1

47 7 4
                                    

"Terima..terima...terima"

Teriakan semua siswa AVEX SCHOOL yang sedang berkumpul di lapang basket. Para siswi histeris dan tak percaya dengan apa yang mereka saksikan, hari ini adalah hari patah hati untuk para siswi. Pasalnya, salah satu most wanted sekolah itu mengutarakan perasaannya pada siswi yang bahkan mereka tidak menyadari siswi itu sekolah di tempat mereka bersekolah.

"Guys gue mau kalian jadi saksi di hari penting dalam hidup gue!!!" Teriak sebuah suara yang sontak membuat para siswi histeris lagi.

"ENGGAAA"

"HANBIN GUEEE"

"AAAAA STOP IT HANBIN!!!"

"Ini ada apa ya?" Siswi yang menjadi objek utama saat itu hanya bisa terheran-heran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku udah bilang kan sama kamu kalau aku sayang sama kamu. Dan ini cara aku nunjukin kalau aku bener bener sayang sama kamu, aku pengen orang lain tau aku gak main main" Ucap cowok bernama Hanbin itu dengan menatap tepat di manik mata gadis yang ia cintai.

Gadis itu sempat terkejut namum ia kembali tersadar. "Terus?"

"Would you be my girlfriend Xavera?"

"Hmmmm... Aku ga yakin Bin, ini pertama kali nya buat aku" Ucap gadis yang disebut Xavera itu dengan gugup.

"Jangan takut. percaya sama aku, aku janji kalau kamu terima ngga akan ada air mata mulai detik ini sampai seterusnya" ucap hanbin meyakinkan.

"Eummm... Aa--

"ADA APE NI!!" Teriak sebuah suara. Hanbin dan Xavera menoleh ke sumber suara dan menemukan cowok bermata sipit dengan gigi kelinci, Bobby. Cowok itu bersama kelima temannya yang ikut menatap ke arah Hanbin dan Xavera dengan raut wajah yang berbeda-beda.

"Berisik bangsat! Hanbin mau nembak cewek nya" Kesal salah satu cowok yang diketahui bernama Chanu, cowok paling muda diantara mereka.

"Ssstt ssstt Bin ini bunga nya" Ujar cowok yang dikenal sebagai ketua eskul dance di sekolah itu, Donghyuk. Cowok itu memberikan kode dengan mengangkat bucket bunga yang Hanbin titipkan padanya.

"Ayo samperin aja" Ajak salah satu cowok yang paling rupawan diantara yang lain. Yunhyeong.

Keenam cowok itu berjalan menghampiri Hanbin sembari memberikan tatapan jahil, hanya satu orang yang menatap Hanbin dengan datar tanpa eskpresi.

"Bin sorry ini coklat nya udah expired" Ucap cowok yang perawakannya mungil, Jinhwan. Tak lupa cowok itu juga tersenyum menggoda kepada Hanbin.

Seorang cowok datang menghampiri Hanbin. Cowok tinggi dengan raut wajah datar dan tatapan dingin. Dia ajalah Junhoe, salah satu teman sepergengan Hanbin juga.

"Jaga cewek ini baik baik" Ucapnya datar dan terkesan dingin sembari menepuk bahu Hanbin.

"Iye iye udah sana lo pergi" Ucap Hanbin mengusir keenam temannya.

Setelah itu Hanbin kembali menatap Xavera "Jadi gimana Xavera?" Namun bukan jawaban yang Hanbin dapatkan, Xavera hanya diam sembari menatap kosong ke suatu objek. Karna heran dengan respon yang diberikan cewek itu, Hanbin mengikuti arah pandangan Xavera. Cewek itu menatap Junhoe (?)

Hanbin mengernyit "Lo ngapain masih disini?"

Junhoe menoleh ke arah Hanbin "Sorry lupa" Kemudian melenggang pergi dari hadapan Hanbin.

Hanbin menoleh ke arah Xavera sembari tersenyum manis "So, gue ulangin sekali lagi would you be my girlfriend?"

"Iya aku mau" Jawab Xavera tersenyum malu, saking malu ditambah gugup, Xavera sampai menundukkan kepalanya.

"Anjing! Hanbin gak jomblo lagi barudak!!" Teriak Bobby dengan heboh.

Yoyo tersenyum senang melihat ke arah pasangan yang baru saja resmi itu "Cieee selamat"

"Bakwan lontong Bi Hayi ya Bin jangan lupa" Giliran si kecil Jinhwan yang heboh meminta ditraktir.

"Harusnya aku yang disana~" Ucap Donghyuk dengan mimik muka yang dibuat-buat menjadi seperti sadboi.

"Bulan depan cewek lo buat gue ya bang!" Teriak Si bungsu dengan semangat sembari tertawa.

Sedangkan Hanbin terkekeh melihat kegesrekan keenam temannya. Yang terpenting baginya sekarang adalah Xavera, ia punya tugas baru sekarang, menjaga, mencintai, dan menyayangi Xavera, pacarnya.

Sementara si gadis berusaha menyadarkan dirinya jika ini hanya mimpi, namun nihil. Ini benar-benar terjadi. Hanbin, most wanted itu, yang sering ia kagumi dari jauh, yang sering menjadi topik pembicaraan teman-teman sekelasnya, yang bahkan membuat Xavera sendiri bosan karna nama cowok itu sering terngiang-ngiang di telinganya. Tapi sekarang most wanted itu jadi pacarnya, Hanbinnya. Miliknya.

                    -----

Kata-kata meyakinkan yang tempo hari Hanbin ucapkan untuk Xavera saat cowok itu mengutarakan perasaanya, satu persatu mulai terlaksana. Hanbin tidak main-main dengan apa yang ia ucapkan.

9 bulan sudah Hanbin dan Xavera bersama, kini hanya ada senyum dan tawa bahagia dalan hidup xavera. Entah bagaimana cowok itu perlahan-lahan bisa mengubah hidupnya yang semula abu abu kini menjadi penuh warna.

Bahkan keenam teman Hanbin pun ikut andil dalam mewarnai hidup Xavera. Membuat Xavera bersyukur bisa berada di lingkungan orang-orang yang menyanyangi dirinya.

Xavera bukannya melupakan peran penting ke 3 sahabatnya yang juga selalu berusaha membuat hidupnya menjadi lebih berwarna. Sebelum Hanbin dan kawan kawan nya datang, Xavera memiliki 3 orang yang sangat penting baginya. Mereka adalah sahabat Xavera, yang selalu mewarnai hari-hari Xavera, yang selalu melindungi Xavera dari apapun, yang selalu menjadi alasan Xavera tetap bahagia hingga saat ini.

Kini bertambah banyak orang yang menyayangi Xavera, ia tidak ingin semua yang terjadi sekarang berakhir dengan cepat, ia ingin egois dengan berharap selalu merasa bahagian seperti saat ini.

Jujur saja ia sudah lelah dengan kehidupan masa lalu nya yang membuatnya merasa Tuhan tidak adil pada hidupnya. Tiada hari tanpa air mata, tiada hari tanpa pikiran-pikiran negatif yang membuat kepalanya serasa akan pecah, tiada hari tanpa berpikir untuk pulang.

Xavera bersyukur Hanbin datang memasuki kehidupan nya, ia janji tidak akan melepaskan Hanbin, ia akan selalu berusaha mempertahankan agar Hanbin selalu berada di sisinya. Egois memang, tapi siapa orang di dunia ini yang akan melepaskan seseorang yang sudah membuatnya bahagia? Tidak ada.

"Hanbin gimana kalau ternyata hubungan ini bakal berakhir dengan sia sia?" Tanya Xavera tiba-tiba.

Dahi Hanbin mengernyit bingung "Kok kamu ngomong nya gitu sih?"

"Engga, aku cuma takut aja. Aku gamau kamu pergi, gamau kehilangan kamu"

"Aku janji aku gaakan ninggalin kamu" Ujar Hanbin disertai senyum yang kini menjadi favorit Xavera.

"Janji?"

Hanbin tersenyum "janji!"





Perjanjian yang akan selalu xavera dan hanbin ingat :)


Don't forget to Vote and Comment guys❤️

FORTUNE JUNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang