0.2 o c t o b e r

24 9 2
                                    

Sabtu sore, setelah pulang sekolah. Octo dan Java mendatangi sebuah warnet untuk mencari tahu tentang arti dari nama Octo dengan cara mentranslatekan namanya di detiap bahasa dunia.

"Va, kita mulai dari bahasa negara yang abjadnya A dulu." Kata Octo.

"Iya,gue tau."

Dari bahasa Afrikaans, mereka tidak menemukan hasil. Di bahasa-bahasa lain, mereka juga lebih banyak tidak menemukan arti namanya. Kalaupun ada, artinya sangat tidak masuk akal. Mentranslate bahasa dari satu persatu bahasa-bahasa negara di dunia tidaklah mudah, terlebih lagi memakan waktu yang sangat banyak.

Memang Octo memerlukan pengorbanan, apalagi bahasa-bahasa di dunia tidaklah sedikit.

"Octo, gue nemuin!" Sorak Java membuat Octo tersenyum bahagia.

"Wah mana,gue pengen liat."

"To, tapi lo jangan seneng dulu. " kata Java.

"Maksud lo?"

"Nih gue bacain ya. Dari bahasa Yunani October Aionia Atychia Apo Savvanto Vrady Fantasma mempunyai arti Kesialan dan hantu bulan Oktober yang abadi." Java menjelaskan.

Octo sangat terkejut mengetahui arti namanya adalah sebuah kesialan dan hantu bulan oktober yang.....abadi.

"Berarti kesialan dan hantu bulan Oktober itu bakalan ada terus dong," Octo mendadak mempunyai perasaan yang tidak enak. "Nggak mungkin kalau gue mati, terus di peti tempat peristirahatan terakhir gue tetep bakalan dapet sial."

"Gue ikutan sedih,lho. Masa lo harus sahabatan sama hantu bulan Oktober itu si." Java ikut buka suara.

LINE!

.Bang Aga.

Bang aga
Octo, pulang sekarang, ayah di rumah sakit
Kamu dimana? Biara abang jemput. Kita ke rumah sakit.
06.06 p.m

Octo di warnet bang. Heh jangan bercanda||
Ya, yaudah buruan jemput||
06.07 p.m

"Va, gue pulang sekarang ya, bokap gue masuk rumah sakit." Kata octo sambil mengemasi buku yang ia letakan di meja komputer.

"E-eh? Seriusan? Yaudah hati-hati ya, titip salam buat bokap lo, semoga nggak kenapa-kenapa."

"Iya,va. Makasih."

Octo bergegas keluar dari warnet dekat sekolahannya. Menunggu sang kakak menjemputnya untuk pergi ke rumah sakit dimana ayahnya di rawat.

***

"Octo." panggil ayah Octo.

"Iya yah..."

"Ayah mau ngomong sesuatu, tentang arti nama kamu."

"Iya yah, Octo udah tau."

Keadaan menjadi hening kembali. Octo dan ayahnya tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

"Begini Octo, ini semua salah Ayah. Dulu Ayah punya teman. Tapi suatu saat dia belajar ilmu hitam dan memaksa Ayah untuk  ikut. Karena dia sahabat ayah ,ya Ayah ikuti  saja. Saat itu tepat pada bulan Oktober kami berdua memuja sebuah pohon besar, agar kami berdua kebal dari apapun," Ayah Octo bercerita sambil menatapnya. Octo menyimak serius.

"Suatu hari ayah ditodong orang yang membawa pisau,dia menusuk Ayah memakai pisau. Tapi ayah kebal dari tusukan itu, memang itu membantu ayah. Tapi ayah merasa melawan takdir Tuhan. Kalau saja Ayah tidak memakai ilmu hitam pastinya ayah sudah meninggal sejak dulu." Octo hanya melongo. Memang betul ada yang janggal dari ayahnya.

Ayah Octo mempunyai penyakit Kanker otak setadium akhir sejak Octo masih berada di sekolah dasar.

"Lanjutkan ceritanya ayah." Octo mendesak ayahnya agar bercerita lagi.

"Lalu, Ayah mundur dari ilmu hitam itu. Konsekuensinya anak ayah yang perempuan harus diberi nama October, dia akan mendapat kutukan kesialan dan hantu bulan Oktober yang menghantuinya dan Kamu adalah anak perempuan ayah satu-satunya. Hanya kamu yang berjenis kelamin perempuan," Ayah Octo menghela nafas. " dan ayah memaksa ibumu memberi nama Kamu October Aionia Atychia Apo Savvanto Vrady Fantasma yang artinya kesialan abadi dan hantu bulan Oktober.Maafkan ayahmu ini Octo." Lanjut ayahnya.

Air Mata Ayah Octo beriringan mengakhiri ceritanya. Okto memeluk erat Ayah nya, mendengar semua cerita Ayah nya. Octo sangat tersentuh dan memaafkan semua perbuatan ayahnya itu.

Paginya, Ayah Octo dikabarkan meninggal .Octo sangat terkejut Setengah mati. Baru tadi malam  ia bercerita dengan ayahnya itu. sungguh menyedihkan. Setelah ayahnya dimakamkan Octo berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Seleksi dance.

Dan tepat pada tanggal oktober, seleksi dance itu di mulai. Ada hal yang tak biasa. Hantu bulan Oktober itu tak bergentayangan lagi, sepertinya kutukan itu benar-benar hilang, dan Okto berhasil masuk ke ke peringkat satu dalam kategori dance terbaik.

Tapi, Octo tetap bersedih. Andaikan saja Ayahnya Ada mendampinginya pasti kebahagiaan Octo bertambah.

Semua itu hanya angan-angan belaka yang tak akan terwujud sampai kapanpun. Air mata Octo jatuh, hatinya bercampur aduk antara sedih dan senang. [End]

/weyoo guys End ehehehh

/sebenernya cerpen ini terinspirasi dari komik horor yang 1000an itu lhoo eheh tau kan? Yang dijual di abang² penjual mainan keliling.

/iya dulu gue sering banget beli gituan, karna ya penasaran sama cerita²nya. Wkwkkw

/oke sekian..

Bintangnya kalau dipencet jadi tambah cantik lhoo <3


SETIAP OKTOBER|| ft.seulgi[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang