BAGIAN 3

590 75 9
                                    

Kim Y/n masih termenung dengan berbagai pertanyaan yang melayang-layang di kepalanya. Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dia dengar minggu lalu adalah keliru. Hingga suara seorang perempuan paruh baya membangunkannya dari lamunan.

"Kenapa akhir-akhir ini kau sering sekali melamun. Kau baik-baik saja sayang?" tanya eomma Y/n yang menghampirinya di balkon kamar nya.

"Aniya eomma, aku baik-baik saja. Aku hanya sedang memikirkan ujian kelulusan nanti. Dan apa yang akan ku lakukan setelah aku lulus." jawabnya dengan senyum yang dia sembunyikan.

Eommnanya paham betul bahwa selama ini putri cantiknya itu bersekolah dengan biaya keluarga Jeon. Dan setelah Y/n lulus nanti mungkin keluarga itu sudah tidak lagi menawarkan biaya kuliah secara cuma-cuma karna biaya kuliah memang tidak murah. Kemudian dia memandangi wajah putri cantiknya itu sendu.

Kim/Yn memang sudah tidak mempunyai Appa. Appanya meninggal ketika Y/n masih berusia 7 tahun karna kecelakaan sehingga dia hanya hidup berdua bersama eommanya.

"Mianhae Y/n-ah, andai Appamu masih ada, dia pasti tidak akan membiarkanmu putus sekolah." dalam hati dengan memandangi putri cantiknya dengan air mata mulai menggenang.

Sebenarnya, Y/n memang sedang memikirkan banyak hal tentang Jungkook. Sejak pengakuan palsunya waktu itu, Jungkook benar-benar telah menguasai pikiran Y/n. Bayang-bayang Jungkook terus bermunculan di kepalanya. Walau Y/n tau itu salah namun entah mengapa Y/n justru semakin bingung dengan hatinya.

Tapi tidak memungkiri Y/n juga memikirkan tentang masa depannya. Entah apa yang akan dia lakukan setelah lulus nanti, dia belum memikirkannya. Selama ini Y/n dan eommanya hanya menuruti kata Tuannya. Y/n hanya mengikuti dimana Jungkook bersekolah karna itu memang kemauan Jungkook. Namun untuk kuliah, dia rasa itu terlalu berat. Keluarga Jeon mungkin tidak lagi membiayai kuliahnya. Dan kini Y/n sudah mulai dewasa. Seharusnya dia mulai bisa menghasilkan uang sendiri tanpa menyusahkan orang lain.

"Tidurlah istirahat. Ini sudah malam. Kau harus berangkat sekolah besok." seraya masuk ke dalam untuk istirahat meninggalkan Y/n yang masih duduk di balkon.

"Iya eomma, eomma masuklah dulu. Selamat istirahat. Saranghae" Y/n menjawab dengan senyuman manisnya.

3 bulan lagi Y/n dan Jungkook memang akan lulus sekolah. Jungkook tidak perlu ditanya lagi, dia mungkin akan melanjutkan kuliah di luar negeri. Dengan uang yang dia punya, tentu akan memudahkan dia masuk ke kampus manapun. Sedangkan Y/n? Dia hanya mengandalkan otaknya yang cerdas.

"Apa aku bisa melanjutkan pendidikanku? Aku tidak ingin menyusahkan eomma, dan juga keluarga Jungkook yang sudah membiayai sekolahku dari kecil." gusarnya dalam hati seraya memasuki kamarnya untuk beristirahat.

"Kenapa kepalaku terasa berat sekali. Aku harus segera tidur agar bayang-bayang ini ikut hilang." ucapnya dengan mulai menenggelamkan diri dalam selimut.

Sesaat memandang langit-langit kamarnya dan tak lama diapun mulai memejamkan matanya. "Selamat tidur, Jeon Jungkook."

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang