Maxim tersadar dia meregangkan kedua tangan nya dan meraih wajah carolineDi lihatnya dari mata itu ada terpancar kesedihan dan kerinduan.
Maxim mengusap air mata di pipi caroline dan dengan perlahan lahan dia mulai mendekatkan wajah nya ditatap nya bibir tipis pink itu
Caroline terdiam dia tersenyum dan menantikan apa yang akan terjadi caroline mulai menutup mata nya
Hembusan nafas maxim mulai terasa tapi..
"WOOOAAHHHH HEYYY KALIAN HENTIKANN" Azka menggedor gedor jendela transparan di samping mereka.
Maxim terkejut dia menjauhkan wajahnya dari caroline
Caroline menghela nafas "lagi lagi gadis pengacau ini"
Maxim melihat Azka yang tampak tergesa gesa masuk kedalam kedai kembali
Azka memperlambat jalannya ketika hampir sampai di tempat maxim dia menampilkan raut wajah yang merah padam seperti singa yang kelaparan
Azka menatap maxim dan Caroline sinis.
"Apa yang mau kalian lakukan heh? "Caroline memutar bola matanya malas "apa lagi memangnya! Tidak usah sok polos, kau pasti tau apa yang kami inginkan"
Caroline menatap maxim dengan tersenyum manis
Azka melihat itu sungguh jijik dan geli emang apa enak nya dari acara menempelkan bibir dan menjilat ewh pikir Azka
Azka kembali menatap maxim dengan sinis dan menyisingkan bajunya
Dia berjalan mendekat dan semakin mendekatMaxim terlihat was was dan gemetar yatuhan tamatlah riwayatku
BRAKK
Azka menggebrak meja dan menarik kerah baju maxim "jadi acara tadi adalah keinginan kalian brengsek"
Mata Azka berkaca kaca dia melepaskan kerah baju maxim sampai maxim terhempas ke lantai
"Jika saja kalau membunuh orang bisa mendapatkan pahala akan kubunuh kalian berdua saat ini juga"
Pengunjung kedai melongo tak percaya seorang gadis imut lucu itu berkata demikian
Azka keluar dengan berlari sebelum dia mendapatkan masalah dengan pemilik kedai itu.
Sementara Caroline tersenyum puas
Dan maxim makin pias,*****
Azka terdiam di bawah pohon rindang besar dia mengenang kembali awal jumpa nya dengan maxim hari itu.
Azka yang masih buta dengan perasaan cinta dan maxim yg mengenalkan nya dengan segala jenis perasaan.
Semua nya tampak biasa saja dengan pertemuan pertama mereka.
Sedang asik nya melamun azka tidak sadar bahwa dari tadi ada pria yg sedang memperhatikannya
Azka masih melamun, bosan melihat azka yg melamun pria itu berjalan mendekat dan duduk disebelah azka.
Azka tersentak “hei siapa kau? ”
Pria itu mengulum senyum lucu pikirnya, pria itu menampilkan wajah kebingungan dan berkata “ Ha aku?”
Azka bingung dia yg terlalu lemot atau pria di sebelahnya ini yang idiot
“iya kau jadi siapa lagi dasar idiot” Azka mengatakan itu dengan pelan di 2 kata terakhir
Pria itu meraih tangan mungil Azka seperti orang yg berjabat tangan
“Perkenalkan aku Alex winata, dan namamu?” tanya nya dengan mendekatkan wajah nya kehadapan Azka
Azka reflek mendorong Wajah itu dengan lima jari yang dia punya
“Hahahhaha aku tidak akan berbuat macam² nona” Pria itu menjeda sebentar perkataan nya dan kembali bertanya.
“jadi Namamu?” pria itu menolehkan wajahnya kesamping untuk melihat Azka
Azka yang sadar cepat² memutuskan kontak mata mereka “Azka namaku Azka”
Alex tersenyum dan melepaskan jabat tangan mereka. Diamati nya lagi gadis yang berada di sampingnya
".. Hm kau menangis?, apa kau baru putus cinta? Atau-"
"Diam la alex tidak ada yang menyuruh mu berbicara kepadaku dan jangan sok akrab, dan satu lagi kau ini merupakan salah satu ciri lelaki pemain wanita" Di tatap nya alex dengan nyalang
Tangan nya menunjuk alex pas di depan matanya
“Ups maaf santai azka,,” Alex menurunkan tangan azka yg berada di hadapannya.
Azka kembali terdiam dia melamun Alex hanya diam saja sambil menatap azka,
Azka ini imut,lucu,dengan mata yang berwarna coklat terang, bulu mata yang lentik bibir yang seksi,,
Alex memukul kepalanya yang mulai ngelantur dengan memikirkan azka.
Azka kanget melihat Alex yang memukuli kepalanya,
“Hey bodoh apa yang kau lakukan hentikan idiot,,kau ini kenapa?” ujar azka yang memegang tangan Alex yang terus memukuli kepalanya
“Ha tidak aku tidak apa apa ” Alex menatap mata coklat terang itu jarang sekali dia melihat mata yang bersinar,
Mereka saling menatap satu sama lainEntah apa yang merasuki pikiran Alex dia mulai mendekatkan wajahnya azka pun yang sudah terbuai dengan mata berwarna hijau pekat itu pun mulai memejamkan matanya
Seakan akan mata yang memulai segalanya,,
Cup
Bibir Alex sudah menyatu dengan bibir azka,
Azka membatin "ini ciuman pertamaku tetapi bukan sama Maxim"
Alex yang terdiam melihat reaksi azka yang pasrah dia mulai melumat bibir pink itu,
Azka diam tidak membalas.
“ikuti cara kuu" desah Alex di dalam ciuman mereka
Azka mulai mengikuti cara bermain Alex,
Alex tersenyum gadis ini hanya miliknya dia sudah mengklaim azka jadi miliknya
Azka mencengkram kuat bahu Alex
Alex pun memegang pinggang azkaTiba tiba saja ada yang merusak momen tersebut
Maxim datang melerai ciuman mereka,,
“kau siapa brengsekk”
Bogem mentah Maxim mengenai wajah tampan Alex
Alex tidak terima dia mendorong Maxim dan berdiri
“kau yang siapa merusak momen ku dengan kekasih ku bajingan”
Muka Maxim merah padam dia bangkit dan mulai memukuli Alex
Azka disitu terdiam dan mulai tersadar dia menarik kerah baju Maxim kebelakang
"Hey temanku apa yang kau lakukan jangan memukuli kekasih ku”
Maxim kaget dengan penuturan azka
Dan Alex hanya bisa tersenyum gadis ini sangat unik“apa maksudmu azka, aku lah kekasihmu bukan bajingan ini” ujar Maxim dengan menggebu gebu
Azka tertawa nyaring
“Hahaha aku kekasih muu? Hellooow kau lupa ? Di depan Tante di kedai eskrim tadi kau anggap apa diriku hmm brengsek”Maxim pucat dia melupakan hal itu dia terdiam memandang azka yang ingin menangis
Alex melihat itu pun mendekati azka dan memeluknya
Azka yang tubuhnya tertarik ke dekapan Alex hanya pasrah sebenarnya dia ingin menendang Alex yang seenaknya menciumnya tapi untuk saat ini di tahannya dia ingin melihat bagaimana reaksi maxim .
Alex membisikkan sesuatu ketelinga azka “drama mu bagus juga sayang”
Azka yang mendengar itu jijik dan memijak kaki Alex ,,,
Alex tersentak