Hujan sangat deras. Badai angin begitu kencang dan suara air hujan yang jatuh menghantam tanah begitu keras, membuat siapa pun tidak dapat mendengar apa apa.
Malam itu di Bandung, langit tengah menangis dengan sendu.
Sama halnya dengan dua remaja laki laki yang tengah berpelukan dengan keadaan setengah basah kuyup dan berlinang airmata, keduanya tampak gemetar dan ketakutan.
Laki laki mungil dan manis yang tengah berada di dalam pelukan tampak menangis kencang dan terisak.
"Hushh... Ini akan baik baik saja raf,
ada kakak disini" walaupun sambil terisak, remaja laki laki tampan yang tengah memeluk laki laki mungil bernama 'Rafael' itu terus mencoba menenangkan Rafael dengan membisikan kalimat penenang sembari membelai surai hitamnya."Hikss... Kak Ino j-jangan pernah tinggalin Rafa lagi, aku takut hikss... Kakak pernah janji ndak bakal ninggalin Rafa, kan ?"
Jisung memeluk Minho semakin erat sembari terus terisak.
Ini adalah cinta terlarang yang sepenuhnya tidak bisa diterima oleh kedua keluarga mereka. Mereka bertengkar dan berdebat Soal ini dengan keluarga mereka sehingga keadaan semakin memburuk, Karna mereka yang dipaksa untuk menjaga jarak dengan cara kedua orang tua mereka mengurung mereka dikamar. Tapi, pada akhirnya mereka menjauhi keluarga mereka dan diam diam kabur untuk saling bertemu.
Minho membelai pipi memar Jisung dengan lembut, hatinya terasa sakit melihat memar yang menghiasi wajah kekasihnya itu.
"Maafin kakak ya, raf"
Minho kini mencium lembut kening Jisung yang terasa dingin dan basah.
"Rafa dengerin kakak ya. Kakak gak akan ninggalin kamu dan kakak akan selalu sayang ke kamu, perasaan kakak ga akan berubah raf"
Jisung lantas mendongak dan menatap wajah Minho lalu jemari mungilnya meremat kuat kemeja Minho sambil menangis kencang, "Kak Ino jangan bicara seperti itu, itu terdengar seperti kak Ino bakal ninggalin rafa hikss"
Brakk!!!
Suara pintu yang dipaksa terbuka membuat Minho dan Jisung menoleh ke arah pintu.
Seseorang masuk dan berteriak menunjukan kemarahannya, membuat Jisung gemetar dan memeluk Minho lebih erat.
"Bocah gendeng, jauhin tanganmu dari anakku! Rafael, kesini sekarang!"
Dia adalah Brian, Papa Jisung. Papa Jisung berjalan menghampiri Jisung dan Minho lalu ia Tarik anaknya kuat namun tarikan itu ditolak mentah mentah oleh Jisung sendiri.
"Ndak... Aku ndak mau ikut papa... Aku mau sama kak Ino, Pa"
"Jadi kon lebih milih arek gendeng iki daripada papa ? Anak kurang ajar kamu sekarang raf!"
Tangan papa Jisung pun terangkat dan hendak menampar Putra semata wayangnya namun dengan sangat cepat Minho menahan tangan papa Jisung sebelum dapat menyentuh.
"Tolong jangan pukul Rafa. Dia gak bersalah, disini aku lah yang bersalah. Maafkan aku"
Papa Jisung tampak tidak peduli, Dia kembali menarik Jisung namun Minho terus memeluk Jisung dengan erat.
"Arek iki ra iso dikandani" gerutu papa Jisung.
( Anak ini ga bisa dikasih tau )
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE ; MINSUNG
Fanfictionsoulmate ; belahan jiwa yang dapat melengkapi dan membuat anda menjadi pribadi yang lebih baik. menemukan soulmate bukanlah suatu hal yang mudah. dan ini adalah cerita Kirino Ganendra Khalil yang ingin menyakinkan belahan jiwanya. Kembali. 🐱 Lee...