Bab 2

3 1 0
                                    

Karena hari ini Ara menempuh dua mata kuliah, dia memutuskan untuk pulang beristirahat. Dan tentunya karena perasaannya yang sedikit goyah karena telah bertemu dengan bagian dari kisah masa lalunya tadi. Iya, siapa lagi kalau bukan laki-laki yang sempat memandangnya ketika ditaman. Tama.

Baru saja dia melangkah keluar kelas, tiba-tiba dia dikejutkan dengan punggung laki-laki berbadan tegap dengan gaya tangan dimasukkan ke saku serta tas yang hanya dikaitkan satu tangan. Ya ala-ala cogan Wattpad gitulah. Kalian bayangkan saja sendiri. Dari punggungnya saja sudah terlihat ganteng, punggungnya doang loh. Seketika laki-laki itu menoleh..

"Kak Tama" ucap Ara.

"Kita ditakdirkan ketemu lagi.. Ara" ucap pemilik suara bass itu sambil tersenyum penuh arti.

"Hai Kak.." Ara memaksakan senyumnya. "Ikut gue.." Tama mendahului sedangkan Ara hanya mengekor dibelakangnya.

Sesampainya mereka berdua di taman, tidak ada yang membuka percakapan. Hanya suara angin dan rasa canggung menyelimuti mereka berdua. Ara merutuki dirinya "Ya Allah selamatkan aku dari keadaan seperti ini" Ara terus berdo'a dalam hatinya. Sampai akhirnya dia berani membuka suara.

"Ehm.. Kak! Ada perlu apa? Gue mau pulang, udah sore sebentar lagi Ayah mau jemput"

"Masih pake lo gue?" tanya Tama.

"Maksud lo kak?" sebenarnya Ara tahu jawabannya. Tapi ya basa basi aja.

"Elo banyak berubah. Ara yang gue kenal dulu periang, antusias kalau ketemu gue, dan kalau ngomong sama gue pake Aku-Kamu" terlihat Tama melirik Ara.

Ara menyeringai. "Itu dulu. Ara yang dulu udah nggak ada sejak cowok yang dia sukai ngrendahin dia habis-habisan" balas Ara dengan tangan mengepal terlihat menahan emosi.

"Gue minta maaf soal kejadian itu Ra." Ucap Tama dengan tulus.

"Tenang aja. Udah gue maafin kok. Kalau nggak ada yang dibahas lagi gue pamit kak. Udah dijemput ayah." Ara bangkit dari duduknya. Saat Ara melangkah kemudian Tama berteriak.

"Gue bener-bener minta maaf sama lo Ra!" Ara hanya membalas dengan tangan yang berarti "Ok".

*malam hari*

Ara sedang berkutat dengan pikirannya, namun hpnya terus berbunyi sehingga membuatnya kesal.

Gina

P

P

P

P...

ARAAAA

Ara

Apasih Gin.

Lo golongan apasih chat P kayak gitu

Kesel aing

Gina

Hehe sorry..

Besok habis kuliah temenin gua ke cafe

Ara

Urusan besok dibahas besok

Dah gua mau tidur

Ara mendecak kesal. Bisa-bisanya dia berteman sama cewek model Gina gitu. Ara paling benci kalau chat diawali sama "P". P itu apasih? Punten? Parkir? Atau apa?.

Sedangkan ditempat lain. Tiga sekawan sedang berkumpul di basecamp .

"Gimana keadaan lo sama Ara Tam?" tanya Farid.

"Gue udah minta maaf tadi sama dia. Tapi ya gitu.. sikapnya ke gue udah berubah nggak kayak dulu lagi."

"Ya iyalah ogeb. Dulu di sia-siain, giliran ditinggal baru dicariin" ledek Rendy. Memang diantara tiga sekawan yang paling sering bikin panas cuma Rendy. Sedangkan Farid, dia lebih dewasa diantara kedua sahabatnya itu.

"Bacot!"

"Lah. Marah dia. Btw si Ara makin cakep ya, beda gak kayak dulu. Lebih kelihatan dewasa sama dandanan dia yang sekarang."

"Bener sih. Gue aja pangling lihat dia yang lebih dewasa. Dulu tingkahnya keliatan banget kalau masih abg." Farid menyahut.

"Gue jadi pingin deketin Ara deh. Siapa tempe dia mau sama gue." Rendy sengaja bilang seperti itu dengan tujuan memanasi Tama. Mendengar hal itu, Tama langsung menatap tajam sahabatnya.

"Jangan berani-beraninya lo deketin Ara!" bentak Tama.

"Emang lo siapanya Ara Tam? Lo kan gak mau sama doi, lagian dia kelihatannya jomblo. Ya gue mau deketin lah" Rendy semakin gentar memanasi Tama. Tama yang sudah panas tiba-tiba menggebrak meja didepannya.

BRAAKK

"Anjing lo!" Rendy dan Farid yang mendengar umpatan Tama tertawa puas.

"HAHAHAHAHA... beneran suka lo sama Ara." Farid menyimpulkan. Tama menghela nafas mengatur emosinya karena ulah Rendy. Yaa seperti yang kalian lihat, Rendy adalah salah satu sahabat Tama yang paling jail, suka bikin emosi, templok sana templok sini, dan point yang paling penting adalah.. dia GANTENG.

*keesokan harinya*

Karena semalam Gina berencana mengajak Ara ke cafe sepulang kuliah, tibalah mereka berdua diparkiran cafe.

"Kita mau apa ke cafe?" tanya Ara. Pertanyaan macam apa ini yang ditanyakan si Ara.

"Ya makan lah. Lo ogeb tau tempatlah Ra." Jawab Gina.

"Santuy dong Gin" Gina langsung masuk ke dalam cafe tersebut. Sementara Ara masih diparkiran melepas helm nya. "Woii Gin. Tungguin gue!!" ara berteriak karena ditingggal Gina duluan. Namun tiba-tiba ada seseorang yang menabrak punggungnya sehingga hp Ara yang tadi digenggamnya tanpa sengaja jatuh.

"Astaga!" Ara memekik karena takut hpnya pecah dan langsung bergegas menunduk untuk mengambilnya. Namun tangan seseorang terlebih dahulu mengambil hp tersebut. Seketika Ara melihat siapa yang mengambil hpnya daaaannnn.....

"Maaf ya.. Saya nggak sengaja. " ucap seseorang itu.

"Masya'Allah... Sungguh indah ciptaan-Mu..."

Akhirnya sampailah kita pada chapter 2.

Terimakasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan kasih bintang dan comment yaa:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang