Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You know that love cannot be forced. as beautiful and as good as you are, if my heart belongs to someone else it's useless.
-Jeffrey
Happy Reading
🍑🍑Part 2🍑🍑
Jeff sedang sibuk menulis sekarang. Entah apa yang membuatnya begitu sibuk dan fokus, tetapi sejak pagi tadi ia belum menampakkan diri pada orang-orang rumah.
Sebenarnya ini normal. Sejak perginya Jane, Jeff memang lebih sering menghabiskan waktunya di kamar. Ia juga tipe yang malas bertemu dengan orang-orang tak jelas.
Apalagi rumah Jeff tergolong rumah yang besar, akan melelahkan kalau dia punya kebiasaan mengelilingi rumahnya bukan?
Jeff masih sibuk dengan kegiatannya. Sibuk menulis, berpikir sejenak lalu menulis lagi. Orang-orang luar mungkin menganggap Jeff antisosial sekarang.
Saat masih fokus dengan bukunya, tiba-tiba salah seorang pelayan rumah Jeff masuk. Membuatnya memfokuskan pandangan, sebenarnya dia agak tak suka dengan orang yang dengan lancang masuk ke kamarnya. Apakah pelayan itu orang baru?
"Maaf tuan muda, nyonya Jung bilang anda harus menemuinya." Ucap pelayan itu sembari membungkukan badanya.
Tentu saja Jeff langsung paham kalau Nyonya Jung itu ibunya. Rasanya benar benar malas kalau sudah diganggu seperti ini.
"Bilang aku sibuk. Nggak bisa," Jawab Jeff dingin, namun pelayan tadi nampak tak langsung menyerah.
"Nyonya bilang ini penting, mungkin sesuatu yang serius tu-"
"Aku bilang nggak bisa! Oh ya, kamu lancang juga ya masuk kamarku gitu aja. Seberani itu juga sok mengguruiku?" Jeff menolak untuk kedua kalinya.
Ekspresi pelayan tadi berubah kecut. Mungkin karena Jeff memarahinya. Tapi masa bodoh, kenapa juga Jeff harus peduli pada orang itu?
Jeff melupakan kejadian barusan, mencoba kembali fokus pada pekerjaannya tadi. Namun ini kacau, moodnya sudah berubah menjadi buruk.
"Aahhhhh" Jeff mendorong buku buku di mejanya, lalu bersandar di punggung kursi karena frustasi.
Baru saja ia merilekskan tubuhnya, tiba tiba seorang wanita masuk ke kamarnya lagi tanpa permisi. Apakah sekarang akan menjadi kebiasaan wanita disini seperti itu? Demi apapun ini sangat menjengkelkan.
Ah tapi tidak, ibunya yang datang. Ia tidak jadi marah, namun tetap saja malas. Entah kenapa akhir-akhir ini ia malas mendengarkan ocehan ibunya yang kebetulan selalu kontra denganya baru-baru ini.
Masih bersandar santai di punggung kursi yang ia duduki, Jeff melirik ke arah ibunya tanpa berniat berkata sepatah kata pun. Ia hanya menunggu ibunya duduk di tempat tidurnya, lalu membicarakan hal-hal yang mungkin akan membuat Jeff malas lagi.