5. Today With You

6 1 0
                                    

"Masakan kamu rasanya..."

---
" Masakan kamu rasanya enak ko Ra. Pas aku suka. Ngingetin rasa masakan mama." Kata Nares dengan sendu. Sudah lama Nares tidak makan masakan mamanya, karena sudah terlalu lama Mama dan Papa nya yang sibuk bekerja.

" Ga usah sedih gitu, disini kan ada aku. Kalau kamu mau cerita apa - apa ada aku. " kata Ara sambil memegang tangan Nares. Dari guratan mata Nares saja sudah terlihat kepedihan. Ara jadi tidak tega.

" Iya." jawab Nares sambil makan makannannya lagi.

" Enak banget Ra. Pingin nambah. " kata Nares dengan puppy eyes nya. Ia kecanduan dengan masakan Ara.

'' Iya sini, aku ambilin. " balas Ara.
" Pake nasi lagi atau engga? " tanya Ara lagi.
" Ga usah. Ayam aja. " jawab Nares.

" calon istri idaman. Berbakti." batin Nares

Nares beruntung, Ara hadir di hidupnya.

20 menit kemudian, Ara dan Nares telah selesai makan.

Tring Tring

Ponsel Nares berbunyi. Nares mengangkat telfon dari David.

Bos, ayo main. Gue mau
otw rumah lu

Ga bisa. Gue lagi sama Ara

Cie si bos. Yaudah deh takut ganggu

Hm

Tut. Panggilan di matikan.

" Kenapa?" Tanya Ara. Pasalnya Ara baru selesai mencuci piring bekas makannnya dengan Nares.

" Tadi si David mau main, tapi ga jadi karena aku lagi sama kamu." balas Nares.

" Kalau mau main gapapa, aku pulang aja. Ga enak ganggu kamu. '' kata Ara.

" Engga, kamu disini aja sama aku. " lanjut Nares menarik Ara agar lebih dekat dengannya.

Ara dan Nares kembali duduk duduk di sofa. Mereka bingung mau ngapain.

" Res. " panggil Ara
" Hm." jawab Nares, Nares sedang nge game ternyata.
" Kamu mau kemana hm? " tanya Nares sambil menaruh ponsel nya di meja. Ia menyuruh Ara bersandar pada bahunya. Ara pun bersandar di bahu Nares.

" kemana gitu. Aku bosen." kata Ara sambil memainkan tangannya. Nares pun mengelus elu rambut gadisnya. Aroma strawberry. Menyenangkan.

" Ke mall mau?" tanya Nares lagi.
" Yang lain ah. Bosen." jawab Ara memainkan baju milik Nares.
" Eh eh jangan di mainin gitu bajunya sayang. Mau kemana." lanjut Nares lagi.
Ara salting pasalnya ia dipanggil sayang oleh Nares.
" Yaudah deh, disini aja. " jawab Ara sambil menduselkan kepalanya di dada bidang Nares. Mencari kenyamanan.

Nares mengelus elus sayang pucuk kepala Ara. Gadisnya sedang bosan.
Ara nyaman berada di dekapan Nares. Hangat.

Ara bangun dari dekapan Nares. Sekarang Ara duduk tegap. Nares kaget. Karena Ara bangunnya tiba-tiba.

" Mau ngapain?" tanya Nares saat melihat Ara.

" Ayo ke timezone. Main game." jawab Ara dengan semangat.
" Tadi katanya ga mau?" tanya Nares lagi.
" Udah ih, ayo." kata Ara sambil berdiri dan menarik tangan pacarnya.
" Ayo berdiri. Kalau engga aku mau pergi sendiri." jawab Ara pura-pura akan melangkah kan kakinya menuju pintu. Tiba - tiba tangannya di cekal oleh Nares.

" Ayo sayang." kata Nares menggenggam tangan Ara.

Ara dan Nares berjalan menuju mobil Nares. Ara dan Nares memasuki mobil dan bersiap - siap untuk pergi ke mall.

'' Berangkat. " kata Nares setelah memasangkan sealt belt Ara.

20 menit Ara dan Nares telah sampai di mall. Nares masuk ke mall dengan menggandeng Ara.

" kakaknya romantis ya ke adiknya "

" pingin jadi adeknya. Biar bisa digandeng. "

" Cocok sih tapi sayang kakak adek."

Cuwitan orang orang pengunjung mall terdengar. Pantas saja Nares dan Ara dianggap kakak adek karena tinggi Nares yang kelewat tinggi dari pada Ara. Iya, Ara pendek. Sebahu Nares saja tidak ada.

" Ih sebel. Iya aku tau aku pendek. " kata Ara dengan cemberut. Nares memberhentikan jalannya. Ia menoleh kepada Ara.

" Gapapa kamu pendek, nyaman di gandeng sama di peluk ko." kawan Nares sambil mengacak acak rambut Ara.

" Acak acak teros." balas Ara.
" Engga sayang. Nih di rapiiin " lanjut Nares sambil merapikan rambut Ara.

Ara dan Nares telah sampai di timezone.

" Res, ayo buruan. " kata Ara sambil menarik narik tangan Nares.

" Bentar. Isi kartu dulu." jawab Nares.
'' Mba isi 500 ribu. " kata Nares kepada mba-mbannya.

" Ayo, mau kemana dulu? " tanya Nares.
" Basket yu. " jawab Ara.
" Ayo. " balas Nares.

" Buat perjanjian yu. Yang kalah harus nurutin perintah dari yang menang. '' kata Ara dengan semangat. Tapi ia melupakan satu fakta , bahwa pacarnya adalah kapten basket di sma Brawijaya.

Nares pun hanya menganggukan kepala.

Waktu berjalan, ternyata Nares yang memenangkan. Ara cemberut.

" Hei ga  usah gitu mukanya. Jadi tambah gemes. Kamu mau apa?" tanya Nares dengan memegang kedua sisi wajah Ara.

" Harusnya aku yang menang" kata Ara lagi.

" Yaudah, kamu mau beli apa? Aku beliin." tanya Nares lagi.

" Engga ah, aku ga suka belanja. Mending uangnya di tabung." balas Ara lagi.

'' lo emang beda Ra. "batin Nares

" Mau pulang? Atau mau nonton? " tanya Nares.

" Cari photo box yu. Aku pingin foto sama kamu. '' kata Ara lagi, sambil menggenggam tangan Nares.

" Yuk" jawab Nares.

Setelah muter muter akhirnya Nares dan Ara menemukan photo box.
Nares dan Ara asik asik berfoto ria. Yang membuat jantung Ara tak terkontrol adalah di foto terakhir Nares mencium pipi Ara. Jantung nya tak karuan.

" Kamu ih. Main cium - cium aja. Sembarangan." mata Ara masih dengan bullshing nya.

" Gapapa. Yang penting ga kelewatan." balas Nares dengan cengirannya.

" Nih yang satu buat kamu. Yang satu buat aku." kata Ara sambil menyerahkan salah satu hasil foto nya.

" Yuk pulang udah sore. Nanti aku di cariin Ayah." lanjut Ara lagi.

" Ayo." kata Nares sambil menggam tangan Ara.

----°°--------

HALO GIMANA KABARNYA?
GIMANA NIH PART INI.
UWUW GA? YANG JOMBLO PASTI NYESEK.
SERU?
MASIH AWAL AWAL NIH BELUM ADA KONFLIK. TUNGGU SEBENTAR LAGU HAHAHAHA.

MAKASIH YANG UDAH BACA, JANGAN LUPA VOTE AND COMENT.
SEE YOU 🐣

ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang