25 vote and 50 comment for the next chapter:>
jgn jd ghost reader, muncul lah skali2 dinotif ya maniez
Setelah capek bekerja, akhirnya Kai keluar juga dari kantor nya itu pada pukul empat sore.
Ia membereskan barang-barang nya, memasukkan semuanya ke dalam tas kerja nya.
Semoga nanti ia tidak bertemu dengan gadis yang tadi.
Gadis yang baru saja diterima bekerja disini.
Gadis yang tadi diterima oleh nya tanpa melakukan interview.
Gadis yang ia kira adalah bayangan Jennie.
Gadis yang ia peluk tadi pagi.
Ah, memikirkan tadi pagi Kai memeluk gadis itu membuat pipi Kai memerah seperti udang rebus.
Tunggu, apa ini?
Pipi Kai memerah karena gadis tadi?
Untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir pipinya memerah karena perempuan.
Selama ini belum pernah ada perempuan lain yang membuat pipinya memerah seperti ini kecuali Jennie nya.
Ia masuk ke dalam lift dan memencet tombol berangka satu.
Tetapi sialnya, saat ia sudah berada di lantai lima belas, lift yang dinaikinya berenti.
Gadis yang sedari memnuhi pikirannya masuk juga kedalam lift nya.
Dan lebih sialnya, hanya ada mereka berdua di lift itu.
Ber-du-a.
Gadis bernama Janne itu dengan otomatis tersenyum serta membungkukan badannya saat pintu lift terbuka dan menampilkan seorang Kai.
"Selamat sore, Kai sajangnim"
Setelah mengucapkan empat kata itu, Janne masuk ke dalam lift.
"Sore"
Janne kaget ditempatnya berdiri, Kai membalas sapaan nya?
Yang Janne tahu dari karyawan yang berkenalan dengan nya tadi, Kai merupakan pria cuek yang tak mau berbasa-basi.
Teman bekerja nya itu juga mengatakan kalau Kai tak pernah sama sekali membalas sapaan karyawan-karyawan disini, bahkan tersenyum saja tidak.
Tapi, barusan Kai membalas sapaan nya.
Ternyata bukan hanya Janne yang bingung atas balasan sapaan Kai.
Orang nya sendiri, alias Kai pun heran.
Bibirnya dengan otomatis membalas sapaan gadis itu.
Wow, sepertinya kita harus memberi tepuk tangan yang gemuruh untuk Janne, ia menjadi karyawan pertama yang sapaan nya dibalas oleh Kai.
Keheningan menyelimuti mereka berdua.
Janne sibuk dengan fikiran nya sendiri, ia masih bingung. Sepertinya ia akan mendapat penghargaan sebentar lagi.
Sedangkan Kai sedang berusaha agar pipinya tak memerah.
Tidak hanya itu, jantung nya juga berdetak lebih cepat dari biasa nya sekarang.
Sial, apa-apaan ini?
Akhirnya mereka sudah sampai di lantai satu, pintu lift pun sudah terbuka.
Namun, diantara mereka berdua tak ada satupun yang melangkahkan kaki keluar lift.
"Permisi, Kai sajangnim. Silahkan anda keluar duluan" Kata Janne dengan senyum manis nya.
"Kamu dulu aja, gapapa"
"Sebaiknya anda dulu, saya tidak enak jika mendahulukan anda, Kai sajangnim"
"Ladies first"
"Ah, baiklah kalau begitu. Saya permisi" Ucap Janne sambil menundukkan badan nya sebelum akhirnya kaki cantik nya itu melangkah keluar lift.
Sedangkan Kai, ia keluar setelah gadis itu keluar.
Kai langsung menuju base ment parking dimana mobil nya berada.
Ia menyalakan mobilnya menuju makam Jennie.
Sepanjang perjalanan, entah mengapa Kai selalu memikirkan gadis tadi.
Saat gadis itu tersenyum, ia sangat terlihat mirip dengan Jennie.
Bahkan dimata Kai, Janne adalah Jennie.
Kai menepis pikiran nya itu, ia bisa gila lama-lama.
Kai pun berenti di toko bunga.
Membeli bunga untuk Jennie.
---
Setelah sepuluh menit perjalanan dari toko bunga, Kai akhirnya sampai juga di makam tempat peristirahatan terakhir Jennie.
Ia mengganti bunga layu yang kemarin ia bawa dengan bunga yang baru.
Kai tersenyum menatap batu nisan bertuliskan 'Jennie Verina Lie' itu.
"Hallo, Jennie nya Kai" Ucap Kai sambil mengelus batu nisan Jennie.
Ia mulai bercerita tentang apa yang dia alami hari ini.
"Tadi aku meeting, pusing banget, Jen"
Kai menceritakan apa yang terjadi tadi di kantor.
Dan tiba-tiba Kai teringat dengan Janne.
"Oh iya, tadi juga aku ketemu sama kembaran kamu tau, Jen"
"Dia orang yang ngelamar kerja di aku"
"Dia itu miriiiiiiip banget sama kamu. Kaya ga ada beda nya"
"Bahkan nama nya aja hampir mirip, Janne"
"Terus tadi aku sempet meluk dia hehe, kamu jangan marah ya"
"Abis aku kira dia itu bayangan kamu hehe. Sorry ya Jenjen"
"Tapi kamu tenang aja, aku ga bakal berpaling dari kamu kok"
"Cuma ada Jennie doang di hati aku"
Setelah nya, Kai memeluk batu nisan Jennie.
"Kapan aku bisa nyusul kamu ya, Jen? Aku udah kangen banget sama kamu"
---
gemes bgt ga si kai sm janne tuh? malu2 gmn gitu wkwk
jd kalian masih tim #kaijennie ato udh berpindah haluan ke #kaijanne nih?
YOU ARE READING
Bos Gila [JenKai]
RandomA sequel of Angel [JenKai] Siapa sangka kalau orang yang sering Janne sebut dengan sebutan 'Bos Gila' itu menyukainya? Dan siapa sangka kalau pertemuan Janne dengan Kai membawa mereka ke masa lalu sang kakak. Start : July 18, 2020 End : © 2020, a...