2. RANUM MENTARI

151 40 3
                                    

[Happy Reading😍]

"Hanya sekedar pengagum rahasia, yang ketemu pura-pura buang muka, padahal punya rasa yang yang luar biasa." -Ranum mentari.

2. RANUM MENTARI

Saat ini seorang gadis tengah berdiri di tepi jalan. Entah lagi menunggu siapa dia disana.

"Duh mang asep mana si lama banget, aku kan capek nunggu disini." Gumam nya.

"Ish pegel! mana gak ada bangku! ih Ranum kesel!" Yap, gadis itu Ranum Mentari. Sudah satu jam lamanya dia menunggu supir rumahnya. "Apa aku jalan aja ya?" Ucap nya kepada diri sendiri.

"Neng cantik lagi ngapain disini?" Ucap seseorang yang tiba-tiba datang.

Mentari tersentak, dan mendongakkan wajahnya. Betapa terkejutnya dia ada seseorang bertubuh besar berada di hadapannya. "Aa-aadda apa ya ba-ang?" Tanya terbata-bata.

"Jangan gugup gitu neng, ikut Abang yuk!"

Gak beres ni, duh aku harus ngapain?. Batinnya.

"TOLLONGG, TOLONG TARIII!!!" Teriaknya tiba-tiba.

"GAK USAH TERIAK SIALAN!" Bentak preman tersebut.

"HEH LO JANGAN GANGGU DIA!" Teriak seseorang dari sebrang jalan.

Orang itu menghampiri mereka berdua. "Berani nya sama perempuan, banci Lo?!"

"Lo nantangin gue bocah?"

"Siapa takut!"

Preman tersebut mengambil ancang-ancang untuk menonjok orang di depannya.

Preman itu ingin menonjok tapi di tahan oleh tangan kanan orang tersebut. Tangan kiri nya meninju wajah preman itu. BRAKK!

"PERGI LO DARI SINI!" Usirnya.

"Iy-aa gue akan pergi, stop tonjokan Lo kencang sekali anak muda!"

Setelah preman itu pergi, orang tersebut berkata "Lo gapapa kan?" Tanya nya sedikit khawatir.

"Aa-ku ga-papa kok," Ucap mentari masih syok. Duh jantungku aman gak ya?.

"Ayo naik!"

"Mau kemana kak Azril?" Yap orang itu Azril. Penyelamatnya dan sekaligus ayang mbep dalam mimpi nya. Nambah cinta Dede bang uwowo!

"Anter Lo pulang lah, gak usah geer gue gak suka sama Lo!" Ucapnya sukses menusuk hati mentari yang paling dalam.

Mentari tersenyum, senyum paksa yang dia berikan. "Gak usah kak, aku nunggu supir rumah aja" tolak nya. Padahal dia ingin sekali rasanya naik di atas motor Azril.

"Gak usah sosoan nolak deh Lo, jangan keras kepala gadis ceroboh!"

"I-ya kak," Ucapnya sedikit takut. Mentari naik ke atas motor nya, tapi bingung bagaimana naiknya.

Azril yang sedang memasang helm pun melirik mentari yang tampak kebingungan. "Kenapa Lo?"

"Aku bingung naik ke atas motor kaka gimana." Sudah ceroboh, pendek lagi!

Azril pun naik ke atas motornya. "Sini pegangan pundak gue, terus lu naik."

"Oke kak."

Mentari memegang pundak Azril dengan sangat kencang, dia menaruh kakinya di injakan motor dan menaikan seluruh tubuh nya agar bisa duduk di jok motor tersebut.

"Pegangan, gue takut Lo jatuh, soalnya badan lu kerempeng ke kerupuk!"

"Emang badan aku sekurus itu ya, kak?"

BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang