Happy Reading!
Tinggalkan jejakmu agar memotivasi author dalam berkarya!🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏🌏
Malam ini Aku sampai dirumah baruku, di Kota Bandung. Sebelumnya Aku tinggal bersama Orang Tuaku di Bukittinggi - Sumatera Barat dimana Aku tumbuh dan besar disana sebagai orang berdarah Minangkabau, namun disinilah kisah baruku akan diukir, dimana kisah remaja yang penuh haru, tawa, tangis dan bahagia akan tercipta lebih banyak lagi.
"Del, bantuin Bunda, Nak!" perintah Bundaku, namanya Maya Putri.
Aku menerima beberapa kantong plastik ukuran sedang dan satu koper extra. Itu tidak terlalu berat bagiku, sebab Aku hanya perlu menariknya dengan santai karena sudah ada bantuan roda di bawah koper hitam milik Bunda Maya.
Sempat terkejut juga Aku melihat Ayah mengangkat tiga dus ukuran besar sendirian. Meski isinya hanya baju namun yang namanya tiga dus besar itu sangatlah berat bagiku dan Ayah mampu menuntaskannya sendirian. Benar-benar Super Hero, kami!
"Bersiap-siaplah!" kata Ayah dengan riang. Memberi aba-aba untuk masuk kedalam rumah baru kami.
"Sabar dong, Yah!" ucap Bunda yang mengeluarkan kunci dari dalam tas berwarna coklat dengan tulisan 'Gucci' dibagian tengahnya. Tentu saja itu tidak original, itu hanyalah barang replika yang dijual murah ditoko-toko kecil.
Kreeek...
Pintu itu terbuka setelah Bunda memasukan kunci berwarna silver yang ia ambil dari dalam tas dan memasukannya pada lobang yang ada di gagang pintu utama.
"Serbu...!!" teriakku.
Aku berlari kencang saat masuk kedalam rumah yang lumayan luas. Aku cukup kebingungan dengan desain rumah baru ini. Mungkin aku masih merindukan rumahku yang lama.
Kami berhenti diruangan tengah. Ayah menatapku dengan seraut wajah yang menggambarkan tatapan iba pada diriku yang sangat-sangat lelah, apalagi tadi siang Ayah sudah berkomunikasi dengan pihak sekolahku yang baru dan beliau memintaku untuk datang besok. Ah! Benar-benar melelahkan.
"Dell, kamu istirahat dulu saja!" pinta Ayah lembut. "Bun, langsung ajak anakmu ini ke lantai atas saja. Biar Ayah yang beresin barang-barang yang masih ada di mobil," Pinta Pria berbadan gempal yang sudah menghilang diambang pintu.
***
Pagar hitam tinggi menjulang membuatku harus terdiam seribu bahasa. Pagar itu terkunci sehingga Aku tidak bisa untuk masuk kedalam perkarang sekolah.
"Hallo...!" teriakku dari luar.
Ini benar-benar sial. Sebab sebelum Ayah menghilang dari pandanganku pagar ini masih terbuka dengan sangat lebar, namun setelah Aku berbalik badan tiba-bisa saja pintu ini sudah tertutup rapat.
"Selamat Pagi!" teriakku kencang sambil mengguncang-guncang pagar yang bobotnya sangat beratku rasa.
Tidak ada tanda-tanda orang yang membalas ucapanku dari dalam sana, namun beberapa saat setelah itu sebuah drone yang berasal dari dalam sekolah itu mengitari tubuhku dengan bunyian khas seperti lebah.
Aku melambaikan tangan, berharap seseorang melihatku dari balik alat kemudi.
"Bukain pintunya!" Aku kembali berteriak sambil melambaikan tangan pada kamera drone yang menyorotiku.
Kreeerr...
Pagar hitam itu terbuka sedikit, mungkin hanya lima puluh meter saja. Sosok cowok tinggi kurus mencul dari dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELLIANA
Teen FictionGadis cantik minangkabau yang menuntut ilmu ke Bandung mendapat pengalaman yang unik dari dua cowok tampan di sekolahnya. Yang satu bersikap dingin dan yang satu sangat hangat padanya. namun siapakah yang bakal membuat gadis minangkabau ini jatuh c...