Bab 1

3 1 0
                                    


Pagi itu Kejora bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya. Bunda mengajak Kejora untuk sarapan bersama Ayah.nya. Tiba-tiba ayah mengendus-endus badan Kejora.

"Ayah ngapain sih pake ngendus-endus Kejora?"

"Ayah hanya memastikan kamu sudah mandi atau belum". Kejora memutar matanya malas.

"Lagian mandi gak mandi juga tetep cantik kok " jawab kejora sambil menjulurkan lidahnya.

"Ayah gak boleh gitu ih, Kejora udah mandi kembang kamboja. Tadi Bunda yang cariin kembangnya" Bunda nimbrung.

"Tuh kan Bunda kan kan kan kaaan. Udah yuk yah kita berangkat nanti Kejora telat. Bundaa, sesajennya mana?" kejora mengulurkan tangannya.

"Apa sesajen?"Bunda mengerutkan keningnya.

"UANG LAHHH" jawab Ayah dan Kejora serempak. "Astaga punya suami sama anak kompak bener dahh" sambil memberi selembar pundi pundi rupiah.

"Makasih Bunda, Kejora berangkat dulu"

Kejora berpamitan dan berangkat kekampus diantar oleh Ayahnya.

"Yah, boleh nggak Kejora mulai besok bawa kendaraan sendiri ke kampus?"

"Kenapa? Gak mau dianter ayah lagi?"

"Bukan gitu, sayang aja motor dirumah nggak kepake trus Kejora juga udah punya SIM kan"

"Eleh lagak kau. Ayah udah hafal sama kelakuan kamu ra.. Iya deh nanti Ayah bicarain sama Bunda" Ayah tersenyum.

"Makasih Ayah jadi makin sayang"

"Tpi ya jangan trek-trekan kalau bawa motor"

"Ayah pikir Kejora atlit tong edan?" saut Kejora yang membuat Ayahnya tertawa.

"Hahaha.. Bisa aja anak Ayah ini." Pungkas sang Ayah. Kalian tau kan tong edan? Itu yang biasa dipasar malam muter-muter pakai motor.

*dikampus*

Kejora melepaskan seatbelt dari mobil ayahnya. "Yah, Kejora masuk dulu ya. Assalamu'alaikum" sambil mencium tangan Ayahnya.

"Wa'alaikumsalam. Semangat ya nak" jawab Ayah sambil mengusap puncak kepala Kejora.

Kejora turun dari mobil dan langsung berjalan memasuki kelasnya. Kelas sudah cukup ramai dan Kejora memutuskan untuk duduk di bangku paling pojok. Selain menurutnya lebih nyaman, supaya dia juga bisa makan ketika jam mata kuliah. That's it, pasti banyak dari kalian yang sering makan diam-diam dikelas.

Tak lama Kejora duduk, ada seorang perempuan yang mengambil kursi dan duduk disebelahnya. "Hai, kenalin. Gue Gina" sapa perempuan yang bernama Gina itu sambil mengulurkan tangannya yang berarti mau berkenalan. Bukan minta uang.

"Hai.. Gue Kejora. Panggil saja Ara" Kejora menerima uluran tangan tersebut.

"Ara.. Ara.. Ara patek nggenah.. Hahaha" canda Gina.

"Hahaha. Ngeselin lu"

"Mulai sekarang lo jadi temen gue"

"Emang gue mau?" tanya Kejora.

"Haruslahh!" tiba-tiba kelas yang suasananya ramai menjadi hening karena kedatangan dosen yang akan mengajar hari ini.

"Baik para mahasiswa baru yang saya sayangi. Karena hari ini adalah hari pertama kalian kuliah. Maka cukup kita isi perkenalan serta kontrak kuliah saja ya. Supaya kalian bisa mengenal saya dan saya mengenal kalian.

Setelah jam mata kuliah selesai Ara dan Gina memutuskan untuk ke kantin mengisi perutnya yang kosong. Seperti biasa, hal yang ditanyakan ketika menjadi mahasiswa baru alias maba adalah seputar organisasi maupun ukm yang akan diikuti. Buat para pembaca yang merasa dirinya mahasiswa kupu-kupu jangan berkecil hati. Author juga termasuk golongan kupu-kupu yang lucu.

"Lo mau nggak mau ikut organisasi atau ukm apa gitu ra?" tanya Gina sambil menunggu bakso pesanannya datang.

"Gue kaum rebahan akut" jawab Ara jujur.

"Gue juga sih. Tapi masak iya elo gak mau sekali-sekali manfaatin waktu buat nambah skill dalam diri lo?"

"Nggak tau juga sih Gin. Nanti gue pikirin. Makan dulu Gin" pungkas Ara karena makanan pesanan mereka udah datang.

Selepas makan, mereka berdua jalan jalan ditaman kampusnya. Mereka ingin mengelilingi kampus. Yaaa harap maklum masih maba.

Sesampainya ditaman, dari kejauhan Ara melihat wajah yang tidak asing baginya. Segerombol laki-laki yang berjumlah 3 orang sedang asik bercanda. Tiba-tiba salah satu dari mereka yang sedang dipandang oleh Ara secara tidak sengaja menoleh ke arah dimana tempat Ara dan Gina sedang duduk. Sehingga mata keduanya bertemu dan saling berpikir dan mengingat.

*flashback on*

"Halo kak.. Kenalin aku Ara" gadis itu mengulurkan tangannya kepada laki-laki didepannya. Gadis yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sedangkan laki-laki itu menatapnya cuek.

"Penting buat gue tau nama lo?"

"Hehe.. nggak ada salahnya kan kak biar kakak kenal aku" balas gadis itu yang masih menunjukkan ekspresi senangnya. Namun laki-laki itu tak menggrubisnya dan memilih untuk meninggalkan gadis itu.

*flashback off*

"Kak Tama" ucap Ara lirih.

"Apa Ra?" sautu Gina. "Bukan apa-apa. Pergi yuk!" ajak Ara yang buru-buru ingin meninggalkan taman itu.

Sementara itu di seberang sana Tama sadar jika perempuan yang dilihatnya adalah Ara. Tidak salah lagi.

"Tam.. lo liat apasih?" tanya teman Tama, Rendy. Seketika Farid dan Rendy menoleh kearah dimana Reno menjadi bergeming.

"Tam.. Itukan Ara, dia kuliah disini" Farid terkejut karena dia paham bahwa sahabatnya ini pernah ada kisah dengan perempuan yang saat ini sedang dipandang sama Tama.

"Wah gila.. Jodoh emang!" saut Rendy. Tama masih bergeming melihat Ara yang perlahan menjauh.

"Cepet cari tahu dia ambil jurusan apa dan sekarang tinggal dimana." Pinta Tama kepada kedua temannya.

Terimakasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan kasih bintang dan comment yaa:*

ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang