"Perjuanganmu harus setara dengan penderitaanku."
- Zaeryna to Alard -
•••
Kedua mata Zaeryna perlahan terbuka. Pandangannya menyusuri setiap sudut tempat yang dilihatnya sekarang.
Di mana ia sekarang?
Mulutnya terbuka, terperangah atas kesimpulan pertanyaan dari pemikirannya sendiri.
Apakah.. dirinya sudah mati? Dan sekarang sedang berada di alam akhirat?
Jika iya, mengapa begitu sepi? Apa yang harus dilakukan dirinya untuk selanjutnya?
Ataukah.. harus menunggu sebagai penebusan dosa untuk sampai pada saatnya persidangan nanti?
Memikirkannya, cukup membuat perasaannya menjadi gelisah.
Zaeryna menatap sendu ke arah depan. Dirinya merasa sangat sedih sekaligus menyesal sekarang.
Ia.. terlalu bodoh.
Memegangi perutnya, Zaeryna meneteskan air mata. Ia kehilangan bayi, nyawa, kehidupan, ibu, harta dan cintanya.
Cinta?
Tidak! Lelaki itu mengkhianatinya, menipunya, membohonginya dan memanfaatkannya. Bagaimana bisa pantas disebut sebagai cinta?!
Zaeryna terisak, hatinya berdenyut sangat sakit. Ia membenci laki-laki itu, ayahnya, dan dirinya. Sangat membencinya!
Alard.. lu akan menerima semua balasan atas perbuatan lu! Lu akan terus menderita, bahkan sampai di neraka nanti!
Tiba-tiba ada yang memegang bahunya dari arah belakang.
Zaeryna berbalik dan terkejut.
"S-siapa lu?!"
"..."
Seseorang itu menatapnya dengan dalam dan tegas. Seolah bertanya dan mengamati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kehidupan | On Going
FantasyLegenda mengatakan, jika roh murni mahadewa kedamaian rusak. Yang mengakibatkan spiritualnya terbagi menjadi Yin-Yang untuk melakukan pereinkarnasian dan menjalankan cobaan langit agar mendapatkan kembali gelar suci mahadewanya. Empat era, meliputi...