Our Love Destiny Part XVI

204 7 0
                                    

Preview Part XV

"Sooyeon." Jessica membalikkan badannya dan hendak berjalan, namun tangannya tertahan. Donghae memeluknya erat. "Sooyeon. Yang kau lihat itu. Itu semua bukanlah keinginanku. Percayalah padaku." ckrik. Terlihat senyuman jahat dari balik tembok. "Lee Donghae. Langkahmu salah."

-

"Cukup!" Hentak Jessica sambil mendorong Donghae keluar lift. "Oppa, tolong. Menjauhlah dariku. Aku mohon. Aku tertekan, aku.. Aku bingung. Kumohon kali ini jangan dekati aku lagi."

"Sooyeon.." Lirih Donghae. Jessica pun lenyap dari pandangan Donghae tepat saat pintu lift tertutup. Donghae hanya terpaku diam dan mengacak rambutnya. Di dalam lift, Jessica menggigit bibir bawahnya. Berharap hidupnya kini lebih baik tanpa hadirnya Donghae.

Tiba di apartementnya, Jessica mendapatkan Tyler berdiri membelakanginya. "Chagi.." Panggil Jessica. Tyler membalikkan tubuhnya dan mendapatkan Jessica dengan mata sembabnya. Tanpa basa-basi, Jessica menghampiri lelaki itu dan mencium tepat di bibir Tyler. Mendorongnya, ke dalam kamar.

Kini keduanya tak memiliki sehelai kain di tubuh mereka. Mereka terlarut dalam hubungan itu. Beberapa waktu berlalu dan Jessica terlelap.

@Donghae's Apartment

"Keluar."
"Mwo? Wae? Aku diusir?"
"Noona, maaf. Kau.. Kau sudah menghancurkan semuanya." Amarah Donghae sudah memuncak. Ia mengemas barang-barang Sandara dan mengusirnya dari sana.

"Yak! Donghae! Yaaakkk!!"

10 November 2014

Terlihat Jessica dan adiknya, Krystal sedang berbelanja di mall. Terlihat pula sosok Tyler membawakan tas belanjaan dua gadis itu. "Unnie, aku sudah selesai. Aku pergi dulu, temanku datang menjemput. Bye!" ucap Krystal pada kakaknya. "Eoh? Cepat sekali. Baiklah hati-hati." Balas Jessica. "Aku pulang dulu, oppa." pamit Krystal pada Tyler dan dibalas senyuman aneh dari Tyler.

"Oppa."
"Oppa.."
"Oppa!"
"Ah! Ya? Sica. Ah maaf aku melamun." Jawab Tyler setelah sekian lama. Entah apa yang dia lamunkan.

"Aigoo. Rencana kita masih banyak hari ini. Kita harus fitting dress dan cari dekorasi." Ucap Jessica.
"Ah benar. Aku tidak sabar menjadi suami paling beruntung di dunia ini." Mereka berdua tersenyum dan bergandeng mesra.

20.36

"Aku ke toilet dulu, chagi." pamit Tyler dan dibalas anggukan tunangannya. Tiba di toilet, Tyler menelpon Sandara. Tutt.. Pip. "Chagii~ bagaimana kabarmu. Aku rindu."

"Tyler oppaa.. Aku juga merindukanmu. Ayo kita bertemu malam ini. 😣" sahut Sandara.

"Akan kuajak kau ke suatu tempat. Kita kencan dan habiskan malam ini bersama. Ada yang kuingin ceritakan."

22.00

"Ahh aku sangat ngantuk. Thankyou for today, oppa~" ucap Jessica sambil memeluk Tyler.
"Sama-sama, my princess. Aku pergi dulu, ya?"
"Kau tidak bersamaku malam ini?" Tanya Jessica.

Tyler menggeleng. "Ada urusan kerja. Bye~" Tyler mengecup dahi Jessica dan pergi menemui Sandara.

22.14

Di atap hotel, Tyler berbincang dengan Sandara.

"Aku akan menikah." Ucap Tyler
"Yaa aku tahu. Jangan bilang kau benar-benar mencintai dia."
"Tentu tidakk, chagiii. Cintaku hanya untukmu. Eoh?" Balas Tyler sambil mengusap punggung tangan Sandara.

"Geurae? Temani aku malam ini."
"Baiklah, my princess." Tyler menyeringai.

Dalam hati Tyler, sebanarnya aku juga hanya mempermainkanmu, bodoh.

20 Januari 2014

Isak tangis terdengar dari sebuah kamar salah satu hotel ternama di Jepang. "Aku mencintaimu, oppa! Tapi kenapa kau mempermainkanku seperti ini?!" Teriak seorang gadis.

"Yak! Kau tahu aku akan menikahi kakakmu! Tapi kau tak tahu diri dan menggodaku." Balas seorang pria.

"Menggodamu?! Kau dulu yang menggodaku! Apa kau tidak ingat malam itu?! Eoh?!"

Flashback 15 Oktober 2014

"Hei, Krystal!" Panggil Tyler keluar dari mobilnya.

"Ya? Oppa." Kaki Krystal terhenti saat akan memasuki gedung apartment kakaknya.

"Bisa kita bicara berdua?"

Mereka berdua tiba di sebuah pojangmacha.

"Apa yang ingin kau katakan, oppa?" Sahut Krystal sembari menyeruput kuah Odeng nya.

"Tidak. Hanya saja aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu."

Krsytal bingung. "Apa maksud Oppa?"

"Kau membenci kakakmu kan? Tentu saja, Jessica selalu dibanggakan. Benar kan?"

"Haha. Jangan bercanda.."

"Jangan mengelak, Soojung. Aku tahu kau tak pernah dianggap. Mulai dari keluargamu, karirmu, bahkan kakakmu tidak mendukungmu. Misalnya saja hari ini. Dia meninggalkanmu."

"..." Krystal terdiam.

"Tenang saja, Krystal. Oppa ada disini. Kau sangat imut. Menurutku kau lebih manis dibandingkan kakakmu. Kau tahu, aku tidak seserius itu dengan kakakmu."

"Oppa... Kau.."

"Krystal, sebenarnya aku menyukaimu.."

"Tapi oppa kau sudah bertunangan dengan Unnie.."

"Aku tahu, dan aku tak bisa lepas dari hal itu. Tapi, jika boleh. Apakah aku bisa mengagumi mu? Krystal. Aku akan ada di sampingmu."

"Oppa.."

Flashback End.

"Aish. Bocah ini. Kubilang aku akan menikah! Aku memang tidak seserius itu dengan kakakmu. Tapi ini menyangkut bisnis."

"Bisnis apa?! Toh kau bisa meninggalkan kakakku dan membangun bisnis sendiri. Toh dia yang akan jatuh. Kau berjanji akan selalu ada di sampingku.." Ucap Krystal terisak.

"Cukup. Aku akan menikah. Jadi, tinggalkan aku."

"Apa? Apa kau hanya menganggap aku mainanmu?! Hah?" Bentak Krystal.

"Ya! Kau hanya mainan untuk kepuasanku sendiri! Hahhah. Bukan hanya kau yang kujadikan mainan, banyak perempuan lain selain dirimu. Kau puas?" Balas Tyler dan pergi dari kamar itu meninggalkan Krystal sendiri.

"Dasar pria bren**k. Tunggu pembalasanku."

TBC

Aigoo. 😪


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love Destiny (HaeSica)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang