Bab 5. Elsa

2.2K 142 17
                                    

Frozen as Frost

Bab 5. Butiran pertama

E L S A

Aku pernah sekali bertanya kepada Mama kenapa aku berbeda dari yanh lainnya. Warna rambutku jelas berbeda dari Anna, Papa, maupun Mama.

"Itu karena kau special, Elsa," jawab Mama sambil membelai rambutku pelan. "Sejak lahir, kau memang terlahir special. Dulu pernah ada kecelakaan yang menimpamu, seluruh tubuhmu dingin membeku, bahkan para tabib kerajaan sudah menyatakan kau tidak selamat.

"Tapi, lihatlah, Tuhan berkehendak lain, kau menjerit menangis setelah beberapa saat tabib mengatakan kau tidak selamat. Dan rambutmu berubah saat itu." Lanjut mama lagi panjang lebar.

Saat kecil dulu, aku masih mengiyakan saja apa kata Mama, walau kalau dipikirkan itu sedikit aneh utuk dipercaya.

Tapi sepertinya, aku memang sangat berbeda dari yang lainnya.

"Psst ..., Anna," panggilku. Aku membangunkan Anna yang tampak baru memejamkan matanya.

"Kenapa Elsa?" Tanyanya sambil mendudukkan dirinya.

"Ikut aku!" Ajakku sambil menarik lengan Anna, mengajaknya ke perkarangan halaman belakang istana.

"Lihat ada aurora!" Seru Anna begitu melihat langit malam yang cerah. Tapi aku ingin menunjukkan hal lain.

"Lihat Anna," aku menggerakkan tanganku, seketika itu muncul cahaya kebiruan yang melambung ke atas, membentuk butiran salju yang perlahan turun mengenai kepala Anna.

"Whooa ..., salju!" Seru Anna girang. "Bagaimana bisa?"

Aku mengerdikkan bahu lalu mulai melakukan hal lain dengan keanehan yang bisa kulakukan. Hal yang kutemukan tadi siang saat pelajaran pagi.

"Lagi! Lagi!" Serunya kegirangan. Ku hentakkan kakiku, seketika terbentuk lahan es disekitar kami. Kamipun bermain-main sebentar, lalu aku membiarkan Anna bermain sendiri.

Aku duduk dengan tubuhku ditopang oleh tanganku. Aku merasakan hal aneh, saat aku menoleh, kulihat tanganku membekukan sekitar.

Aku panik dengan apa yang terjadi, dan mencoba memegang pohon tak jauh dariku, tapi pohon itu mulai membeku.

Bagaimana ini? Aku takut akan membekukan Anna jika ia mendekatiku. Kulihat tempat Anna tadi bermain, ia tidak ada.

"Anna..?" Panggilku. Sepertinya dia sedang bersembunyi dan akan mengagetkanku.

"Elsa..?" Suara lirih Anna. Sepertinya dia sudah kelelahan dan ketiduran tak jauh dari tempatnya tadi.

"Ayo kembali ke kamar."

❄️

Frozen as FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang