3.5K 575 197
                                    

Maaf untuk keterlambatannya ya sobat 🙂

Udah beberapa hari sibuk nugas dan nggak ada waktu buat ngetik, pas ada waktu tiba tiba ponakan dateng 😵. Yaudah deh tadi malem gagal update.

Sebagai gantinya aku bikin part ini jadi puanjanggg 2600++ 😵

Oh ya, jadwal up aku ganti ke Hari KAMIS DAN MINGGU 🙂

Tandai typo dan maaf kalo aneh, aku lagi capek dan badmood

Tandai typo dan maaf kalo aneh, aku lagi capek dan badmood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading...






Sudah lebih dari 5 menit Jennie bertahan di posisinya, menunduk sambil menutupi kedua pipi bulatnya yang memerah. Sedangkan di seberangnya ada seorang wanita paruh baya yang menahan kedutan di sudut kanan dan kiri bibirnya. Ya.. Wanita tersebut tak lain dan tak bukan adalah mamanya, Chaerina Lastri Nurmala.

"Jadi... " tanya sang Mama yang membuat Jennie sedikit mendongak.

"Emm.. tante, boleh saya... " potong Taeyong setelah berulang kali menelan kasar ludahnya.

"Oh iya silahkan" jawab Chaerin yang paham dengan maksud Taeyong.

Taeyong segera bangkit, berjalan kearah kamar mandi dengan kedua tangan yang memegang erat lilitan handuk di pinggangnya. Ya... setelah kejadian ke gep beberapa menit yang lalu, Taeyong tak sempat untuk sekedar menutupi dadanya yang terekspos, pasalnya kaos dan segala antek-anteknya tertinggal di kamar mandi, sedangkan wanita paruh baya yang Jennie sebut Mama, langsung menginterogasinya di TKP.

"Ekhemm... Jadi?" tanya Chaerin kepada anaknya.

"Maaaa.. aku tadi nggak ngapa ngapain. Aku cuma ngobatin Om Taeyong yang kena air panas" sahut Jennie.

"Bukannya nggak ngapa ngapain, tapi belum ngapa ngapain. Coba aja Mama telat beberapa menit bahkan detik, pasti kamu udah nyerang dia.. Mama tau Jennie, kamu itu seperti Mama. Lebih suka nyerang daripada diserang"

"Dan apa tadi..Om?" pekik Chaerin tak percaya yang dijawab anggukkan oleh Jennie.

"Tapi keliatan masih muda, emang berapa umurnya?"

Taeyong muncul tepat setelah Chaerin mengajukan pertanyaan lagi kepada Jennie.

Taeyong berdiri kaku beberapa langkah dari posisi Jennie dan Chaerin.  Dia bingung harus apa, kembali duduk dan melanjutkan proses wawancara tadi atau..kabur dengan berlari kilat kearah pintu. Sungguh jika Taeyong tau begini jadinya, ia akan memilih tak mandi dan memilih menunggu air di esok hari.

"Oh, duduk nak" suruh Chaerin saat menyadari keberadaan Taeyong.

Taeyong menurut, menarik lalu menduduki kursi di ruangan tersebut.

TETANGGA (jenyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang