2. D U A

4 1 0
                                    

"Kau"

***
Setelah pulang tania tertidur sampai pagi ini.

Sakit satu kata beribu makna bagi Tania Pressila. Putri cantik dari pasangan Alex dan Tita. Gadis berkulit putih dengan tubuh yg ideal ditambah dngn perpaduan antara bibir mungil merah muda nya sungguh memikat hati siapapun yg melihat Tania.

Sejak saat tania berusia 14 thn dia tlah tau apa itu cinta, apa itu sakit namun tak berdarah, apa itu mengalah. Semuanya benar-benar menyakitkan. Bahkan lebih sakit dari sakit gigi.

Tapi tania berbeda dia tak menganggap nya menjadi suatu beban. Namun tania berusaha untuk tak melupakan nya dia lebih memilih berdamai dengan masalalunya. Sangat sabar bukan?.

Dipagi ini matahari, burung burung berkicauan dan semilir angin dingin mampu membuat tania bahagia. Kali ini dia tak telat malah jadi yg pertama datang. Entahlah, cukup seperti ini saja sangat sederhana. Tania berjalan menelusuri beberapa lorong kelas menuju kelasnya. kelas IX D kelas sejuta cerita, cinta yg mungkin agak sulit dijelaskan.

Saat ini tania duduk dibangku no 2 dari depan sebelah kanan. Tak ada ora satupun disana. Ya wajar saja sekarang baru jam 06.00. Tanialah yg tergolong paling rajin.

TOK TOK TOK

"Suara apa itu? Gue jd ngeri"
Batin tania.

Tak lama cowo tinggi proposional dengan jaket yg menutupi kepalanya itu masuk ke kelas tania. Tiba tiba saja dia duduk di samping tania. Tania takut. Dia pencuri atau ingin merampok tania.

"Hey! Tak usah takut ini gue dipta." Jaket itu mulai terbuka perlahan. Memang aneh dipta mengggunakan kata aku?. Padahal dialah harimau di sekolah samudra ini. Murid yg ditakuti. Sifat dingin namun paras wajahnya sangatlah sempurna dengan tambahan lesung pipi di kedua pipi dipta. Ah sangat manis.

"Eh, iya  dipta, kenapa ada di sini ?" Sahut tania gugup.

"Tak apa gue cuma ingin sama kamu dalam 2 waktu."

"Sekarang dan selamanya tan"

"Mau ngga?"

"Gue? Apa? Eh kenapa!?"

"Iya gue tau lo berbeda tania. Lo sangatlah manis. Mungkin melebihi gula"

" dipta bisa aja" lantas pipi tania berubah semerah tomat.

"Gemees deh ehehe" Dipta menoel sedikit hidung tania.

Rasanya berbeda, kini mungkin tania lupa dgn rasa sakit itu. Tp tak lama lagi mungkin akan kembali datang.

"ihh dipta tania malu!"

"Ga ush malu malu napa?"

"Tania butuh waktu buat jawab dip"

"Gue tunggu secepatnya tan"

"Udh ah dipta pergi aja kekelas ini udh mulai pada dateng nih"

"Iya , bye gue sayang lo tan."

Tania POV

Deg!
Sayang? Ga mungkin gamungkin. Ngimpi apa gue semalem. Gila ini mahhh. Kalo beneran gimana y? Ah pusing gue jadinya.

Author POV

Sedari tadi clara teman sebangku tania sudah duduk d samping tania setelah kepergian dipta.

"Eh tab ngelamun mulu lo!"

"Eh eh iya apa clar?"

"Itu tadi kak dipta masuk ngapain ya? Di kelas ini kn cuma lo yg lain duduk d depan tadi"

"Emm tau tuh kak dipta. Cari sesuatu keknya deh"

"Lo bohong y tan? Ngaku aja deh abis ngomelin lo"

"Mana ada putri peri di omelin harimau ganteng" ups tania keceplosan. Sontak ia menutupi mulutnya dengan kedua tangan mungil miliknya.

"Hayoo loooo"

"Eh udh ah ada guru masuk noh'

Pembelajaran dimulai 1 jam lalu, sekarang waktunya kantinnnn beraksi!!!!

Tania dan klara sedang mencari cari bangku yg kosong. Tp mata tania tertuju pada 2 sepasang kekasih yg sedang bercanda gurau. Tak menghiraukan ada tania disana.

"Eh bentar bentar ituu dipta deh clar. Kok sama cewe ya?". Katanya sayang malah ketawa ketiwi bareng cewe lagi! ih apaan si. Eh kok gwe cemburu y' aneh gwe.

"Udh lah jan diliatin tan, mau lo dimakan harimau?"

"Eh nggak kok gue ngga liat. Eh itu ada yg kosong tuh" tania menunjuk 2 kursi yg kosong. Beda meja aja sama dipta si. Tp masih hadap²an kok.

Tania berjalan menuju bangku itu. Tp ada 2 bola mata yg mengawasi tania. Saat tania duduk mata mereka bertemu. Langsung saja tania buang muka. Males banget liat org selingkuh.

"Eh clar gue ngga laper. Gua cabut aja deh ke halaman belakang cari angin sini sumpek. byee!" Mood tania bener bener ilang liat dipta bahagia sama orang lain tadi.

Tp saat tania melangkah tepat disamping dipta tangan tania dicekal oleh dipta. Tp tak ada seorangpun mampu melihatnya karna berada di bawah meja, bahkan cewe yg ada di samping dipta tak melihatnya.

"Gue ikut tan,"

Bukannya menjawab tania malah melepas cekalan tangan dipta sewot.

"Lepas!"

Tak hiraukan dipta, tania langsung berlari menuju halaman belakang. Tempat kedamaian bagi tania. Sekarang tania berada tepat dibawah pohon beringin. Bersender menikmati semilir angin, memejamkan mata seolah membuang kekesalah yg dialaminya tadi. Tak lama kemudian tania dikagetkan dengan tangan yang menepuk pundaknya. Sontak tania membuka mata.

"Ngapain  dipta disini!" Sewot tania

"Tan maaf, gue tau lo sakit hati tan"

"Ah kenapa si dipta ngga sama cewe itu aja"

"Gue bisa jelasin tan"
"Lo salah paham" lanjut dipta.

"Ah udh lah kaak aku males jadinya" tania memutar bola matanya malas.

"Tania pergi dulu, ngga ush cari tania" langsung saja tania pergi meninggalkan dipta.

"Eh tan tunggu..!"

Sakit sangat sakit. Bagaimana tidak seseorang yg baru datang bilang kalo dia suka sama kita? Sayang sama kita?
Tp malah lihat dia berduaan dengan cewe lain. Sakit broo!

_____________________________

Tungguin next nya oke! Jangan lupa beri vote dan ikuti terus cerita nya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SELESAI SEBELUM DIMULAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang