Enara.
Dari hari ke hari aku semakin yakin telah ketinggalan forum terbuka nasional bagi orang-orang dewasa. Rasanya nyaman melihat orang lain yang hidupnya tertata; tanggung jawab yang menumpuk di pundak satu persatu bisa selesai kalau dikerjakan dengan tenang, nilai mata kuliah juga tidak anjlok meski punya banyak kegiatan. Teman seusiaku banyak yang begitu. Seolah-olah mereka pernah dapat arahan untuk jadi orang dewasa, sementara aku tidak kebagian undangan.
Sebagai mahasiswa, kita mesti berperan aktif. Kata orang-orang begitu. Kupandangi dokumen CV yang masih polos setelah 18 bulan kuliah. Selalu ada rasa takut buat keluar dari zona nyaman, sebab beberapa kali aku sempat mengacau. Kontribusi yang membutuhkan interaksi dengan banyak orang juga menguras energi lebih dari apapun.
Is it okay to live like this? Merely surviving from day to day?
Kurasa memang salahku sendiri karena tidak mau mendorong lebih jauh dari batas kemampuan. Tapi apakah boleh?
Setiap hari pertanyaanku masih sama. Tapi rasanya pertanyaan ini memang bukan satu yang punya jawaban mutlak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Bayu | Bangchan
Fiksi PenggemarSometimes all we need is a little comfort from a stranger. Disclaimer: Karakter Bayu, Aji, dan podcast "Ruang Bayu" milik eskalokal (twitter).