17°

2.2K 401 215
                                    

Ternyata disini banyak siders ya :')

Terbukti kalo di cerita ini di dominasi oleh mereka yang sayang tapi nggak berani bilang ck ck ck 👁👃👁

Btw ternyata aku nggak update 3 minggu

Hehehe

MAAP

Biasa~ manusia sibooook hehe

Siapkan hati untuk chapter ini 🤗

Siapkan hati untuk chapter ini 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...


Jennie sakit, badannya demam disertai dengan sedikit flu karena efek kehujanan tempo hari yang lalu. Karena itulah sudah 2 hari ini ia tak berangkat bekerja.

Alasan lainnya, ia juga belum siap bertatap muka dengan Taeyong. Entahlah.. saat mengingat kejadian malam itu hatinya terasa diremas, sakit dan nyeri secara bersamaan.

Namun ia juga tak ingin menyerah secepat ini, biarlah orang lain mengatainya bodoh bahkan gila. Ia hanya perlu sedikit waktu untuk memulihkan hatinya sebelum kembali berjuang dan menerima perlakuan Taeyong yang mungkin saja akan kembali membuka luka di hatinya.

Pagi ini Jennie sibuk menonton tv sambil memangku setoples kue kering, demamnya sudah turun, hanya tinggal hidungnya saja yang kadang kadang terasa mampet, mungkin besok atau lusa ia sudah bisa kembali bekerja.

Ting


Jennie menjangkau ponselnya saat mendengar bunyi notifikasi dari benda berbentuk persegi panjang itu.

Jaewon

Kamu di rumah?
08.24

Iya
08.24

Keluar, ada yang perlu aku bicarain
08.25


Tanpa membalas pesan tersebut Jennie segera beranjak dari sofa menuju ke halaman rumahnya.

"Kok tiba tiba kesini?" tanya Jennie sambil membuka pagar rumahnya.

"Ada yang mau aku bicarain" jawab Jaewon sambil memandang lurus kearah Jennie "—tentang kelanjutan hubungan kita" lanjutnya yang membuat Jennie tertegun, ah ia lupa jika Jaewon sudah mengetahui kebenarannya.

"Masuk dulu" ajak Jennie.

"Nggak, disini aja, aku cuma mau ngomong sebentar" tolak Jaewon.

Jennie hanya terdiam sambil menunduk, tangannya memilin ujung bajunya hingga kusut. Hampir 5 menit mereka bertahan dalam keheningan sebelum Jaewon menghembuskan napasnya pelan lalu mengawali pembicaraan.

TETANGGA (jenyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang