"A-aw. Sakit, Ji—akh! Jimin sialan!"
Jiyeon diem, ga komentar apapun dan biarin Jungkook ngomel-ngomel sambil ngerutuk Jimin yang udah buat wajah tampannya hancur. Gadis itu telaten obati wajah Jungkook yang memar dan babak belur di ruang UKS. Udah lebih dari dua puluh menit mereka disini, dan Jiyeon kaget pas denger kabar dari Taehyung kalau Jimin dibawa ke rumah sakit. Sepenuhnya ga salah Jungkook, sih, yang bikin dia pingsan.
Pemuda itu ternyata mengidap penyakit asma dan itu bikin keadaannya tambah parah. Pas Jungkook mukul dia, asmanya kambuh. Jiyeon jadi makin ngerasa bersalah biarpun itu bukan dia yang lakuin. Bukan dia penyebab kekacauan ini. Tapi, tetep aja—
"Ga ada yang ingin kamu omongin ke aku?" Jungkook udah bilang 'aku' 'kamu', itu artinya emosi dia udah stabil. Pemuda itu ngomong lagi, "Kenapa diam aja dari tadi?" Jari dia cubit-cubit hidung Jiyeon gemas dan nunggu gadisnya buka suara.
Jiyeon cuma hela napas pelan. Trus rapihin kotak P3K pas udah selesai ngobatin Jungkook.
"Habis ini kamu ke ruang kepala sekolah, lho," balas Jiyeon pelan. Natap Jungkook tepat dimatanya yang kini senyum miring tipis.
Jungkook ngangguk, "Iya. Aku tau," balasnya santai. Langsung aja dia deketin wajahnya ke Jiyeon sampah gadisnya mundurin kepala dikit. "Selain itu, ada yang ingin kamu katakan lagi?"
Sontak Jiyeon geleng pelan sambil senyum tipis. "Ga ada," singkatnya.
"Marah gitu sama aku?"
Jiyeon kernyitin dahinya, terus nanya, "Kenapa harus marah?" Alisnya terangkat nanti jawaban.
Kepala Jungkook mundur sambil tarik napas panjang, terus mendengus kasar dan buang muka. Dia bicara tanpa natap Jiyeon, "Ya, aku 'kan tadi udah cium cewek lain selain kamu. Dan kamu udah tau, ga marah?" tanyanya.
Jiyeon diem. Ga nyahut dan biarin hening dulu habis Jungkook ngomong itu. Emang, sih, dia pengen marah. Ungkapin segala perasaan dia sama Jungkook biar paham gimana rasanya. Jungkook mesti ngerti apa yang Jiyeon rasain dibalik kesabaran dan senyum tipisnya. Ada sakit yang selalu Jungkook ciptakan sampai-sampai Jiyeon rasain jantungnya mau hancur. Karena udah ga tahan lagi. Tapi, sekali lagi, Jiyeon mencoba untuk bertahan di kesabarannya.
Bibirnya senyum kecut sambil tangannya ngelus pipi Jungkook pelan. Nahan sakit hati gara-gara pemuda tampan di depannya. "Kalau marah pun, kamu ga bakalan berenti. Lagian ga sekali itu aja kok, kamu cium cewek lain sembarangan."
Refleks Jungkook terkekeh kecil yang tertahan. Dia ngusap tengkuknya dan jawab, "Kamu memang paling ngerti aku."
Ini yang Jungkook suka dari Jiyeon. Ga terlalu ngekang dia dengan status mereka. Walau sesekali gadisnya bakalan marah, tapi pada akhirnya Jiyeon luluh lagi.
Namun, Jungkook ngerasa ada yang janggal sama iris gadisnya kini yang lagi letakkin kotak P3K ke dalam lemari. Matanya natap lekat pergerakan tubuh Jiyeon. Jiyeon memang senyum, tapi kenapa irisnya terlihat redup? Seperti .... lelah?
...
BRAK!
Terdengar bunyi pintu yang dibanting pas Jungkook keluar dari ruangan kepala sekolah. Pemuda itu baru aja jalan dua langkah harus berhenti ketika liat Taehyung yang lagi nyandar di dinding ruang kantor sambil bersedekap.
"Lo nunggu gue?" tanya Jungkook sambil jalan mendekat.
Taehyung langsung buka matanya dan berdiri tegak. Natap Jungkook serius sambil kedua tangannya masuk ke dalam saku celana.
"Jimin dia dibawa ke rumah sakit," kata Taehyung.
Jungkook ngangguk, tangannya lagi rapihin rambutnya yang berantakan dan buka lagi dua kancing seragam atasnya yang sempat dipake pas masuk kantor. "Iya, gue tau. Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
J2; Jerk Jeon
FanfictionI really am a jerk. However, when discussing loyalty, don't turn your face away from me. -Jeon Jungkook © 2020 iltiipows Started : 22 Juli 2020 Finished : -