3. USAHA

114 37 6
                                    

[Happy Reading😍]

"Orang yang tulus mencintaimu ialah orang yang rela bertahan dengan segala sikapmu." -Ranum Mentari

3. USAHA

Di dalam ruangan yang cukup besar ada seorang gadis yang sedang menulis sesuatu di kertas nya. Ranum Mentari, entah menulis apa dia sekarang.

"Ish, aku harus nulis apa nih untuk di kasih ke kak Azril besok!."

"Ayo berfikir Num berfikir,"

"Ish susah banget sih! Kata-kata yang bagus buat ka Azril apa ya?"

Setelah berfikir lama Mentari menemukan apa yang harus dia tulis untuk Azril, tapi saat ingin menulis terdengar suara. "Num, makan malam dulu yuk!" Suruh mamah nya.

"IYA MAH SEBENTAR!" Teriak Ranum.

"Yaudah mamah tunggu di bawah ya, jangan lama-lama oke."

"Oke mah,"

Em makan dulu enak ni, biar otak lebih jalan! Batinnya.

Mentari turun dari kasur kamarnya, dan berjalan menuju ruang makan yang ada di rumah nya. Dia menuruni anak tangga satu persatu dan sampailah dia di meja makan, tempat yang biasa dia dan keluarganya menyantap segala  makanan yang ada.

"Eh Num sini duduk," Ajak Raditya~ papahnya.

"Iya pah, mamah dimana ya? Perasaan tadi manggil Ranum eh kok tiba-tiba hilang kaya dia aja," Ujar nya panjang lebar.

"Anak papah udah main cinta-cintaan ni, cerita nya?"

"Ah papah bisa aja, Ranum masih jomblo tau!" Katanya. Apa hubungan nya ropeah?

"Emang jomblo gak boleh cinta-cintaan?"

"Gatau ah Ranum pusing! Mau samperin mamah di dapur aja!"

Mentari bangkit ingin berdiri tapi dia urungkan sebab mamah nya datang membawa makanan di bantu sama Bi Surti~ asisten di rumah orang tua nya itu. "Ish mamah! Ranum tadi kan niat nya mau bantuin kok udah Dateng si?!"

"Yah mana mamah tau, kamu engga bilang apa-apa, lagian ini udah selesai juga sayang," ujar mamah nya.

"Mending Sekarang makan Num, biar ada tenaga liat dia sama yang lain," kata papah nya. Keluarga bochen

"Punya papah ko bisa bucin," Gumamnya.

Mentari mulai mengambil piring, lalu menyendokan nasi dan lauknya. Em nyami!!

Mentari menyantap makanan di hadapan nya dengan lahap.

Lima belas menit kemudian makanan yang dia santap pun telah habis masuk ke dalam perut nya. "Pah, mah, Ranum ke atas dulu ya, ada yang mau Ranum kerjain soalnya."

"Yaudah Num, tidur nya jangan malem-malem besok sekolah oke?," Ujar mamahnya.

Mentari mengangkat tangan kanannya sambil menghormat. "Siap mah, pah!"


Ranum berjalan menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju kamar pribadi nya.

BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang