~01~

32 5 4
                                    

(mulai chapter ini, ceritanya pakai sudut pandang orang ketiga)

*****

Bia benar-benar takjub dengan Bandara Incheon-seoul, korea selatan. Tak henti-henti ia memuji bandara ini, bandara indonesia juga bagus dan ramai. Tetapi, ini lebih besar sampai ia berdecak kagum.

Jujur, Bia tak tahu apapun sekarang, ia bagaikan orang bodoh yang tersesat di dunia magic. Bahkan,jika saja Bia tak tahu bahasa korea, bisa ia jamin jika dirinya akan tersesat.

Bia merasa kecil diantara orang-orang. Bia akui,dirinya tak begitu cantik. Bahkan di indonesia saja tak ada yang mau dengannya. Ia juga memiliki masalah penglihatan dan harus memakai kacamata minus agar bisa melihat dengan jelas.

Kadang Bia merasa sedih dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri
"Kenapa ia dilahirkan seperti ini?"

Namun dirinya tak bisa menyalahkan siapapun apalagi Tuhan. Sudah diberikan hidup saja ia seharusnya bersyukur.

Bia sudah menghabiskan waktu hanya untuk melamun. Dari tadi, ia hanya memandangi orang-orang yang sedang jalan kesana kemari. Bia suka manusia,karena baginya manusia adalah objek yang menarik.

Namun 2 hal yang tak Bia suka dari manusia. Mereka itu adalah objek yang terlalu pemilih dan sombong.
Benar bukan?

Buktinya, waktu di universitasnya dulu ia tak punya teman dekat. Kalaupun teman, hanya untuk mengerjakan tugas kelompok. Tetapi, ia lebih memilih diam. Sebenarnya bukan kemauannya untuk diam, namun mereka hanya berbicara pada orang tertentu saja.

Sejahat itukah mereka?

Ah, tidak. Bia tidak boleh berprasangka buruk kepada mereka. Mungkin karena dirinyalah yang pendiam dan tidak mau bergaul,membuat dirinya merasa terkucilkan dan berakhir berpikir seperti itu.

Bia melangkahkan kakinya menuju halte bus yang tak jauh dari tempatnya berdiri,hanya beberapa meter saja. Harusnya ia memesan taksi saja bukan? Jadi ia tak perlu berdesak-desakan didalam bus. Terlebih ia membawa koper besar sekarang.

Tetapi, ia tak punya pilihan lain. Jika ia naik taksi, bisa-bisa uang sakunya tak akan cukup untuk membiayai kebutuhannya selama 1 bulan kedepan.

Ia bukan berasal dari keluarga kaya raya. Jadi, dirinya harus menghemat uang pemberian ayahnya. Setidaknya, ia bisa menyisihkan sedikit uang untuk membeli album BTS.

Memikirkan 7 pria itu saja membuat Bia tersenyum. Bagaimana jika mereka bertemu dengan tidak sengaja dijalan? Apalagi jika bertemu dengan Min Yoongi biasnya sendiri?  Bia jamin ia akan pingsan langsung ditempat.

*****

Bia cukup puas dengan flat mahasiswa yang akan ia tempati sekarang. Bisa dibilang sangat kecil namun minimalis.

Bia menepuk jidatnya pelan, kemudian ia segera membongkar isi kopernya, mencari benda yang ia cari. Jangan sampai benda itu rusak atau hatinya akan terluka.

Dan untungnya benda tersebut tak lecet sedikitpun. Photocard BTS nya tidak rusak karena tertindih barang-barang lain. Jika sampai rusak, ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Dengan cepat,Bia segera memasukkan photocard tersebut kedalam laci meja belajarnya.

Bia berpikir sejenak. Semoga di korea ini ia diberkati oleh Tuhan. Ia rela meninggalkan kuliahnya hanya untuk mengincar beasiswa kuliah di korea. Ia tak peduli dengan umurnya yang sudah 20 tahun dan harus mengulang materi dari awal lagi.

Ia harus menjaga nilainya saat kuliah disini. Jangan sampai beasiswanya dicabut dan ia harus kembali ke indonesia sebagai orang yang tidak berguna.

Bia membaringkan tubuhnya diatas kasur yang tidak begitu empuk baginya. Kasur diatas kosong, menandakan ia tak punya teman sekamar. Sangat disayangkan jika ia harus sendirian disini. Setidaknya, ia butuh teman untuk diajak ngobrol dan bisa menemaninya tidur.

Perlahan, Bia memasukkan 7 pria itu kedalam khayalannya,khususnya suga. Ia tak henti-henti tersenyum. Kenapa berkhayal sangat menyenangkan? Jika saja khayalannya bisa menjadi kenyataan, sudah pasti dirinya akan menjerit kegirangan.

Namun sayang, khayalan tetaplah khayalan.

Bia tetap akan menerima kenyataan, bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa bagi mereka bertujuh. Bahkan, Bia sangat yakin mereka bertujuh tak akan mengetahui dirinya.

Karena dirinya hanyalah  sekedar seorang fans!

☀️☀️☀️☀️☀️

Akankah ada keajaiban buat BIANCA PUTRI?

Maaf kalau masih banyak typo🙏
Jangan lupa follow, vote dan komen! kalau ada saran dan kritik boleh komen aja kok🙃

See you next chapter🖐

-pen

M I R A C L E ? || MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang