Hari ini adalah hari senin, hari dimana Chelsea masuk di sekolah baru. Sekolah yang dimiliki oleh omanya itu dinamai SMA HARAPAN BANGSA , sekolah favorit yang diisi oleh murid-murid yang berkualitas ya meskipun ada beberapa murid yang jauh dari kata "berkualitas".
"Chelsea bangun, uda mau jam 5 ini", ucap bunda sambil menggoyang-goyangkan tubuh Chelsea.
"Sayang ayo bangun".
"Anak bunda ayoo bangun". Belum ada pergerakan dari Chelsea, suara bundanya yang lembut itu bagai alunan musik pengantar tidur, membuat mata Chelsea semakin tertutup rapat.
"CHELSEA ANDARA HAMILTON!!", tenang ini masih peringatan pertama.
"KALAU KAMU GA BANGUN SEKARANG UANG BULANAN KAMU BUNDA POTONG YA CHEL!!". Tenang saja ini hanya gertakan , lagi pula bundanya tidak akan tega melakukan itu.
"BANGUN SEKARANG ATAU NOVEL-NOVEL KAMU BUNDA BAKAR!!". Sudah dipastikan ancaman terakhir dari bunda tidak bisa dihiraukan nya begitu saja, ini sudah menyangkut novelnya, novel yang sudah menjadi bagian dari hidup Chelsea.
Bukan alay atau lebay tapi ketika Chelsea kesepian, lelah, sedih, ataupun marah novelnya lah yang menemani Chelsea, Bahkan ketika novel yang baru ia beli sudah selesai ia baca Chelsea akan membaca ulang novel-novel lamanya.
"Iya bunda Chelsea bangun". Setelah memastikan mata Chelsea sudah terbuka, bunda pun langsung pergi meninggalkan kamar chelsea.
Tidak butuh waktu yang lama untuk bersiap-siap, Chelsea langsung turun sambil menggendong tasnya. "Pagi ayah, bunda". Ucap chelsea sambil memberikan kecupan di pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang" saut ayah, bunda bersamaan.
"Mau makan pakai apa chel? " tanya bunda.
"Bawa bekal aja bun, Chelsea mau buat roti bakar pakai nutella"
"Biar bunda aja sini yang bikinin"
"Gausah bun, bunda tuh ga boleh kecapekan biar Chelsea aja lagian Chelsea kan udah gede", tuh kan emang Chelsea tuh anak yang paling pengertian :(
"Yaudah deh bunda tunggu depan ya sayang"
"Iya bidadari ku", bunda hanya menggeleng- gelengkan kepalanya, sudah tidak heran melihat kelakuan putri sulungnya.
Chelsea sudah selesai membuat bekalnya dan menuju keruang tamu, menunggu ayah selesai membaca koran sambil meminum tehnya. "Udah siap ke sekolah yang baru chel?". Itu ayah yang bertanya.
"Sudah kok yah, doakan Chelsea biar dapet temen banyak ya", ucap Chelsea sambil menatap kedua orang tuanya.
"Iya sayang pasti" jawab ayah dan bundanya.
"Oiya chel, ayah sudah bilang ke bu Sarah kalau kamu adalah siswi beasiswa rekomendasi dari oma. Dan kalau kamu ditanya pindahan dari mana bilang aja kamu pindahan dari aussie ya soalnya di sana oma juga punya yayasan".
"Iya ayah, uuu jadi makin sayanggggggggg"
"Halah kamu kalo ada maunya aja baru melunak, kemarin-kemarin ga pernah tuh bilang sayang-sayangan ke ayah" ucap ayah dengan nada mengejek.
"Hehe ya maaf yah, yang penting kan tadi udah bilang sayang wleeee", jawab Chelsea .
"Sudah-sudah, kalian cepat berangkat nanti telat"
"Iya bundaaaaaa" ucap ayah dan Chelsea bersamaan.
Hari ini Chelsea diantar pak Amin, sebenernya tadi Chelsea sudah ditawari berangkat bareng ayah tapi Chelsea menolak dengan alasan tidak mau murid-murid di sana heboh.
"Sudah sampai chel" ucap pak amin, jangan kaget ketika pak Amin memanggil Chelsea tanpa embel-embel non atau apapun itu karna Chelsea sendiri yang memintanya.
"Iya pak Chelsea turun dulu ya, bapak hati-hati pulangnya jangan ngebut-ngebut!!"
"Oiya pak pulang sekolah nanti ga usah dijemput yaa Chelsea uda hafal jalan kok" lanjut Chelsea
"Tapi kalau nanti di tanya ibu, bapak harus jawab gimana chel?" tanya pak amin
"Jawab aja Chelsea lagi rapat di kayangan, udah dulu ya pak amin Chelsea mau menuntut ilmu dadahhhh" jawab Chelsea lalu keluar dari mobil.
Chelsea memasuki gerbang sekolah dan langsung menuju lobby, dilihat jam tangan nya ternyata waktu sudah menunjukkan jam tujuh kurang 15 menit pantas saja sekolah ini sudah penuh dengan siswa-siswi yang berlalu lalang.
Tapi kemudian Chelsea sadar kalau semua orang kini menatap kearah Chelsea, bagaimana tidak? meskipun penampilan Chelsea yang sederhana tapi wajah cantik di atas rata-rata itu yang menarik perhatian semua orang yang melihatnya.
Dengan rambut hitam yang panjang, alis tebal tanpa harus di gambar-gambar lagi, bulu mata yang panjang dan lentik, kulit putih bersih, bibir berwana peach meskipun tanpa polesan lip tint, bola mata berwarna coklat muda memberikan kesan bule pada wajah cantiknya itu.
Chelsea sudah mengira akan begini akhirnya, padahal dia sangat tidak suka menjadi pusat perhatian. Tapi bagaimana lagi, Chelsea tidak bisa melakukan apa-apa.
"Permisi" ucap Chelsea berbicara pada seorang gadis yang berada didekat mading.
"Iya ada apa?" ucap gadis itu.
"Boleh minta tolong ga?
"Boleh kok, murid baru ya??
"Iyaa hehe, boleh minta tolong anterin keruang kepsek ga? Takut nyasar soalnya" ucap Chelsea sambil tersenyum manis.
"Oh boleh kok yuk gue anter".
"Kalau boleh tau, nama lo siapa?"lanjut gadis itu sambil berjalan.
"Chelsea Andara, panggil aja Chelsea. Kalo lo?" jawab Chelsea.
"Amanda Amberlyn, panggil manda aja. Kelas 11 IPA 1". Ucap Amanda sambil terus berjalan, mereka terus berbincang tanpa memperdulikan murid-murid disekitarnya yang terus saja memandang kearah mereka dengan tatapan takjub.
Sampai di ruang kepsek, "gue tinggal ya chel tar lagi upacara soalnya, kalo ada apa-apa cari gue aja dan semoga kita beneran sekelas ya!!" seru Amanda, padahal perjalanan keruang kepsek tidak terlalu jauh, tapi entah bagaimana kedua orang tersebut sudah dekat saja.
"Iya Manda, makasih banyak ya gue juga berharap kita sekelas" balas Chelsea dengan senyum tulus yang mengembang diwajahnya
"Yaudah gue duluan ya chel, dadahhh" ucap Manda sambil melambaikan tangan yang hanya dibalas senyuman oleh Chelsea.
Tok..tok...tok...
"Masuk".
"Selamat pagi bu", ucap Chelsea sopan.
"Pagi, kamu Chelsea murid baru ya?jawab Bu Sarah.
"Iyaa bu, saya Chelsea Andara"
"Ibu sudah dengar semuanya dari Bapak Abraham kalau kamu adalah Putri sulungnya" ucapan bu Sarah tadi membuat Chelsea terkejut, bagaimana tidak? Ayahnya hanya berkata bahwa bu Sarah taunya Chelsea adalah siswi beasiswa pindahan dari aussie.
"Ibu.. Tau?" jawab Chelsea ragu.
"Ibu tau nak ibu juga diberitahu oleh oma mu, beliau menitipkan mu kepada ibu takut terjadi hal-hal yang tidak di ingin kan katanya".
"Terimakasih bu, sudah repot-repot menerima titipan oma" ucap Chelsea dengan tersenyum tulus.
"Tidak apa-apa nak, ibu tidak merasa direpotkan sudah semestinya ibu menjaga murid-murid disekolah ini"
"Oh iya, sebentar lagi upacara berhubung kamu murid baru kamu tunggu di ruangan ibu aja ya, nanti selesai upacara ibu antar kamu ke kelas barumu" lanjut bu Sarah.
"Iya bu sekali lagi terima kasih banyak"
Bu Sarah hanya mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum "kalau begitu ibu tinggal ya, sebentar lagi upacara nya akan dimulai"
"Iya bu"
'Bakal masuk dikelas mana ya? Semoga aja sekelas sama manda' batin Chelsea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo.
Teen FictionLangsung baca aja, siapa tau ketagihan yakan mwehehe :). Jangan di judge ya, cerita pertama ku nih!! Btw enjoy<3