Jimin keluar dari apartemen yoora, ia berniat untuk langsung pulang ke dorm sepanjang perjalanan jimin terus teringat yoora melihatnya yang masih kesakitan ia jadi makin bersalah tapi disisi lain jimin mengingatnya sambil tersenyum karena ternyata yoora benar-benar penggemar beratnya
Sesampainya di dorm sudah ada manager sejin dan para member dengan raut wajah yang tegang, tetapi pada saat jimin memasuki dorm kelegaan terlihat dari mereka
"Ya! Jimin-ah kau benar-benar pergi sendiri eoh" manager sejin membuka suara
"Mian hyung, aku hanya tidak ingin selalu merepotkanmu" jimin yang tadinya berdiri kini duduk di sebelah taehyung
"Kau ini sedang dalam bahaya, jangan berani-beraninya pergi sendiri" timpal seokjin
"Bahaya? Memangnya ada apa? Kenapa kalian seperti sedang ketakutan?" Tanya jimin penasaran
"Bahkan kau hampir di tembak jimin-ah kau masih belum merasa dalam bahaya?" Sambung namjoon
"Kau juga mendapat teror lewat surat kaleng jika kau lupa" hoseok ikut menyudutkan jimin
"Sudah-sudah, jimin-ah hyungmu benar kau sedang dalam bahaya, bahkan bukan hanya kau tapi semua member" manager sejin menengahi
"Mwo? Semuanya? Kenapa bisa?" Jimin terkejut
"Pelaku penembakan saat fansign adalah suruhan dari seseorang yang sangat membenci kalian, sepertinya mereka memiliki dendam yang entah apa penyebabnya, sayangnya pelaku penembakkan itu bahkan tidak mengenal siapa yang menyuruhnya, dia hanya menerima perintah lewat telvon dan mendapatkan bayaran melalui rekening" jelas manager sejin
"Apakah pihak kepolisian sudah menyelidiki ponselnya? Atau rekeningnya barangkali?" Tanya jimin lagi
"Dia sangat cerdik sekaligus licik jimin-ah tidak ada jejak sama sekali setelahnya" sambung yoongi
"Kalian tetap tenang semuanya sedang dalam penyelidikan, tapi kalian juga harus tetap waspada jangan bepergian sendiri bahkan jika itu hanya ke supermarket kalian harus menghubungiku, dan nanti akan ada pengawalan ketat dari bodyguard" jelas manager sejin
"Aish.. kenapa jadi menegangkan seperti ini" keluh jungkook sembari terus meminum susu pisangnya sedari tadi
.
Setelah kepergian jimin dari aprtemennya yoora menghubungi hanna agar berkunjung, tak berselang lama hanna sampai di apartemennya memang sebelum yoora menghubunginya hanna sebenarnya sudah berada di perjalanan ke apartemen yoora
"Kau harus makan, aku membawakanmu makanan sudah ku siapkan di meja makan" hanna mendekati yoora yang masih bergelung di kasur bahkan setelah beberapa kali memencet bel dan pintu tak kunjung dibuka, dengan terpaksa hanna masuk sendiri karena ia sebenarnya sudah tau password apartemen yoora
"Bolehkah aku makan disini saja? Luka operasiku terasa nyeri sekali" rengek yoora
"Yasudah akan kubawakan makanannya kemari" hanna beranjak dari duduknya
"Hanna.. mian aku selalu merepotkanku" yoora tampak merasa bersalah lewat tatapan sendu dan dahinya yang di kerutkan
"Tak apa, kau ini seperti dengan siapa saja" hanna kembali melangkahkan kakinya untuk mengambil makanan
.
Setelah menaruh piring dan gelas bekas makan malamnya dengan yoora di kamar, hanna kembali ke kamar yoora ia memutuskan untuk bermalam karena ingin menemani sahabatnya itu
"Hanna.. menurutmu aku terlalu berlebihan tidak?" Yoora membuka pembicaraan
"Mwo? Berlebihan dalam hal apa?" Hanna membaringkan tubuhnya di sebelah yoora
"Dalam mengidolakan mereka" yoora menatap poster BTS yang ada di dinding yang menghadap ke tempat tidurnya itu
Menyadari apa yang dimaksud sahabatnya hanna mengangguk
"Iya, kau sangat berlebihan yoora selain memenuhi kamarmu dengan pernak-pernik mereka kau juga mempertaruhkan nyawamu demi mereka" hanna berbicara sedikit meledek
"Sore tadi jimin oppa kemari" yoora masih menatap lurus ke arah poster
"Jinjja?? Kemari katamu? Yang benar saja" hanna terkejut hingga posisinya sekarang telah duduk
"Benar, dia bilang ingin menjengukku lihatlah parsel buah itu, dia yang membawanya" yoora menunjuk parsel buah yang terletak di nakas
"Wahh beruntung sekali dirimu, idola yang kau puja-puja itu bisa kemari juga"
"Benar aku sangat beruntung, dia perhatian sekali bahkan dia memapahku ke kamar saat aku hampir jatuh karena rasa sakit di bekas operasiku"
"Kau serius? Dia ke kamarmu?"
"Iya, dia perhatian sekali"
"Woah daebak.. sepertinya dia sangat peduli dan bertanggung jawab sekali atas insiden itu"
Seketika yoora teringat kembali kejadian yang menyebabkan jimin bisa memberikan perhatian seperti itu padanya, awalnya yoora menganggap jimin tulus memberikan perhatiannya tapi sekarang yoora tersadar ini hanya bentuk pertanggung jawaban dari jimin karena sudah menjadi penyebab dirinya mengalami penembakkan
💜💜💜
Annyeoooonggggg!!!!
Duh makin kesini makin gajelas ya alurnya? Mian ini bener-bener pure dari imagine ku sendiri, bahkan aku ngetiknya sesuai mood aku😁
Buat yang ngga suka bisa stop aja yang masih penasaran tunggu chapter gaje selanjutnya ya😆Jangan lupa vomment gomawo💜
Salam sayang dari jimin oppa😙💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Fansign [Fangirl]
FanfictionA story by kim arya First published on July 22, 2020___________________________________________________☆ Yoora memperhatikan jimin kagum karena jimin menyemangati pria disebelahnya namun ada yang aneh pria itu diam saja, dan dia nampak mengeluarkan...