H E R | Part 14

1.1K 100 28
                                    




Amber POV


Dia duduk disana menatap mataku, rambut coklat kehitaman dengan sentuhan cahaya matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia duduk disana menatap mataku, rambut coklat kehitaman dengan sentuhan cahaya matahari. Mata yang indah, bentuk hidung yang sempurna, dan bibir kesukaanku. Dia kembali kepadakku dan aku tak pernah menyangkanya. Sudah cukup hari yang berat kulalui, aku tak ingin memikirkan yang lain, selain Krystal yang juga merindukanku.

Tidak ada yang lebih bahagia dari pada hari ini. Seperti melupakan semuanya dan hidup kembali "Berhentilah menatapku, aku tidak bisa makan dengan enak." aku tersenyum. Si tukang makan ini merasa risih jika ku pandang. Aku rasa bukan risih, tetapi salah tingkah. Sudah lama tak menatapnya atau mungkin tak saling tatap satu sama lain membuat diri kami seperti merasa canggung sekaligus kangen yang teramat sangat.

Aku pikir aku adalah orang yang egois, jujur saja perkataan Jennie mengenai keterarikanku pada Krystal membuatku berpikir. Apakah aku membawa dampak buruk untukknya? apakah hubungan ini akan membawanya ke suatu hal yang buruk? apakah hubungan ini akan mempersulit hidupnya? aku akan membuat Krystal merasakan cinta yang berbeda, aku akan membuat Krystal merasa canggung bila ditatap orang lain, aku tidak ingin Krystal merasa aneh saat di tengah orang banyak. Sungguh aku adalah orang yang egois. Tetapi aku harus yakin, aku harus percaya pada cinta kami. Aku akan membuat bahagia bersamaku. Akan kutepis semua rumor yang dibicarakan Jennie! aku beharap begitu.

Krystal mengunyah daging sapi dan kentang yang kupesan dari kantin. Kami memutuskan untuk makan siang bersama di atap gedung. Masih ingin berduaan tanpa diganggu oleh orang lain yang mungkin akan merasa bingung melihat kedekatan kami "Aku pikir Jennie akan datang membawakanmu makanan."

Kusandarkan tubuh ini di bangku dan menatapnya sembari memegang minuman soda "Jennie tahu, jika aku di gedung seni maka dia tidak akan datang. Artinya aku tidak ingin di ganggu oleh siapapun." Krystal mengangguk tanpa menatapku. Sedikit menekuk wajah tetapi masih menikmati daging sapinya "Syukurlah kamu berada di atap, jika tidak mungkin Jennie sudah menyeretmu untuk makan siang bersamanya." dia masih tak menatapku.

"Mungkin." dan kini dia menatapku "Lalu kau akan pergi denganya?" aku tersenyum. princess Krystal sedang cemburu, lucu sekali.

"Mengapa lama sekali menjawabnya? apa kamu sedang memikirkan alasan yang tepat untuk berdalih?" aishh ingin sekali kucubit pipinya! mengapa dia begitu menggemaskan.

"Hmm akhir-akhir ini aku memang banyak menghabiskan waktu bersama Jennie." sepertinya daging itu tidak lagi membuatnya semangat makan. Matanya menatapku "Pergilah bersamanya bila seperti itu." hahaha aku harus menahan tawa melihatnya cemburu. Aku rasa hubunganku dengan Jennie membuatnya memanas.

Aku berdiri dan duduk disampingnya. Menatap wajahnya lebih dekat dengan kubelai rambutnya yang panjang "Aku tidak akan kemana-mana. Aku ingin bersamamu. Asal kamu tahu saja, kalau aku tidak memiliki hubungan yang seperti kamu pikirkan sekarang ini. Jennie hanyalah sebagai temanku."

"Teman?" aku tersenyum dan membersihkan sisi bibirnya yang terdapat bekas saus "Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak. Jennie tidak seburuk yang kamu pikirkan."

HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang