2

29 4 0
                                    

Pukul 23.35 aku baru selesai bekerja dan kini aku akan bergegas pulang, rasanya tulang ku mau copot karena hampir 9 jam aku berdiri dan melayani para pembeli.

"Anie aku pulang duluan ya goodbye" teriak ku pada Anie.

"Ya, pergi lah hati hati di jalan belll" balasnya sambil melambaikan tangganya.

Mungkin aku hanya punya teman di caffe ini para pegawainya sangat baik dan tidak saling merendahkan, mereka semua ramah.

Aku berjalan menuju halte bis, karena jarak antara caffe dan rumah ku itu lumayan jauh.

Kini aku sedang duduk menunggu kendaraan umum lewat, aku bersandar di dinding halte dan mulai memejamkan mataku, karena tak kunjung mendapatkan kendara umum aku pun melirik jam di pergelangan tanganku, astaga sekarang sudah pukul 12.00 malam pantas saja tidak ada satu pun bis yang lewat.

"Huftt apakah aku harus jalan? Mana tidak ada taxi lagi, ah sungguh sial" runtuku.

Aku bangkit dari kursi halte, melirik kanan dan kiri memastikan apalah tidak ada angkutan umum yang lewat, namun nihil semuanya sunyi.

"Astaga sungguh aku sudah lelah, dan kini aku harus berjalan sampai rumah?" melasku lalu aku pun mulai berjalan menelusuri setiap trotowar di tepi jalan.

Kretekk.....

Aku mengerutkan kening saat mendengar suara itu, aku menatap sekeliling dan memastikan ada orang apa tidak, namun disini sepi.

Ntah kenapa tiba tiba aku parno sendiri, tubuhku menegang saat udara malam menusuk kulit ku.

"Dingin sekali malam ini" gumam ku.

Kretekk..

"Ohh astaga! Menyeramkan sekali" ucapku pelan sambil melirik ke sekeliling.

Srettt...

Astaga aku melihat bayangan tepat di belakang ku, karena lampu jalan yang lumayan terang, aku bisa tahu bahwa ada yang mengikutiku.

Sungguh aku takut sekarang, perasaan takut dan panik tiba tiba menyerang hati ku.

Aku terus berjalan, tanpa memperdulikan orang yang mengikuti ku , aku terus berjalan, hingga jalan ku semakin cepat, dan aku berbalik.

Namun tidak ada siapa siapa di belakangku.

Semuanya kosong hanya ada udara dingin yang menerpa wajah ku.

Astaga apakah tadi setan? Tidak mungkin, sungguh ini menyeramkan sekali dan aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ku.

Sesampainya di rumah..

Rumah itu kini sudah gelap dan sepi, mungkin mereka semha sudah tidur, karena kamar ku terpisah dan berada di belakang rumah ini, jadi aku tak perlu takut untuk pulang terlambat.

Cklek..

Pintu kamar ku sudah terbuka, aku segera masuk dan merebahkan tubuh ku di atas kasur kecil dan keras ku, aku akan bersih bersih terlebih dulu lalu akan segera tidur.

"Hari yang melelahkan" ucapku pelan sambil melucuti pakaianku.

Aku memasuki kamar mandi dan segera membersihkan seluruh tubuh ku.

Kini aku sedang merebahkan tubuhku di kasur, kadang aku berfikir apa yang menyebabkan kedua orang tua ku meninggal sehingga meninggalkan ku menderita seperti ini, aku tak mengerti karena saat mereka pergi aku masih kecil, dan tentu belum mengerti apa apa.

Terkadang aku selalu berpikir, mengapa keluarga ini sangat membenciku dan tak menerima ku, jika mereka membenci ku mengapa mereka mengadopsi ku, dan juga mereka tidak pernah memenuhi kebutuhan ku, baju baju yang ku dapat semuanya bekas zevanya, meski beberapa ada yang ku beli dengan uang gajih ku , apa kah aku sekotor itu hingga mereka semua melihatku sebelah mata.

Bahkan mereka tidak pernah membayarkan pendidikan ku, aku sejak berada di Junior High school  Akusudah mulai bekerja paruh waktu untuk memenuhi semua kebutuhan ku.

Dan dulu aku selalu mendapatkan kekerasaan fisik dari ayah zevanya, namun akhir-akhir ini zevanya tidak pernah mencari masalah dengan ku atau mencari ku, dia pasti akan melakukan apa saja agar aku di siksa oleh ayahnya, sungguh aku membenci mereka semua.

-

Kringggg...

Alarm ku berbunyi, kuliahat jam sudah menunjukan angka 04.55, aku harus bergegas menyiapkan makanan untuk semua keluarga, jika telat maka mereka tidak akan segan mencaci maki ku.

Setelah bersiap aku langsung menuju rumah utama untuk mengerjakan kebiasaan ku, ternyata keadaan rumah masih sangat sepi, sepertinya mereka masih terlelap.

Aku mulai memasak makanan untuk sarapan, kini jam mulai menujukan angka 05.44 aku harus bergegas menyelesaikan pekerjaanku, setelah selesai dan menata semua makanan pada meja makan, aku segera pergi ke ke kamar ku dan mengemasi semua buku pelajaran.

Dalam perjalanan ke kampus ntah kenapa aku selalu merasa di awasi, seperti ada yang memperhatikan setiap gerak gerik ku, aku melihat sekeliling dan mengusap tengkuk ku yang sedikit meremang.

Astaga ini masih pagi namun hal macam ini sudah terjadi pada ku, aku terus berjalan dan mampir ke minimarket, aku akan membeli beberapa bungkus roti dan air minum untuk mengganjal rasa lapar ku.

Sudah selesai membeli aku berdiam diri sejenak di kursi yang tersedia di minimarket ini, aku mulai memakan sarapan ku dengan tenang, namun aku merasa ada yang sedang memperhatikan ku dari sebrang jalan, saat ku tenggok lagi lagi hanya udara dingin yang kosong, tidak ada siapa siapa di sana.

Tapi aku melihat semak semak yang bergoyang, aku mengerutkan kening heran, aku harus mengeceknya sendiri agar rasa penasaran ku setega musnah.

Setelah menyelesaikan sarapan ku, aku mulai menyeberangi jalan dan berjalan mendekat ke semak semak itu, aku mulai berjalan secara perlahan, semak semak itu masih terus bergoyang.

Saat aku melihat apa yang ada di balik semak semak itu, aku sangat terkejut karen...

Astaga!!!





























Tidak ada apa apa, hanya ada kekosongan yang aku temui.

Aku mengerutkan kening ku heran, lalu siapa yang mengerakan semak semak ini? Apakah angin?

"Sudahlah untuk apa juga aku memikirkan itu" ucap ku pelan.

Saat akan berbalik.
"YA AMPUN" teriak ku terkejut.

Aku di kejutkan dengan seorang lelaki yang ku pernah ku temui saat di caffe, lelaki ini, lelaki yang memiliki tatapan tajam dan aura menyeramkan, sekarang berada di depan ku dan menatap tajam ke mata ku.

Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku

"Astaga!!!" batinku terkejut.

Bukan! Dia bukan akan mencium ku namun dia membisikan kata kata yang tidak ku pahami.

"Bunuh mereka atau kau yang akan mereka bunuh" setelah membisikan kalimat aneh itu, ia melenggang pergi begitu saja tanpa berbicara sesuatu.

-
-
-
-
-
-

Juli 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Confusing AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang