwira tinggi meski begitu nila selalu merasa bahwa itu tak sepadan juga atas kejadian kelam yg membuatnya sangat merasa hina

"Halo cantik"nila menyebrang jalan dengan senyum sumringah saat menjemput anak perempuan kecil berumur 6 tahun

"Aku seneng dijemput Tante nila" antusiasnya sang bocah sambil memeluk nila. diam diam ternyata ada seseorang yg memperhatikan

Melihat pemandangan seorang anak berusia 6 tahun memeluk nila begitu antusias membuat Bhaskara lemas lunglai pikirannya kalang kabut semenjak mengetahui keberadaan nila,diam diam Bhaskara mengikuti segala hal yg nila lakukan sebut saja mata mata.suatu takdir atau kebetulan bertahun tahun baskara mencari keberadaan nila namun nihil tak ada jawaban suatu hal yang menyebabkan dirinya harus dipindah dinas tak sengaja bertemu nila.

"Nila...."lirihnya baskara

"Apa bhas"mendengar ocehan baskara yg menurut firman tak penting itu malah menimbulkan rasa penasaran, ada apa dengan baskara

"Oh gapapa gapapa bang"bhaskara gelagapan saat firman balik menanyainya

"Nila??ikan nila maksudnya!"melihat baskara hanya diam sambil melihat pemandangan depan dalam mobil membuat firman bertanya lagi

"Bukan itu loh,gajadi gajadi lupakan"hati baskara terus menolak namun pikirannya terus mendukung bahwa bisa saja benar 6 tahun yang lalu. dirinya masih ingat betul

Melihat ekspresi baskara membuat firman terusik,ada apa mengapa dengan sudinya baskara mengamati seorang anak kecil seperti memeluk ibunya saat dijemput pulang sekolah malah seakan adegan itu akan membuat baskara pingsan namun firman memilih diam,dari awal mengenal baskara saat pertama kali baskara ditempatkan dinas dibatalyon sini membuat firman cukup banyak tau tentang baskara.orangnya memang banyak diam tapi tindakannya selalu membuat orang terdiam,tak banyak bicara menjadi ciri khas baskara kehidupan pribadinya tertutup rapat apalagi masalah asmara seperti tak ada gairah untuk mencoba 1 tahun lagi sisa pangkat letnan satunya akan habis memasuki pangkat kapten nyaris seperti tak ada yg baskara kejar selain karir berjalan normal,pernah firman bertanya awalnya hanya guyonan tapi seakan baskara tak tertarik dengan ungkapan firman katanya perempuan dimasa lalunya harus kembali padanya.

***
Berulangkali nila menghindar begitu liciknya baskara sampai nila pun tak dapat bersembunyi kembali,ancaman demi ancaman mulai nila dengar dan terima dari baskara. hingga tak ada penolakan untuk menemuinya sekedar minum kopi, hal yg paling nila benci kini harus terjadi bukan nila mencintai tapi rasanya jijik melihat orang yang menghancurkan segalanya kini duduk didepannya tanpa rasa malu sedikitpun

"Dimana anak aku!!!?"tatapnya tajam baskara pada nila sambil berdesis

"Ngaco"jawabnya nila ketus,berusaha santai aslinya hatinya bergemuruh hebat serasa ingin memaki dan mengatai orang didepannya ini

"Aku tanya! Jangan buat aku mencari tau sendiri."setiap kata yg diucapkan baskara sengaja ditekan membuat nila begitu tertekan

"Anakmu sudah aku bunuh,kamu sendiri kan yang menyuruh aku untuk membunuhnya katamu dia menggangu jalan masa depan kita"santainya nila sambil menyeruput kopi pelan sungguh hatinya mulai tergerus apa yang diucapkan baskara sungguh menjijikan

"Psikopat!"umpatnya kasar baskara pada nila

"Lalu apa katamu saat aku ingin meminta pertanggungjawaban"tantangnya nila pada baskara

Hadirmu Kembali MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang