Like,baca baru komen💚💚
Happy reading
***
Pikiran Aksa saat ini bagaimana dia harus sampai dirumah sakit itu dengan cepat,entah kenapa Aksa mendengar berita Safira kecelakaan itu membuatnya khawatir sekali dan sekarang diotaknya Aksa penuh dengan nama Safira,wajahnya dan kesembuhan Safira saat ini.
Aksa melajukan motornya dengan kecepatan 80,sudah ngebut sekali itu bukan?saking khawatirnya dengan Safira,Gilang yang berada dibelakang terpuntang-panting badannya oleh angin dan gerakan kilat dari motor Aksa ini.
Gilang mendesis sebal,kenapa sahabatnya ini bisa khawatir lebih dari apapun.Seperti Safira ini kekasihnya saja harus khawatir berlebihan,apa jangan-jangan Aksa sudah mulai menyukai Safira?ini patut Gilang curigai.
"Aksa!astaga jangan ngebut banget napa!selow!!" ucap Gilang menepuk pundak Aksa sekeras mungkin tapi tak ada respon dari Aksa sedikitpun.
Aksa hanya diam sekarang,entah kenapa dia tidak bisa diganggu saat ini karena pikirannya hanya fokus terhadap Safira dan Safira saja.
"Payah banget gue ngedumel dari tadi,kalo loh slow respon!" ucap Gilang kesal menggaruk lengannya yang gatal itu.
Yang Aksa inginkan sekarang hanya ingin cepat sampai tujuan kerumah sakit Bunda yang diperlihat oleh Gilang dan Aksa ingin segera melihat kondisi Safira sekarang bagaimana,itu saja!
Semoga loh baik-baik aja.
Gilang mengambil hpnya di saku celananya sebelah kiri dan mengetik beberapa pesan kepada seseorang.Karena sebentar lagi mereka berdua akan segera sampai di rumah sakit Bunda.
***
Dimas saat ini sangat khawatir akan kondisi Safira yang tak kunjung siuman dari tadi,disana ada bundanya Safira yaitu Giana pranajaya dan Friska sahabat Safira itu.
Mereka bertiga sedang duduk di tempat penjujung rumah sakit itu,tak lain didepan kamar rawat Safira.Dimas sangat mengacak rambutnya frustasi kenapa kejadian ini harus terjadi lagi pada Safira,kejadian ini persis seperti kejadian dimasa lalu Safira waktu dia berumur 5 tahun.
Dimas dan Giana hanya bisa berdoa kepada tuhan,semoga putri semata wayangnya itu cepat sadar dan siuman,yah walaupun Safira itu bukan anak kandung dari Giana tapi Giana menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri.
Giana mengusap-usap pundak Dimas untuk menenangi suaminya itu."Sudah mas jangan seperti ini,kita berdoa saja yah semoga Safira cepat siuman."
"Saf-Safira Gin,aku takut nanti kejadian ini sama seperti dimasa lalunya." ucap Dimas membalas pelukan Giana sambil mengeluarkan air matanya itu.
Giana tersenyum manis,dia yakin Safira akan baik-baik saja."Nggak kok mas,kamu harus sabar yah semoga Safira baik-baik aja." ucapnya setulus hati.
Dimas hanya menganggukkan kepalanya terhadap Giana,mereka berdua perlahan melonggarkan pelukan mereka dengan lambat sekali karena kondisi Dimas seperti lemah tak berdaya.
Friska hanya mematung ditempat,dia tidak tau harus berbuat apa sekarang.Yang Friska inginkan agar dokter keluar dari kamar Safira dan memberi berita yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
AksaFira[slow updute]
Teen Fiction"Anjing,kalo jalan liat-liat dong," ucap Aksa marah,melihat baju SMA yang baru dikenakannya itu kotor ditabrak oleh cewe sambil meminum pop ice. "Salah siapa ngalangin jalan," ucap cewe itu merapikan rambutnya yang berantakan dan pergi begitu saja. ...