Our Love Destiny Part XI (Mature Content)

510 35 2
                                    

Preview part X

"Apa?! Aku harus mendirikan entertainment?"
"Setelah keluarnya Jessica, tentu saja akan menjadi masalah bagi Blanc and Eclare. Untuk mempertahankan rating Blanc, kita memang harus melakukan itu. Modalnya tidak seberapa, toh keuntungan yang akan kita dapatkan akan lebih banyak. Tinggal pilih saja, beli atau dirikan."
-
1 Oktober 2014

Kehidupan baru Jung Sooyeon dimulai hari ini. Ia mulai mendesain gambar baru, mulai mengelola peluncuran produk baru, dan mulai memikirkan pembukaan toko khusus Blanc & Eclare. Ia melakukan semua kegiatan itu di ruangan yang cukup besar seperti kantor di apartementnya.

12.34

Tok.. Tok.. Tok..

"Ya?" Jessica melangkahkan kakinya mendekat dan membukakan pintu untuk orang yang mengetuk pintu itu. Terlihat seorang lelaki yang membawa wajah cukup serius untuk memulai pembicaraan. "Tyler? Masuklah"
"Chagi" panggil Tyler pada Jessica yang sedang menuju sofa.
"Ya?"
"Apa kau tidak berpikir untuk memulai solo? Kupikir, itu akan membuat para fansmu meninggalkan kesedihan karena peristiwa yang lalu." ucap Tyler sambil duduk di sofa tepat didepan tunangannya.
"Aku.. Juga berpikir seperti itu, tapi itu butuh waktu yang tidak cepat untuk mempersiapkannya" jawabnya.
"Aku akan membantumu, kau juga pasti bingung memilih agensi. Aku akan mendirikannya sendiri. Tenang saja. Aku akan melakukan apa yang aku bisa untuk orang yang kucintai"
Jessica tersenyum lebar mendengar perkataan Tyler. "Gomawo, sudah mau memperhatikanku. Baiklah, aku akan memulai solo karierku kalau semua sudah siap. Apa mau makan siang bersama?"
.
.
19.22

Kini di sebuah apartement, seorang lelaki duduk di pinggiran kasur sambil mengayun-ayunkan kakinya. Ia berpikir entah bagaimana keadaan wanita yang bernama Sooyeon itu.
Ia berpikir apa dia melakukan semuanya dengan baik. Jujur saja, lelaki itu belum dapat melupakan sesosok wanita yang sudah lama mengisi hati, juga pikirannya.
Karena suntuk, ia memutuskan keluar dari apartementnya. Walau hanya sekedar berjalan dan mendengarkan musik. Itu sudah bisa menjadi obat baginya.
.
Disisi lain Tyler masih berada di apartement Jessica. Mereka berdua duduk di sebuah sofa. Terlihat sebuah pemandangan yang jarang terlihat. Mereka sedang bercumbu. Walau kelihatannya hanya Tyler yang mencumbu pasangannya itu. Seperti merangkulnya, mencium lehernya, dan sebagainya. Jessica hanya terdiam karena tidak tahu harus merespon seperti apa. Tak lama, Jessica mulai berbicara. "Oppa..... Sudah" ucap Jessica yang sepertinya ingin menghentikan perlakuan Tyler. "Wae? Kau.. Tidak suka ya? " jawab Tyler. "Aku sedikit capek.. Lebih baik kau pulang. Aku masih sibuk" ucapan Jessica seakan mengusir keluar Tyler secara perlahan dari apartementnya. "Baiklah. Aku pulang dulu." sebelum melangkahkan kakinya keluar, Tyler menarik pinggang Jessica dan mencium bibir Jessica sambil sedikit melumatnya. Jessica mendorong dada Tyler perlahan. "Sudah, pulanglah." ucap Jessica sekali lagi dan kali ini Tyler benar-benar keluar dari apartement Jessica.
.
Jessica Point of View

Entah kenapa aku merasa tidak nyaman bersamanya. Aku tidak merasakan apapun saat dia menciumku. Bahkan aku tidak menyukainya. Tapi aku sudah bertunangan dengannya. Sepertinya aku mulai sadar bahwa aku tidak mencintainya. Namun aku sudah bertunangan dengannya. Aku harus bagaimana? Apa aku harus berusaha mencintainya? Atau melepaskannya? Tapi jika aku melepaskannya semua bisnis yang sudah kujalankan sejauh ini akan menjadi sia-sia. Aku.. Benar-benar bingung dengan perasaanku.

Jessica Point of View End
.
21.33
Sudah sekitar 2 jam yang lalu, Lee Donghae masih berada diluar. Rupanya sedari tadi ia hanya memikirkan Sooyeon. Rasanya ia ingin meneleponnya, berbicara dengannya, dan menyampaikan apa yang ia rasakan saat ini.

00.12

Sudah jam segini akhirnya ia memutuskan untuk pulang saja. Sampai di depan gedung apartementnya, seorang wanita memanggilnya. "Donghae!" otomatis Donghae menoleh dan mendapatkan seseorang yang tak asing baginya, yakni teman lamanya. Sandara park. "Noona? Kau sudah pulang dari Eropa?" tanya Donghae sambil berjalan mendekat. "Iya. Aku habis dari bandara. Hanya saja jam segini sulit untuk mencari taxi. Dan rumahku masih jauh. Jadi.. " belum selesai melanjutkannya Donghae langsung menyambar. "Tentu saja noona! Kau boleh menginap disini."
.
"Bagaimana karirmu Donghae-ah? " tanya Sandara sembari menyeruput kopi buatan Donghae. "Berjalan dengan baik." jawab Donghae. "Lalu, apa kau belum mendapatkan yeojachingu? Setelah 2 tahun lalu?" tanyanya lagi. Donghae hanya menggeleng. "Apa kau belum bisa melupakannya?" donghae hanya terdiam. "Benar kan?"
"Dia sudah bertunangan" kata Donghae. Sandara membelalakan matanya. "Benarkah? Secepat itu? Dalam 2 tahun?" heran Dara. "Banyak hal yang terjadi selama kau pergi Noona."
Donghae menceritakan semua kejadian yang menimpanya dan Jessica mantannya.

2 Oktober 2014

05.16

Donghae membuka matanya di pagi yang segar itu. Ia merasa lupa akan kejadian sebelum ia tidur. Badannya terasa berat. "Donghae.. Sudah bangun?" Donghae menoleh ke arah suara itu. Dan menemukan seorang yeoja mengenakan selimut dan kasur yang sama dengannya. Sontak hal itu membuat Donghae terperanjat dari tempat tidurnya. "Noo.. Noona?!"

To Be Continued

Thanks for reading, hope you guys enjoyed it, and keep reading! 😊

Warning, this part contains mature content.

Our Love Destiny (HaeSica)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang