[pemeran hanya fiktif belaka.
dimohon untuk bijak dalam membaca cerita ini, dibuat dengan pesan tersirat yang semoga tersampaikan kepada pembacanya tanpa menyinggung hati siapapun]—————
01.20am // the day
entah sudah berapa banyak putung rokok serta ceceran darah dibentala taruni terbelenggu kalut nestapa malam ini.
entah sudah berapa ukiran garis sembarang ditangan hasil karya sang taruni.
bahkan ia sendiri tak bisa menghitung,
terlalu banyak.mati rasa sudah menjalar dalam diri. tak ada rasa perih.
taruni itu tertawa dalam kepulan asap rokok yang ia ciptakan.
maksud hati ingin menenggelamkan diri dalam gegana kekalutan,
radio lama miliknya mulai berputar. lantunan lagu mulai mengema gema dalam bentala taruni berpijak.seketika taruni ini menangis, dalam simpahan air mata dan darah.
"you are strong than what you think, Jean."
taruni itu langsung menengadah, netranya menatap kesegala penjuru ruangan,
berharap menemukan seseorang yang memanggil namanya. nihil.
"i'm here."
suara dari dalam radio.
"WHO ARE YOU?"
"yang akan membantumu keluar dari lubang hitam yang kamu ciptakan."
Jean berdecih.
"saya tak percaya, jika kamu Tuhan tolong tunjukkan.""saya bukan Tuhan, saya ciptaan-Nya."
"jangan bersikap eskapis, Jean. akan saya bantu pulihkan, sudikah?"
Jean menatap saluran radio 00.00 fm,
yang entah kenapa bisa tercipta."baik saya ikut, silahkan buktikan omong kosongmu."
01.33am // still the day"are you still there?"
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00 fm
Short Story❝proud of yourself could be survived any longer than you thought.❞