CHOCOLATE~ Anastasia Kinara

9 3 2
                                    

Kringgg kringgg

Suara jam weaker membangun kan Una yang nyenyak dari tidur nya. Segera tangan Una meraih benda yang mengusik nya tadi dan melihat jam sudah menunjukan pukul 04.34 segera iya bangkit untuk melaksanakan sholat subuh.

  Selesai melaksanakan sholat, Una bersiap siap mengenakan segala atribut sekolahnya,
Setelah mengenakan pakaian sekolah Una segera keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
  Ia menemukan sang mama yang sedang menyiapkan sarapan untuk Salsa sang kakak yang begitu dicintai oleh mama nya.
Kenapa cuma sarapan buat salsa? Karna sang kepala keluarga sedang bekerja diluar negri.

" Mah una berangkat yah" Pamit Una pada mama nya
"Hmm nih uang saku kamu"Kata Raina dan menyerahkan uang 20 ribu.
"Maaa ini gasalah? biasa ga segini ma, mau dipake apa duit segini mah, ini jakarta loh ma" Protes Una
"Mulai sekarang biasain"

  Skak! Singkat padat dan jelas, Una hanya bisa pasrah dengan tindakan sang mama, gamungkin iya ngelawan,karna ga mau dicap anak durhaka.
"Salsa berangkat ya mah, ngga sempet sarapan ntar telat" Ucap Salsa
" Yah kok gitu sih, mama kan udah masakin kamu" Rajuk raina pada anaknya.
"ga keburu mama" bela Salsa
" Yaudah iya, nih uang jajan kamu" Raina menyerahkan beberapa lembar uang yang nominal nya jauh lebih banyak dari uang Una.

Sementara una yang melihat itu hanya mendengus keras dan segera keluar dari rumah dengan perasaan campur aduk.Ada rasa marah,sedih,dongkol namun sedihlah yang lebih mendominasi. Dikeluarkan mobil dari garasi dan Una melajukan nya dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk meluapkan rasa kesal nya.
  Saat sampai disekolah Una langsung memarkirkan mobilnya namun iya tak langsung keluar, melainkan berdiam diri beberapa menit untuk sekedar meredakan emosinya pagi ini. Bukan apa apa Una hanya takut nanti teman nya lah yang menjadi tempat pelampiasan rasa kesalnya dan iya tak mau itu terjadi.
Karna bagaimana pun cuman teman nya lah yang selalu memgerti keadan Una.

Tok tok tok

Una menoleh ke samping jendela mobilnya, dan menemukan aca yang sudah menampilkan deretan gigi putihnya pada Una
Huh, untung tuh gigi rapi dan ga ada cabe yang nyangkut, kalo ada udah gue potoin dari sini biar jadi ancaman.Gerutu Una dalam hati.
  Segera iya buka pintu mobil dan mendatangi Aca yang sedari tadi belum merubah posisi berdirinya.

"Udah apa ca, ga kering apa tuh gigi"
" ehehe gapapa,biar lo biasa liat gigi rapih gue na"
"Eleh gada untungnya buat gue caa"
"Ya ema----"Aca menghentikan ucapan nya saat mendengar suara aneh yang keluar dari perut Una.
"Lo belum sarapan na? Gitu banget bunyinya, untung cuma kita yang ada disini, kalo rame malu sendiri kan lo" Tanya Aca panjang kali lebar
"Gue belum makan nasi dari kmaren ca,, biasa lahh" Balas Una acuh tak acuh
"Trus lo makan apaan, jangan bilang coklat sama snack lagi"
"Itu lo tau sendiri jawabannya kan ca"
"Ah yaudah skrng kekantin, lo harus makan biar gasakit" Ajak Aca dan menarik tangan Una, tapi una tetap tak bergeming ditempatnya. Itu otomatis membuat Aca membalik kan badan nya kembali.
"kalo gue sarapan ntar istirahat gue mau beli makan pake apa" Tutur Una lemah.
"Knapa na, emang lo gadikasi uang jajan?" Kini wajah Aca berubah lebih serius dari sebelumnya.
"Ada ca, tap-i segini"Ucap Una dengan tangan yang mengeluarkan uang dari saku seragamnya.
"Yaudah lo makan gue yang bayar makan lo,gue gamau lo sakit Na,dan gue gamau lo nolak!" Final Aca dan kembali menarik tangan  Una.

Una mengikuti langkah kaki Aca sambil menarik sudut bibirnya, melengkung kan senyum tulus.
Ia bersyukur mepunyai sahabat sepetri Aca yang selalu mengerti keadaan nya.

Aca atau Anastasia Kinara adalah sahabat yang paling mengerti keadan Una, baik itu suka maupun duka Aca selalu ada disamping Una,una sangat menyayangi Aca seperti kakak nya, Aca itu tau segala cara untuk mengatasi kesedihan una.Selalu berusaha membuat Una tersenyum meski harus seperti orang gila. Debat adalah salah satu cara ampuh Aca agar Una mengeluarkan kekesalanya lewat omongan bukan tindakan, karna Aca tau, Una memiliki riwayat penyakit self injury walaupun tidak terlalu parah.

Tapi tetap saja Aca sangat wanti wanti dengan itu.
Tuhan jaga selalu Aca, jangan sampai dia terluka, dan terima kasih sudah mengirimkan Una salah satu sahabat sebaik Aca, Batin Una.





_____________________________________________
Yeyyy aku update lagi... Emang sih masi pendek tapi gapapa lahhh
Jadi gimana nihh?  Kaget ngga kalo ternyata Una punya penyakit?
Hal mengejutkan apa lagi yang akan ada di cerita ini?
Baca terus carita aku yah, jangan lupa kasih vote sama coment nya yah:-)

240720
Indonesia

ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang